- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aksi Tolak Freeport Diwarnai Ketapel dan Gas Air Mata


TS
mabdulkarim
Aksi Tolak Freeport Diwarnai Ketapel dan Gas Air Mata

Oleh: Arnol Saudila
Editor: Malikam Sangaji
07 Apr 2025 - 11:23
Nabire
whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button
Aksi Tolak Freeport Diwarnai Ketapel dan Gas Air Mata
Puluhan massa aksi Forum Independen Mahasiswa West Papua melakukan aksi damai menyampaikan pendapat tolak PT. Freeport Indonesia di Nabire. (Foto: Arnold Saudila)
Dengarkan Berita
KBRN, Nabire: Aksi damai Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIMWP) berlangsung pada dua titik di Nabire, Senin (7/4/2025). Lokasinya yakni Gerbang Sadu Wadio dan samping Pasar Karang Tumaritis, diwarnai kawalan ketat aparat gabungan.
Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu SIK memimpin langsung pengamanan bersama ratusan personel POLRI dan TNI. Enam titik penjagaan disiagakan, masing-masing dipimpin perwira pengendali untuk memastikan aksi berjalan kondusif.
Saat menemui massa aksi di samping Pasar Karang, Kapolres mengimbau massa agar tidak lakukan long march. "Silakan menyampaikan pendapat, tapi jalan kaki (long march) tak diizinkan karena berisiko mengganggu umum," katanya.
Kapolres menambahkan pihaknya memfasilitasi massa menuju DPR Provinsi Papua Tengah menggunakan kendaraan truk terbuka. “Tiap lokasi disiapkan tiga truk, bukan milik TNI-POLRI, demi cegah bentrok serta menjaga ketertiban umum,” tegasnya.

Keterangan Gambar: Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu (berdiri tengah) memimpin anggota keamanan melakukan diskusi dengan massa aksi di Gerbang Sadu Wadio.
Namun imbauan tersebut tidak diindahkan koordinator lapangan aksi yang memilih tetap bertahan dan berorasi. Mereka menyampaikan tuntutan secara bergantian di samping Pasar Karang, meski tak bergerak menuju titik lain.
Di lokasi berbeda, massa di Gerbang Sadu Wadio pb[justru menyerang petugas menggunakan ketapel saat diberi imbauan. Aparat kemudian melepaskan tembakan gas air mata guna mengurai situasi yang sempat memanas beberapa menit.[/b]
Situasi berhasil dikendalikan dan massa pun membubarkan diri dengan tertib tanpa aksi anarkistis lanjutan. Sejumlah spanduk dan ketapel diamankan sebagai barang bukti oleh polisi untuk proses pendataan lebih lanjut.
https://www.rri.co.id/daerah/1436571...n-gas-air-mata
Dinilai Memakai Barang Berlawanan Negara, 8 Orang Aksi Tutup Freeport Ditangkap

Senin, 7 Apr 2025 14:13 WIT
Tampilkan Caption
NABIRE, Seputarpapua.com | Sebanyak 8 massa aksi yang tergabung dalam Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) komite wilayah Nabire ditangkap pihak Kepolisian Resor (Polres) Nabire, Polda Papua Tengah.
Dari 8 orang yang ditangkap, 5 diantaranya ditangkap saat berada di titik kumpul di Gerbang Syadu, Wadio, dan 3 lainnya ditangkap Depan Hotel Jepara I, Nabire, Senin, (7/4/2025).
Pantauan jurnalis, pasca ditangkap, mereka ditindak secara kasar oleh aparat kepolisian Nabire. Massa aksi yang berada di titik kumpul setempat berhasil dibubarkan kepolisian dengan menyiram gas air mata. Padahal, masaa siap menuju ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Tengah dalam bentuk Long March.
Diketahui, ratusan massa dari Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) ini direncanakan menggelar aksi demo menuntut PT. Freeport Indonesia agar segera ditutup.
Menurut mereka, PT. Freeport Indonesia sebagai simbol kapitalisme di tanah Papua. Sehingga penentuan nasib sendiri adalah solusi tercepat menyelamatkan orang Papua dari perbudakan kolonial Indonesia
Meski tidak menjelaskan barang yabg digunakan 8 orang yang ditangkap, Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu mengatakan, massa aksi yang diamankan pihaknya lantaran menggunakan barang yang berlawanan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami amankan mereka karena saat berkumpul mereka menggunakan barang-barang yang berlawanan dengan negara,”kata Kapolres.
Dijelaskan, awalnya kepolisian tidak mengizinkan massa untuk Long March menuju kantor DPR Papua Tengah karena dinilai mengganggu aktivitas publik di jalan raya. Namun hal itu tidak didengar massa aksi dengan keras kepala mempertahankan prinsipnya harus Long March.
“Ade-Ade mahasiswa ini menggelar aksinya tidak seauai prosedur, dalam serua aksi mereka tidak menyebutkan jumlah massa. Kami sudah memfasilitasi mereka dengan menyiapkan tiga truk di setiap titik kumpul tetapi mereka tidak mau, harus long march. Kami tidak mengizinkan karena menggangu aktifitas publik,”tegasnya.
https://seputarpapua.com/view/dinila...ditangkap.html
Seruan kemerdekaan Papua dan penangkapan massa
0
138
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan