- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB-OPM Siap Berdialog untuk Penyelesaian Konflik Papua


TS
mabdulkarim
TPNPB-OPM Siap Berdialog untuk Penyelesaian Konflik Papua

TPNPB-OPM menyebut diaolog damai seharusnya dimulai oleh pemerintah dengan keterlibatan pihak ketiga sebagai mediator.
15 April 2025 | 06.35 WIB
TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim di Yahukimo, Papua Pegunungan, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM
Perbesar
TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim di Yahukimo, Papua Pegunungan, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan kelompoknya siap bila harus berunding dengan pemerintah guna membahas persoalan di Papua. Menurut dia, dialog damai itu seharusnya dimulai oleh pemerintah dengan keterlibatan pihak ketiga sebagai mediator.
"Pemerintah bikin tim untuk berunding. Tapi mereka malah kirim pasukan," katanya dalam wawancara daring bersama Tempo pada Ahad, 13 April 2025.
Dia menilai pemerintah tidak pernah mau berdialog dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah di Bumi Cenderawasih tersebut. Padahal, menurut dia, TPNPB-OPM sudah mengirimkan permintaan ke organisasi internasional untuk menjadi fasilitator dalam perundingan penyelesaian konflik Papua.
Sebby mengklaim permohonan itu dikirimkan TPNPB pada Maret lalu. "Mereka di Eropa sana bersedia mendukung kami," ucapnya.
Ketika ditanya apa yang ingin disampaikan OPM jika perundingan itu terealisasi, Sebby tak ingin mengungkapnya. Menurut dia, publik tidak perlu mengetahui permintaan kelompok mereka kepada pemerintah. "Filosofi kami itu, pergi berburu babi hutan atau binatang itu tidak pernah janji," ucapnya.
Tempo telah berupaya meminta tanggapan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra. Namun, dia menyerahkan pertanyaan itu kepada Menteri HAM Natalius Pigai. Sementara itu, Pigai belum merespons pertanyaan yang diajukan Tempo hingga berita ini ditulis.
Dalam wawancara bersama Tempo pada Maret lalu, Uskup Timika Bernardus Bofitwos Baru pernah membagikan pandangannya ihwal konflik di Papua yang tak kunjung usai. Menurut dia, salah satu faktornya lantaran belum adanya keseriusan dari pemerintah.
Dia mengatakan, perlu ada komunikasi yang baik dari pemerintah untuk mencari penyebab munculnya konflik di Papua. "Negara seharusnya memiliki peta untuk menyelesaikan masalah itu," ucapnya.
Pemerintah, kata dia, juga harus menganggap gereja sebagai mitra, sehingga aspirasinya perlu didengarkan. Bernardus menilai hingga saat ini belum ada dialog yang dibangun dengan pemerintah kepada gereja di Papua.
Dia meyakini bahwa akar konflik di Papua bisa selesai dengan pendekatan yang humanis. "Negara justru menyelesaikannya dengan jalur-jalur yang tidak sama-sama. Seharusnya duduk berbicara, baru menyelesaikan konflik. Makanya gereja selama ini berseru supaya menciptakan damai dengan cara dialog. Gereja sudah melakukan upaya dialog itu sejak lama," ucapnya.
https://www.tempo.co/politik/tpnpb-o...-papua-1231273
KKB setuju berdialog
tapi belum tentu akar rumputnya
TPNPB-OPM Klaim Tembak Prajurit TNI di Intan Jaya Papua Tengah, Korban Ditembak Sniper saat Patroli

Tayang: Selasa, 15 April 2025 09:23 WIB
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat fotoTPNPB-OPM Klaim Tembak Prajurit TNI di Intan Jaya Papua Tengah, Korban Ditembak Sniper saat Patroli
Istimewa
PRAJURIT TNI TERTEMBAK - Seorang prajurit TNI dilaporkan terluka tembak di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (14/4/2025). Anggota TNI saat mengamankan rekan prajuritnya yang tertembak di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (15/4/2025).
TRIBUNNEWS.COM, SUGAPA – Seorang prajurit TNI dilaporkan terluka tembak di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (14/4/2025).
Informasi ini disampaikan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya.
Dalam siaran pers ke-IV yang dikeluarkan oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, serangan tersebut diklaim dipimpin langsung oleh Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya.
Ia menyatakan kesiapannya bertanggung jawab penuh atas aksi yang disebut sebagai respons terhadap keberadaan dan aktivitas militer Indonesia di wilayah Intan Jaya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bahwa pasukan TPNPB yang melakukan penyerangan juga dibantu oleh personel Kodap III Ndugama dan Yahukimo.
Akibat serangan itu, seorang anggota TNI dari Yonif 500 dilaporkan terluka.
Korban terkena tembakan sniper yang menembus kaca kendaraan taktis dan mengenai bagian perut korban.
Peringatan Bagi Militer Indonesia
Dalam pernyataannya, Mayor Aibon Kogoya memperingatkan pihak militer Indonesia untuk menghentikan seluruh aktivitas di Intan Jaya dan segera menarik mundur pasukannya.
Ia juga menyebutkan bahwa sejumlah titik strategis seperti Pos Titigi, Pos Mamba, dan kantor Bupati Intan Jaya menjadi target penembakan oleh pasukan TPNPB.
Baca juga: KKB Lepaskan Tembakan, Proses Evakuasi Jenazah Penambang di Bandara Dekai Yahukimo Sempat Terhambat
"Kami sudah siaga. Segala aktivitas sipil dan kantor pemerintahan kolonial Indonesia harus segera dihentikan sebelum kami melakukan eksekusi," tegas Aibon Kogoya dalam rilis tersebut.
TPNPB menyerukan kepada militer Indonesia untuk mematuhi hukum humaniter internasional selama konflik berlangsung guna menghindari jatuhnya korban sipil.

PRAJURIT TNI TERTEMBAK - Seorang prajurit TNI dilaporkan terluka tembak di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (14/4/2025). Anggota TNI saat mengamankan rekan prajuritnya yang tertembak di wilayah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (15/4/2025). (Istimewa)
Mereka juga mengecam dugaan serangan udara yang menyasar permukiman warga.
Diketahui, siaran pers ini ditandatangani oleh jajaran pimpinan tertinggi TPNPB-OPM, termasuk Panglima Tinggi Jenderal Goliath Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayjen Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.
https://www.tribunnews.com/regional/...-saat-patroli.
serangan terbaru KKB
0
195
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan