1. Tempoyak
Sebagian masyarakat Indonesia pasti sudah mengenal makanan yang satu ini. Tempoyak adalah makanan khas Melayu yang terbuat dari durian yang diasamkan. Makanan ini memiliki cita rasa unik yang masam dan gurih, sering digunakan sebagai bahan dasar sambal atau campuran masakan. Tempoyak sendiri terkenal karena kelezatan dan aroma khasnya, yang telah dikenal luas hingga ke mancanegara.
Di beberapa daerah, seperti Jambi dan Pekanbaru, tempoyak menjadi bagian yang penting dalam kuliner tradisional. Tempoyak menjadi primadona, karena perpaduan rasa masam dari tempoyak dengan rasa pedas dari cabai, menciptakan cita rasa yang khas dan menggugah selera. Tempoyak juga dapat dikombinasikan dengan berbagai jenis ikan, seperti patin dan baung, yang semakin memperkaya kelezatannya.
Selain menjadi warisan budaya kuliner Melayu Indonesia, tempoyak juga memiliki manfaat kesehatan, karena mengandung probiotik dari proses fermentasi. Meski demikian, tidak semua orang menyukai tempoyak karena aroma duriannya yang kuat. Namun, bagi pecinta durian dan makanan fermentasi, tempoyak tetap menjadi pilihan yang tepat dalam memilih hidangan khas Melayu Indonesia.
2. Asam Pedas
Asam pedas adalah masakan khas Melayu yang terkenal dengan cita rasa pedas dan masam yang berasal dari penggunaan asam jawa atau belimbing wuluh serta cabai. Hidangan ini populer di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, dengan variasi resep tergantung daerah. Bahan utamanya biasanya ikan seperti tenggiri, patin, atau kakap, dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit, serai, dan daun jeruk untuk memberikan aroma yang khas.
Di Pekanbaru, asam pedas menjadi salah satu hidangan favorit yang sering disajikan di berbagai restoran dan hotel. Beberapa varian yang dapat dinikmati di sana antara lain Asam Pedas Ikan Patin dan Asam Pedas Ikan Baung, yang masing-masing memiliki tekstur daging ikan yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna. Setiap varian memiliki kekhasan tersendiri, dengan tambahan rempah-rempah yang memperkaya cita rasa dan aroma hidangan.
Keunikan asam pedas terletak pada perpaduan rasa pedas dan masam yang menyegarkan, menjadikannya pilihan kuliner yang disukai banyak orang. Hidangan ini sering dinikmati bersama nasi putih hangat dan sambal, menciptakan pengalaman makan yang kaya rasa. Sebagai bagian dari warisan kuliner Melayu Indonesia, asam pedas terus berkembang dengan berbagai inovasi, tetapi tetap mempertahankan cita rasa tradisionalnya yang khas.
3. Cincalok
Cincalok adalah makanan tradisional Kepulauan Riau yang terbuat dari udang kecil yang difermentasi dengan garam dan sedikit gula. Proses fermentasi ini dibantu oleh mikroba alami, memberikan cita rasa yang masam dan aroma yang khas. Makanan ini populer di daerah pesisir, terutama di Kepulauan Riau, dan sering dikonsumsi dengan nasi panas, jeruk nipis, atau cabai sebagai pelengkap.
Selain di Kepulauan Riau, cincalok juga digunakan dalam kuliner Kalimantan Barat. Salah satu olahan khasnya adalah sambal jambal cincalok, yang mengombinasikan rasa asin dan gurih dari ikan jambal dengan keunikan cincalok yang bercita rasa masam dan sedikit manis. Hidangan ini menjadi favorit di berbagai kalangan karena cita rasanya yang khas dan cocok untuk menemani makanan utama.
Cincalok juga menarik perhatian wisatawan mancanegara karena keunikannya. Proses fermentasi yang alami membuatnya kaya akan rasa gurih, mirip dengan kuliner fermentasi lainnya, seperti terasi atau kimchi. Selain itu, hidangan berbahan dasar cincalok kerap disajikan di restoran-restoran tradisional Kepulauan Riau, menjadikannya ikon kuliner yang tetap lestari hingga kini.