Demo penolakan Undang-Undang TNI berlangsung ricuh di berbagai daerah. Di Surabaya, Jawa Timur dan Cirebon, Jawa Barat, sejumlah peserta aksi ditangkap.

Demo aliansi masyarakat sipil tolak UU TNI di Kota Surabaya, Jawa Timur berakhir ricuh. Ratusan massa aksi melempar petugas pengamanan dengan batu, botol air mineral, hingga bom molotov.

Tak hanya itu, massa aksi juga merusak beberapa fasilitas umum di sekitar lokasi unjuk rasa, seperti tiang listrik dan kamera CCTV. Menghindari situasi yang semakin tidak kondusif, pihak kepolisian memukul mundur massa aksi dengan menggunakan water canon.

Selain itu, petugas juga mengamankan puluhan massa aksi yang diduga menjadi provokator. Puluhan massa aksi yang ditangkap saat ini tengah menjalani pemeriksaan.

Kericuhan unjuk rasa tolak UU TNI juga terjadi di Cirebon, Jawa Barat. Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU TNI di Kota Cirebon berlangsung pada Senin sore, 24 Maret 2025, berakhir dengan rusuh saling lempar batu hingga berujung pengerusakan sarana umum.

Kerusuhan berawal saat sekelompok orang yang tiba-tiba melempar batu ke arah polisi dan merusak sarana umum di Jalan Siliwangi. Sebanyak 16 orang yang diduga menjadi biang kerusuhan ditangkap.

Komen TS

Ayo mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat sipil bergerak. Bubarkan TNI - Polri, ganti mereka semua dengan laskar dan satgas partai.

Kalau perlu jangan cuma membawa dan melempar bom molotov. Berjihadlah kalian semua mumpung ada di bulan suci Ramadhan.

Kami umat Islam, anak Abah, kaum nasionalis, aliansi masyarakat sipil juga siap bergerak untuk melakukan jihad demi merebut kekuasaan yang di cengkeram oleh TNI - Polri, oligarki, serta keluarga Jokowi dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dibawah komando ulama dan Habaib. Takbiiiirrr.