Pernah nggak sih, ngerasa kayak hidup ini cuma prank level dewa? Kayak dunia ini tuh sebuah eksperimen sosial besar, dan kita semua jadi pesertanya tanpa dikasih tahu aturan mainnya. Dari kecil dikasih dongeng kalau kita harus rajin belajar biar hidup enak, eh tiba-tiba pas gede disodorin realita: sarjana banyak yang nganggur, orang baik malah susah, yang nggak kerja malah bisa liburan ke Eropa. Lah, gimana ceritanya?

Dunia ini seolah-olah punya skenario yang nggak masuk akal. Setiap kali kita berpikir, "Oke, kali ini gue ngerti cara mainnya," langsung ada plot twist yang bikin kita ngerasa kayak korban hidden camera. Bedanya, nggak ada host yang bakal keluar sambil bilang, "Selamat! Anda baru saja kena prank!" yang ada cuma tagihan yang makin numpuk dan mental yang makin hancur.

1. Ekspektasi vs Realita: Ketika Hidup Ternyata Nggak Sesuai Modul SD
Dulu kita diajarin kalau rajin menabung pangkal kaya, eh realitanya, harga rumah makin nggak masuk akal dan gaji nggak kejar inflasi. Katanya kerja keras pasti sukses, tapi di TikTok ada bocil joget-joget bisa beli mobil cash. Katanya jadi orang baik pasti hidupnya lancar, tapi kok justru banyak yang hobi manipulasi malah naik jabatan duluan?

Ini jelas prank yang keterlaluan. Kalau memang dunia ini game, seharusnya ada tutorial yang bener. Atau minimal kasih cheat code biar kita nggak terlalu nyungsep di level awal.

2. Standar Sosial yang Bikin Makin Pusing
Setiap fase hidup ada aja aturan anehnya. Umur 25 belum nikah? Ditanya kapan nyusul. Umur 30 belum punya rumah? Dibilang nggak visioner. Umur 32 masih bingung hidup mau ke mana? Dibilang nggak dewasa. Lah, terus kapan kita boleh santai? Kok kayaknya hidup ini cuma kejar-kejaran sama ekspektasi orang lain yang bahkan nggak peduli sama kita?

Yang lebih lucu, standar sukses ini kayak diatur sama orang-orang yang belum tentu sukses juga. Ada yang baru lulus tapi udah sibuk ngomel "anak muda jaman sekarang males cari kerja," padahal dia sendiri numpang hidup di rumah orang tua. Dunia ini memang penuh dengan orang yang kayaknya main game dengan mode easy, tapi sibuk nyinyirin kita yang harus main di mode hardcore.


3. Sistem Dunia: Siapa yang Atur Ini Semua?
Pernah mikir nggak, kenapa dunia ini dibuat biar kita tetap sibuk tapi nggak pernah benar-benar menang? Dari kecil disuruh sekolah biar bisa kerja, pas kerja disuruh rajin biar bisa naik pangkat, pas udah naik pangkat tetap aja ada yang lebih kaya tanpa harus kerja. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin sibuk muter otak biar bisa bertahan hidup.

Saham, pajak, sistem keuangan—semua itu kayak dibuat biar yang ngerti bisa ngejalanin, sementara kita cuma bisa bingung dan berharap nggak kena tipu. Dan kalau ada orang jenius yang berhasil bikin sistem trading yang menang terus? Eh, malah ditangkap, karena "mengganggu kestabilan keuangan." Lah, bukannya selama ini kita yang selalu dikibulin sistem?

4. Hidup Ini Lomba, Tapi Nggak Ada Hadiahnya**
Dari kecil kita diajarin buat bersaing. Ranking di sekolah, perebutan kursi di universitas, rebutan kerjaan, sampai rebutan pasangan yang katanya "high value." Padahal setelah menang pun, hadiahnya apa? Tambah stres? Tambah tanggung jawab? Ujung-ujungnya tetap harus bayar pajak dan mikirin pensiun.

Kalau ini lomba, minimal kasih kita istirahat bentar. Atau kalaupun ada pemenang, tolong jelasin hadiahnya apa. Jangan-jangan hidup ini kayak lomba 17 Agustus yang hadiahnya cuma sabun cuci, sementara panitianya yang dapet anggaran gede.

Jadi, Sekarang Gimana?
Kalau dunia ini memang prank, yaudah, ketawain aja. Kita bisa marah, bisa protes, tapi ujung-ujungnya tetap harus main sesuai aturan. Setidaknya, kalau kita nggak bisa menang, minimal jangan jadi korban yang paling parah.

Atau, kita bisa berhenti berharap ada "aturan main" yang adil. Dunia ini bukan soal siapa yang paling baik atau paling kerja keras. Kadang yang menang adalah yang paling ngerti cara curang dengan cara yang nggak kelihatan curang.

Jadi, selamat menjalani hidup yang absurd ini! Tetap waspada, tetap sarkas, dan jangan gampang kena prank lagi.