- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dedi Minta Maaf Gebrakannya Dikritik: Pemimpin Hidup di Antara 2 Suka dan Tak Suka


TS
pilotesemka315
Dedi Minta Maaf Gebrakannya Dikritik: Pemimpin Hidup di Antara 2 Suka dan Tak Suka

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan permintaan maaf.
KDM menyampaikan permintaan maaf karena selama ini dia telah membuat gaduh dalam tindakannya sebagai gubernur.
Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025) yang diberi caption: "Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan."
Dedi mengakui bahwa tindakan- tindakannya sebagai pemimpin di Jawa Barat memang tidak disukai oleh sebagian orang.
Namun di sisi lain memang ada pula orang yang merasa puas dengan tindakannya saat mengatasi suatu permasalahan warga.
"Untuk seluruh masyarkat jawa barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan dan tentunya banyak yang tidak menyukainya," kata Dedi Mulyadi.
KDM mengatakan bahwa memang banyak yang sudah secara terbuka menyampaikan kritikan terhadap kebijakannya.
Meski begitu, Dedi mengaku menerima kritikan itu dengan baik.
"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik," kata KDM.
"Dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," sambung dia.
Beberapa kritikan ini diantaranya disampaikan dalam debat suatu acara televisi.
Dedi Mulyadi dinilai ketika bertindak tegas terkesan buru-buru atau langsung sehingga prosedur dan aturan saat bertindak menjadi pertanyaan.
Namun di sisi lain, menurut Dedi, banyak juga warga yang merasa puas akan tindakan dan gebrakannya itu.
"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," kata KDM.
Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.
Yaitu di antara pihak yang senang dan tidak senang.
"Saya jadi pemimpin hidup di antara dua, yang suka dan tidak suka, yang menyetujui dan yang tidak menyetujui," kata Dedi.
"Dan keduanya adalah warga saya, warga Jawa Barat, meski pun sekarang yang berkomentar bukan rakyat Jawa Barat saja," sambung KDM.
Namun itu, kata Dedi, adalah hak setiap orang.
Apalagi sekarang yang sudah memasuki era digital dan media sosial.
"Itu hak setiap orang karena eranya sudah digital, era media sosial, setiap kegiatan bisa dilihat oleh warga seluruh dunia, yang penting apa yang kita lakukan bermanfaat," katanya.
Dia pun mengajak agar semua itu tidak berprasangka buruk agar hidup tenang.
"Ayo kita semangat hidup, jangan berprasangka buruk, berprasangka lah baik agar hati kita tenang, tentram, dan bahagia," ungkapnya.
tribunnews.com






Adit.m.n dan 8 lainnya memberi reputasi
9
812
55


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan