Kaskus

Entertainment

michaeljohnr875Avatar border
TS
michaeljohnr875
Rupiah Sentuh Level Terendah dalam 27 Tahun, Apa Dampaknya?
Rupiah Sentuh Level Terendah dalam 27 Tahun, Apa Dampaknya?
Pada 26 Maret 2025, nilai tukar rupiah melemah sebesar 0,51%, mencapai Rp 16.635 per dolar AS. Ini merupakan level terendah sepanjang sejarah sejak krisis 1998, yang tercatat di angka Rp 16.800 per dolar AS pada 17 Juni 1998.


Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, baik internasional maupun domestik. Secara internasional, dolar AS menguat setelah sikap hati-hati Donald Trump dalam menerapkan tarif perdagangan. Sementara faktor domestik meliputi kekhawatiran atas stabilitas fiskal, seperti rencana belanja Presiden Prabowo, pengawasan terhadap BUMN oleh lembaga baru, dan ekspansi peran militer dalam jabatan sipil, yang membuat pasar semakin khawatir. Selain itu, rumor mengenai pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menambah tekanan terhadap rupiah.


Menurut artikel yang diterbitkan oleh Investasi Kontanrupiah telah melemah lebih dari 3% sepanjang tahun 2024, menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia. Di pasar saham, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1% setelah mencapai level terendah dalam lebih dari tiga tahun, kinerjanya tetap buruk dengan penurunan 12% sepanjang tahun.



Rupiah Sentuh Level Terendah dalam 27 Tahun, Apa Dampaknya?

Jika pelemahan rupiah terus berlanjut, masyarakat akan menghadapi beberapa dampak negatif yang cukup besar. Salah satu yang paling terasa adalah meningkatnya harga barang-barang impor. Karena banyak produk yang kita konsumsi sehari-hari, seperti bahan bakar, barang elektronik, dan bahan pangan tertentu, berasal dari luar negeri, maka harga-harga tersebut akan ikut melonjak. Ini bisa menambah beban biaya hidup, terutama bagi keluarga dengan penghasilan tetap.


Selain itu, karena banyak perusahaan di Indonesia yang mengimpor bahan baku, pelemahan rupiah dapat mempengaruhi biaya produksi. Perusahaan-perusahaan ini kemungkinan akan menaikkan harga barang dan jasa yang mereka tawarkan untuk menutupi biaya yang lebih tinggi, yang pada gilirannya juga akan berdampak pada daya beli masyarakat. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka ada kemungkinan besar kasus PHK dan perusahaan gulung tikar akan banyak terjadi kedepannya.


Dampak lain yang tidak kalah penting adalah meningkatnya utang luar negeri yang harus dibayar oleh pemerintah dan perusahaan. Hal ini bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia dan berpotensi mengganggu kesejahteraan sosial jika kebijakan pemerintah tidak mampu menangani utang secara bijak.




Diubah oleh michaeljohnr875 27-03-2025 10:12
0
158
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan