- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Karyawan PT Yihong yang di-PHK Mengaku Tidak Tahu Masalah Saat Demo


TS
kissmybutt007
Karyawan PT Yihong yang di-PHK Mengaku Tidak Tahu Masalah Saat Demo
Karyawan PT Yihong yang di-PHK Mengaku Tidak Tahu Masalah Saat Demo
Dede Adhitama
~3 minutes
[hr]
Cirebon, Beritasatu.com - Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia harus menelan pil pahit karana terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin.
Pasalnya, Perusahaan asal Tiongkok yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak menghentikan operasionalnya.
Padahal, sejak mulai beroperasi dua tahun lalu, pabrik sablon sepatu ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan dinilai membantu mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Cirebon.
Namun, awal Maret 2025, perusahaan tersebut menghentikan aktivitas produksi. Diduga, keputusan ini diambil akibat kerugian yang dialami setelah aksi demonstrasi selama empat hari, yang berujung pada kerugian hingga miliaran rupiah.
Salah satu korban PHK PT Yihong Yanti Komala mengaku tidak mengetahui pasti alasan dirinya diberhentikan. Ia merasa dirugikan, apalagi keputusan PHK dilakukan menjelang Lebaran.
“Kata teman-teman, ini karena aksi solidaritas soal PHK sepihak. Saya sendiri enggak tahu jelasnya. Waktu diajak demo ya ikut, soalnya semua ikut. Masa saya enggak ikut?” ungkap Yanti, Minggu (6/4/2025).
Yanti yang baru bekerja sejak Desember 2024 kini kembali menganggur. Ia merasa nasibnya berubah drastis akibat aksi demo yang ia sendiri tidak pahami secara menyeluruh.
“Saya kerja belum lama, sekarang malah jadi pengangguran lagi. Lebaran enggak punya duit. Saya ikut-ikutan dipecat padahal enggak tahu masalahnya. Harusnya ada solusi buat karyawan seperti saya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Rini, karyawan lain PT Yihong yang juga terkena dampak PHK. Ia menilai tidak semua pekerja memahami atau terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa. Namun, imbasnya dirasakan semua pihak.
“Saya cuma karyawan biasa, kerja buat keluarga. Enggak tahu urusan-urusan kayak gitu. Tetapi kalau enggak ikut demo juga takut. Sekarang malah enggak punya penghasilan,” ucap Rini.
Rini berharap perusahaan bisa kembali beroperasi dan mempekerjakan kembali para karyawan yang terdampak.
“Jangan korbankan karyawan yang enggak tahu apa-apa. Kami cuma ingin kerja,” pungkasnya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak PT Yihong terkait kelanjutan operasional dan nasib para pekerja yang terkena PHK.
https://www.beritasatu.com/jabar/288...alah-saat-demo
makanya jadi orang, jangan cuma ikut ikutan aja, otak dipakai
Dede Adhitama
~3 minutes
[hr]
Cirebon, Beritasatu.com - Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia harus menelan pil pahit karana terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin.
Pasalnya, Perusahaan asal Tiongkok yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak menghentikan operasionalnya.
Padahal, sejak mulai beroperasi dua tahun lalu, pabrik sablon sepatu ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan dinilai membantu mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Cirebon.
Namun, awal Maret 2025, perusahaan tersebut menghentikan aktivitas produksi. Diduga, keputusan ini diambil akibat kerugian yang dialami setelah aksi demonstrasi selama empat hari, yang berujung pada kerugian hingga miliaran rupiah.
Salah satu korban PHK PT Yihong Yanti Komala mengaku tidak mengetahui pasti alasan dirinya diberhentikan. Ia merasa dirugikan, apalagi keputusan PHK dilakukan menjelang Lebaran.
“Kata teman-teman, ini karena aksi solidaritas soal PHK sepihak. Saya sendiri enggak tahu jelasnya. Waktu diajak demo ya ikut, soalnya semua ikut. Masa saya enggak ikut?” ungkap Yanti, Minggu (6/4/2025).
Yanti yang baru bekerja sejak Desember 2024 kini kembali menganggur. Ia merasa nasibnya berubah drastis akibat aksi demo yang ia sendiri tidak pahami secara menyeluruh.
“Saya kerja belum lama, sekarang malah jadi pengangguran lagi. Lebaran enggak punya duit. Saya ikut-ikutan dipecat padahal enggak tahu masalahnya. Harusnya ada solusi buat karyawan seperti saya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Rini, karyawan lain PT Yihong yang juga terkena dampak PHK. Ia menilai tidak semua pekerja memahami atau terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa. Namun, imbasnya dirasakan semua pihak.
“Saya cuma karyawan biasa, kerja buat keluarga. Enggak tahu urusan-urusan kayak gitu. Tetapi kalau enggak ikut demo juga takut. Sekarang malah enggak punya penghasilan,” ucap Rini.
Rini berharap perusahaan bisa kembali beroperasi dan mempekerjakan kembali para karyawan yang terdampak.
“Jangan korbankan karyawan yang enggak tahu apa-apa. Kami cuma ingin kerja,” pungkasnya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak PT Yihong terkait kelanjutan operasional dan nasib para pekerja yang terkena PHK.
https://www.beritasatu.com/jabar/288...alah-saat-demo
makanya jadi orang, jangan cuma ikut ikutan aja, otak dipakai






MemoryExpress dan 17 lainnya memberi reputasi
18
2K
93


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan