Kaskus

News

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Umat Muslim Dihadapkan pada Fenomena Langka di Tahun 2030 dan 2033
1 April 2025 8:00 AM
Umat Muslim Dihadapkan pada Fenomena Langka di Tahun 2030 dan 2033

Umat Muslim Dihadapkan pada Fenomena Langka di Tahun 2030 dan 2033
Umat Muslim akan merayakan dua kali Lebaran di tahun 2033 mendatang. (MVoice/Pinterest).

MALANGVOICE– Lazimnya umat Muslim di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa Ramadan dan perayaan Idulfitri dalam setahun kalender Masehi. Namun ternyata ada tahun-tahun tertentu dimana bulan Ramadan maupun Idulfitri yang jatuh di bulan Syawal hadir dua kali dalam setahun.

Fenomena menarik tersebut akan dirasakan umat Muslim seluruh dunia pada tahun 2030. Di tahun itu bulan Ramadan pertama diperkirakan mulai 5 Januari dan Ramadan kedua diperkirakan pada 26 Desember 2030. Ini artinya, umat Muslim menunaikan ibadah puasa dua kali dalam setahun.

Hal semacam ini pernah terjadi pada 1997 lalu dan akan terulang pada 33 tahun kemudian. Meski di tahun 2030 bulan Ramadan berlangsung dua kali setahun, namun perayaan Idulfitri berlangsung sekali pada Januari 2031.



Tiga tahun berikutnya, di tahun 2033, perayaan Idulfitri akan terjadi dua kali dalam setahun. Lebaran di tahun 2033 diperkirakan jatuh pada 3 Januari dan 23 Desember atau dua hari sebelum perayaan Natal. Momen perayaan Lebaran dan Natal yang saling berdekatan bukan pertama kali terjadi.

Idulfitri yang dirayakan setiap 1 Syawal pada kalender Hijriyah jatuh pada tanggal 21 Desember 1961 atau empat hari sebelum hari Natal. Kemudian pada 1 Syawal 1421 Hijriah jatuh pada 27 Desember 2000 atau terpaut 2 hari setelah perayaan hari Natal. Perayaan dua hari besar keagamaan itu akan datang bersamaan dalam rentang waktu 32-33 tahun sekali.

Lebaran dua kali dalam setahun biasanya menjadi topik diskusi yang menarik di kalangan masyarakat. Beberapa orang merasa senang dengan adanya dua kesempatan untuk merayakan hari raya, sementara yang lain mungkin merasa bingung dengan perbedaan tanggal yang ada.

Momen langka dua kali Ramadan dan dua kali Idulfitri dalam setahun lantaran perbedaan sistem penanggalan pada kalender Hijriah dan Masehi. Meski sama-sama memiliki 12 bulan dalam setahun, terdapat selisih 10 atau 11 hari. Kalender Hijriah mengacu pada sistem peredaran bulan (lunar), sedangkan kalender Masehi didasarkan pada peredaran bumi terhadap matahari (gregorian).

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan bahwa kalender Masehi berbasis peredaran bumi mengelilingi matahari, yakni 365,2422 hari dalam setahun. Sementara kalender Hijriah berbasis peredaran bulan dengan jumlah 354,3672 hari dalam setahun. Jadi, ada selisih sebesar 10,875 hari setiap tahun.

Karena ada selisih hari membuat perputaran bulan-bulan dalam kalender Hijriyah berputar lebih cepat dibandingkan dengan bulan-bulan dalam kalender Masehi. Perbedaan tersebut mengakibatkan awal Ramadan maupun Idulfitri akan maju sekitar 10 atau 11 hari setiap tahunnya. Hal ini pula yang membuat bulan Ramadan dan Idulfitri tidak jatuh di tanggal yang sama pada kalender Masehi.

“Selisih itu terakumulasi menjadi 1 tahun Masehi setiap 33 tahun sekali. Sehingga akan muncul Ramadan atau Idulfitri dua kali dalam setahun kalender Masehi. Nanti di tahun 2030 terulang lagi, awal Ramadan 1451 H jatuh pada 5 Januari, yang kedua, awal Ramadan 1452 Hijriah jatuh pada 26 Desember. Idulfitri akan terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada awal Januari dan akhir Desember 2033,” papar dia.(der)

https://malangvoice.com/umat-muslim-...2030-dan-2033/
haysnairefohdirAvatar border
haysnairefohdir memberi reputasi
1
2.1K
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan