Kaskus

Entertainment

cilokmayoAvatar border
TS
cilokmayo
Yuk Kenalan dengan jenis-jenis, Bentuk, dan Kombinasi Awan
Jakarta– “Kulihat awan seputih kapas, arak berarak di langit luas. Andai kudapat ke sana terbang, akan kuraih, kubawa pulang.”
Lirik lagu anak-anak Awan Putih ciptaan A.T. Mahmud ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Imaji tentang awan pun sering kali terbentuk dari lagu ini: putih, ringan, dan bergulung-gulung lembut di langit biru.
Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah awan bisa kita sentuh atau bahkan digigit seperti permen kapas? Wah, bayangin deh, pasti lucu banget kalau bisa menggigit awan yang tampak menggemaskan itu.
Sayangnya, awan128 tidak selalu tampil manis dan tenang. Kadang-kadang ia bisa berubah besar, gelap, lalu datang membawa hujan deras, bahkan sambaran petir yang menakutkan. Penasaran bagaimana sebenarnya awan terbentuk dan kenapa bisa berubah-ubah? Yuk, kita gali lebih dalam lewat artikel yang dikutip dari laman Ruangguru ini!
Yuk Kenalan dengan jenis-jenis, Bentuk, dan Kombinasi Awan

jenis jenis awan


[hr]
Apa Itu Awan dan Bagaimana Awan Terbentuk?
Awan adalah kumpulan uap air yang mengalami kondensasi di atmosfer, membentuk tetesan air kecil atau kristal es. Jadi, bagi kamu yang ingin numpang terbang di atas awan, siap-siap kecewa ya—karena meskipun kelihatannya empuk, awan sebenarnya tidak bisa menopang apa pun. Bahkan jika disentuh pun, ia hanyalah kabut yang terdiri dari air dan es.
[hr]
Proses Terbentuknya Awan
Banyak yang menyangka bahwa awan itu hanyalah uap air biasa. Padahal tidak sesederhana itu. Di udara sekitar kita memang banyak uap air, tergantung pada tingkat kelembaban. Tapi, uap air ini umumnya tidak terlihat.
Proses pembentukan awan dimulai saat uap air menguap akibat panas matahari dan naik ke atmosfer. Semakin tinggi ia naik, suhu udara semakin dingin. Nah, udara dingin tidak mampu menyimpan terlalu banyak uap air. Akhirnya, uap tersebut berubah menjadi tetesan air kecil atau kristal es—dan inilah yang kemudian membentuk awan.
[hr]
Mengenal Si ‘Bapak Awan’: Luke Howard
Kalau membahas soal awan, tidak lengkap tanpa menyebut nama Luke Howard. Pria asal Inggris yang lahir pada tahun 1772 ini dikenal sebagai pelopor klasifikasi bentuk awan. Meskipun secara profesi ia adalah ahli kimia, kecintaannya terhadap langit membuatnya terkenal sebagai meteorolog amatir yang berpengaruh besar.
Sejak kecil, Howard gemar memandangi langit saat sekolah—bahkan kadang sampai lupa pelajaran! Namun, siapa sangka hobinya ini berbuah penemuan penting di dunia meteorologi. Pada tahun 1802, ia memperkenalkan sistem klasifikasi tiga bentuk dasar awan beserta kombinasinya.
[hr]
Tiga Jenis Awan Utama
Luke Howard mengelompokkan awan ke dalam tiga bentuk dasar:
Cirrus: Awan tipis dan halus seperti serat atau rambut, biasanya berada di ketinggian.
Cumulus: Awan berbentuk gumpalan tebal yang tampak seperti kapas bertumpuk.
Stratus: Awan berlapis-lapis seperti selimut yang menutupi langit.

Selain bentuk dasar, kombinasi dari ketiganya pun bisa membentuk berbagai jenis awan lainnya—menjadikan langit seperti kanvas besar yang terus berubah.
[hr]
Jadi, meskipun kita tidak bisa memeluk atau menggigit awan, setidaknya kita bisa mengagumi keindahan dan keunikannya dari bawah. Siapa tahu, suatu hari nanti teknologi memungkinkan kita "bermain" dengan awan sungguhan!


silohAvatar border
haysnairefohdirAvatar border
hallowwolf94Avatar border
hallowwolf94 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
310
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan