Protes Driver Ojol BHR Hanya Rp 50 Ribu, Wamenaker Sebut Aplikator Rakus dan Dibohongi!



Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, mengungkapkan kekecewaannya terhadap aplikator ojek online (ojol).

Sebab, dia mendapatkan laporan bahwa perusahaan hanya memberikan Bonus Hari Raya (BHR) sebesar Rp 50 ribu kepada para pengemudi.

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu (2/4), Noel menilai tindakan tersebut sebagai perilaku rakus dari pihak aplikator, bahkan menyebut bahwa banyak driver ojol yang tidak menerima BHR sama sekali.

"Kalian tahu enggak? Homo Homini Lupus. Nah itulah, ojek online itu, atau aplikator, itu perilaku mereka seperti rakus," ungkap Noel tegas.

Baca Juga: Bikin Syok, Laporan Pengeluaran Amanda Manopo di Aplikasi Ojek Online Tembus Rp 259 Juta

Dia juga menambahkan bahwa negara, presiden, dan rakyat telah dibohongi oleh pihak aplikator terkait pembayaran BHR ini.

Kementerian Ketenagakerjaan berencana memanggil semua aplikator untuk meminta klarifikasi dan berpotensi melakukan audit terhadap mereka.

Sebelumnya, banyak pengemudi ojol dan asosiasi terkait mengeluhkan besaran BHR yang dianggap tidak sesuai harapan.

Ketua Asosiasi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa banyak driver yang telah bekerja selama bertahun-tahun tetapi tetap hanya menerima Rp 50 ribu sebagai BHR.

Gojek dan Grab menjelaskan bahwa pemberian BHR dibagi dalam beberapa kategori berdasarkan tingkat keaktifan dan produktivitas pengemudi.

Namun, banyak pengemudi merasa bahwa BHR yang diterima tidak mencerminkan kontribusi mereka.

Noel menegaskan bahwa tindakan ini akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan semua aplikator untuk memastikan keadilan bagi para pengemudi ojol di seluruh Indonesia. (*)

https://radartuban.jawapos.com/nasio...-dan-dibohongi

rakus, memang ini parah sekali. pemerintah harus hadir dan memberi sanksi kepada aplikator