Halo guys! Mungkin kalian udah pada denger atau setidaknya pernah denger soal kasus korupsi Pertamina ini, kan? Tapi gue yakin masih banyak yang bingung sih, sebenernya apa sih yang terjadi di balik kasus ini? Apakah cuma soal BBM oplosan atau cuma masalah RON 90 yang diubah jadi RON 92 aja? Jawabannya, itu jauh lebih kompleks dan parah, guys. Ini bukan cuma soal oplosan atau ganti-ganti angka doang, tapi ini adalah orkestrasi kejahatan yang udah direncanain dengan sangat matang, dari hulu ke hilir, dan udah berlangsung bertahun-tahun! Mulai dari tender curang, mark-up biaya impor, dan banyak lagi yang lagi diproses sama pihak berwajib.

Gue bakal coba jelasin dengan bahasa yang gampang, biar kalian semua bisa paham dan gak bingung. Oke? Yuk, langsung aja kita bahas!

Jadi, udah ada 9 orang yang ditetapkan jadi tersangka dalam kasus mega korupsi Pertamina Patraniaga. Siapa aja mereka? Ini dia daftar nama-namanya:

1. Rifan Haan – Dirut PT Pertamina Patraniaga


2. Sani Dinar Saifudin – Direktur Fit Stock dan Product Optimization PT Pertamina International


3. Yoki Firnandi – Dirut PT Pertamina International Shipping


4. Agus Purwono – VIP Fit Stock Management PT Kilang Pertamina Internasional


5. Muhammad Kerry Andrianto Riza – Beneficiary Owner PT Navigator Katulistiwa


6. Dimas Whaspati – Komisaris PT Navigator Katulistiwa dan PT Jenggal Maritim


7. Gading Ramadan Judo – Komisaris PT Jenggal Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak


8. Maya Kusma – Direktur Pemasaran dan Niaga PT Ina Patraniaga


9. Edward Corney – VP Trading Produk PT Pertamina Patraniaga



Nah, kita harus tau siapa aja mereka karena ini penting banget biar kita bisa nge-track siapa yang terlibat dan siapa yang kemungkinan bakal nyeret nama lain. Dan ingat, guys, ini bukan cuma kerugian negara, tapi kerugian kita semua sebagai warga negara. Kerugian yang diperkirakan tuh bisa mencapai 100 triliun per tahun selama 5 tahun, yang artinya totalnya bisa sampe 1 kuadriliun, gila gak sih?

Kalau soal angka-angka ini, sebenernya bisa jadi debat, karena yang dihitung itu bukan cuma duit yang dicuri, tapi juga efek ke ekonomi dan APBN kita. Kayak misalnya kompensasi BBM yang tadinya dianggarkan 18 triliun, eh tiba-tiba naik jadi 126 triliun, yang bikin kita semua mikir, kenapa bisa kayak gitu?

Intinya sih, korupsinya tuh udah sangat sistematis, guys, dan ini semua direncanakan dengan sangat jahat. Gue bakal jelasin kenapa. Jadi, kita mulai dari soal suplai minyak dulu. Kita kan tau Indonesia itu punya sumber minyak dalam negeri, walaupun gak sebanyak dulu. Nah, yang terjadi di sini adalah ada pejabat-pejabat di Pertamina yang sengaja nolak minyak dalam negeri, katanya kualitasnya gak bagus dan gak cocok diolah. Akibatnya, produksi minyak dalam negeri kita jadi turun drastis. Padahal, setelah penyidikan, kualitas minyak lokal kita tuh sebenernya bisa diproses tanpa masalah! Jadi, mereka bikin alasan supaya bisa impor minyak, dan impor ini jadi pintu gerbang buat korupsi yang lebih besar.

Terus, kalau udah ngomongin impor, pasti ada vendor yang ditunjuk, kan? Nah, disini ada permainan kotor, guys. Vendor-vendor yang dipilih tuh dipilih tanpa tender, langsung aja gitu. Dan harga impor pun dimark-up, jadi jauh lebih mahal dari harga seharusnya. Bahkan, fee ilegal yang dibayar itu bisa nyampe 13-15% ke broker dan pejabat Pertamina yang terlibat. Gila kan?

Belum lagi, mereka juga mark-up harga ongkir (logistik) yang semakin bikin harga jadi makin tinggi. Jadi, makin banyak uang yang dirampok. Nah, berikutnya soal kualitas bahan bakar, nih. Ternyata, mereka beli minyak yang seharusnya RON 90, tapi dicatat seolah-olah itu RON 92! Buat yang belum paham, RON itu angka yang nunjukin kualitas bahan bakar. Semakin tinggi angkanya, semakin stabil bahan bakar itu di mesin. Nah, yang dibeli tuh RON 90 (yang kualitasnya lebih rendah), dicampur dengan bahan bakar lain biar kelihatan kayak RON 92. Padahal ini ilegal banget dan gak sesuai standar!

Dan efeknya? Mesin mobil kita bisa jadi rusak, guys. Kalau kalian pakai mobil-mobil premium kayak BMW atau Mercedes, pasti gak cocok deh pake bahan bakar yang kualitasnya gak sesuai, karena bisa bikin mesin jadi bermasalah. Jadi, konsumen tuh rugi dua kali: bayar lebih mahal dan mesin bisa rusak!

Intinya, semua ini karena para pejabat yang main curang demi keuntungan pribadi, dan kita sebagai konsumen yang jadi korban. Terus, pas harga BBM yang mestinya turun, malah tetep aja tinggi, kenapa? Karena permainan harga dan impor yang gak efisien ini, guys. Jadi, kerugian yang kita tanggung tuh bukan cuma soal uang yang keluar, tapi juga pengaruh ke pasar dan kebijakan pemerintah yang jadi gak efektif.

Dan yang paling parah, semua ini merusak kepercayaan kita sama BUMN seperti Pertamina. Kalau ini dibiarkan, bisa-bisa merusak fondasi ekonomi kita. Pemerintah harus bertindak cepat dan tegas buat menyelesaikan kasus ini, guys. Kita harus tahu apa yang sebenernya terjadi dan siapa aja yang terlibat. Jangan sampe ini jadi kasus yang gak pernah kelar.

Jadi, gue harap pemerintah bisa segera turun tangan dan ngasih penjelasan yang lebih transparan soal semua ini, dan mulai dari awal lagi, dari nol. Karena, kalau gak ditangani dengan serius, bisa hancur banget nih ke depannya.

Sekian dari gue, semoga info ini ngebantu dan bisa bikin kalian lebih paham. See you di konten selanjutnya!