Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Peginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Tidak Menyasar Area
Peginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Polri Tidak Menyasar Area Masyarakat Sipil
Peginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Tidak Menyasar Area
Tayang: Senin, 14 April 2025 08:45 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
zoom-inlihat fotoPeginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Polri Tidak Menyasar Area Masyarakat Sipil
Tribun-Papua.com/Istimewa
KKB PAPUA - Pelayan Injil bersama 725 penambang emas tradisional di wilayah Korowai menyampaikan permohonan penting kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OMP) dan TNI-Polri, Minggu (13/4/2025).

Laporan wartawan Tribun-papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, DEKAI - Seorang pelayan Injil bersama 725 penambang emas tradisional di wilayah Korowai menyampaikan permohonan penting kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OMP) dan TNI-Polri.

Mereka meminta agar operasi militer atau keamanan yang dilakukan oleh kedua pihak tidak menyasar masyarakat sipil yang tinggal dan beraktivitas di antara Kali Be hingga kampung Kawe.

Permintaan ini muncul menyusul insiden penembakan yang menewaskan 12 orang penambang asal luar Papua di wilayah Korowai, yang diduga dilakukan oleh TPNPB Kodap 16 Yahukimo pada 6-9 April 2025 di Kali Silet dan Kali Kabur, Yahukimo.

Sebelumnya, TPNPB-OPM menuding para pendulang yang dibunuh itu sebagai anggota TNI atau Polisi.

Melalui pesan WhatsApp pada Minggu (13/04/2025), dari Mini 1, Korowai, perwakilan masyarakat menegaskan bahwa lokasi insiden penembakan berbeda dengan wilayah tempat tinggal dan aktivitas mereka.

Area dari Kali Be hingga Mini 1, Mini 2 sampai Mini 12, dan Pisang-Pisang merupakan wilayah pelayanan gereja dan tempat mata pencaharian masyarakat sipil murni.

Di wilayah tersebut terdapat 125 warga dari berbagai daerah di Indonesia dan 600 warga Papua yang melakukan penambangan emas tradisional.

Mereka menyatakan bahwa tujuan mereka berada di Korowai adalah untuk pelayanan keagamaan dan mencari nafkah melalui menambang emas.

Oleh karena itu, mereka memohon kepada TPNPB dan TNI POLRI untuk tidak menjadikan wilayah Kali Be hingga Pisang-Pisang sebagai sasaran operasi.

Perwakilan intelektual setempat, Tengga Kogoya, secara khusus meminta kedua pihak untuk tidak memasuki wilayah tersebut karena merupakan area pelayanan gereja yang dihuni oleh masyarakat sipil, termasuk ibu-ibu dan anak-anak.
Peginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Tidak Menyasar Area
EVAKUASI KORBAN PEMBUNUHAN: Aparat saat mengevakuasi jenazah korban pembunuhan KKB di Yahukimo, Sabtu (12/4/2025). Operasi penanganan korban pembunuhan di Yahukimo ini melibatkan 307 personel gabungan. (Tribun-Papua.com/istimewa)

"Ada masyarakat sipil, dan ada penambang dari masyarakat murni, ada Ibu-Ibu, ada anak-anak dengan jumlah 125 orang asal Nusantara Indonesia dan ada 600 orang Papua Indonesia di wilayah tersebut," jelasnya.

Koiles Kogoya, seorang penginjil senior dan koordinator penginjil di wilayah Korowai, juga menyampaikan harapan serupa.

Ia meminta TPNPB Kodap 16 Yahukimo dan TNI POLRI untuk menjaga wilayah pelayanan gereja tersebut.

Menurutnya, daerah itu adalah tempat masyarakat sipil mencari makan dan tinggal bersama, sehingga ia berharap tidak ada pertumpahan darah, terutama di momen Paskah ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga wilayah pelayanan ini bersama-sama sebagai pesan dari para tokoh rohani.

"Jangan sampai terjadi pertumpahan darah di momen Paskah. Daerah ini kita jaga bersama, makan bersama, tinggal bersama. Daerah perang itu jelas lokasinya. Ini pesan orang tua Rohani," ujarnya.

Senada dengan itu, Natan Selopole menegaskan bahwa masyarakat yang berada di wilayah Korowai saat ini adalah murni warga sipil.

Ia pun meminta dengan tegas kepada TPNPB dan TNI POLRI untuk tidak menyasar daerah Kali Be hingga Pisang-Pisang Kawe.

Mengingat TPNPB telah menyampaikan lokasi kejadian penembakan di media, ia berharap TNI POLRI juga tidak melakukan operasi atau penembakan di wilayah mereka, demi keselamatan masyarakat sipil.

"TPNPB sudah sampaikan lokasi di media itu (jelas), jadi mohon kepada TNI POLRI dan TPNPB  jangan masuk operasi atau siram tembakan disini, karena kami di sini masyarakat sipil," kata Selepole.

Evakuasi dan identivikasi korban

Tim Dokkes, DVI Polri, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUD Dekai telah mengidentifikasi 12 jenazah pendulang emas yang dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa 12 jenazah tersebut telah dievakuasi dan diidentifikasi.

"Dari 12 jenazah ini telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, identitasnya masing-masing korban," jelas Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Faizal menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proses evakuasi dan mengejar para pelaku.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan menyerahkan seluruh proses penanganan kepada aparat.

Peginjil dan 725 Pedulang di Korowai Minta TPNPB dan TNI Tidak Menyasar Area
EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Damai Cartenz) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” ujar Yusuf.

Evakuasi jenazah dan penanganan korban selamat akan terus dilakukan.

Baca juga: 12 Jenazah Pendulang Korban KKB Papua Teridentifikasi, Didominasi Warga Sulawesi: Cek Identitasnya

Polri melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 juga akan memberikan pembaruan informasi resmi secara berkala kepada publik.

OPM bertanggung jawab

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) memngeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia.

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma. (*)

https://papua.tribunnews.com/2025/04...goog_rewarded.
seruan masyarakat agar aparat dan KKB tidak masuk ke wilayah tersebut
0
118
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan