Halo Gan!

Jadi, baru-baru ini (2 April 2025), mantan Presiden AS yang comeback lagi, Donald Trump, ngumumin kebijakan tarif resiprokal buat negara-negara ASEAN. Gak pake lama, Menko Perekonomian kita, Airlangga Hartarto, langsung gercep cari jalan keluar. Salah satunya: bangun komunikasi dengan negara tetangga, khususnya Malaysia yang tahun ini jadi Ketua ASEAN.

Langkah cepatnya dimulai tanggal 3 April 2025. Menko Airlangga langsung terbang ke Kuala Lumpur dan ketemu Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi. Besoknya? Gak tanggung-tanggung, langsung diterima PM Anwar Ibrahim. 🔥

Nah, dalam pertemuan itu, PM Anwar bilang penting banget buat Indonesia dan Malaysia saling dukung, apalagi di bidang ekonomi. Intinya sih, dia pengen sinergi dua negara makin kuat, supaya pengusaha-pengusaha dari Indonesia & Malaysia makin akrab dan produktif kerja bareng. 💼🤝

Menko Airlangga juga bilang, Malaysia sebagai Ketua ASEAN punya peran krusial buat nyatuin suara negara-negara ASEAN. Soalnya kebijakan tarif dari AS ini nyerempet ke semua negara ASEAN, gan. Jadi emang harus satu suara.

Gak sampai situ aja, bro. Airlangga lanjut diskusi dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Zafrul Abdul Aziz. Dua-duanya sepakat: ASEAN harus solid di tengah dunia yang makin gak pasti. Dan posisi ASEAN di Indo-Pasifik tuh penting banget buat ngedorong kekuatan ekonomi regional.

Sebagai follow-up, Indonesia dan Malaysia bakal manfaatin kerangka kerja TIFA (Trade and Investment Framework Agreement). Tujuannya? Biar bisa dapet win-win solution dari perdagangan timbal balik, plus cari peluang kerja sama baru sama AS.

Sumber