Kaskus

News

gofivik130Avatar border
TS
gofivik130
Skandal! AS Tak Sengaja Bocorkan Informasi Militer Rahasia, Ini Isinya
Skandal! AS Tak Sengaja Bocorkan Informasi Militer Rahasia, Ini Isinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kesalahan besar dalam komunikasi internal pemerintahan Trump telah mengungkap rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Rencana tersebut secara tidak sengaja dibagikan dalam sebuah grup pesan yang ternyata juga diikuti oleh seorang jurnalis. Kesalahan ini pertama kali dilaporkan oleh The Atlantic dan langsung memicu kritik tajam dari para anggota parlemen Demokrat.
Kesalahan fatal ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan nasional AS dan kemungkinan juga terhadap hukum federal yang mengatur pengelolaan informasi rahasia. Para anggota Kongres dari Partai Demokrat dengan cepat menyerukan investigasi mendalam untuk mengetahui sejauh mana kebocoran informasi ini terjadi dan siapa saja yang bertanggung jawab. 


Ketika ditanya oleh wartawan mengenai kebocoran tersebut, Presiden Donald Trump mengklaim tidak mengetahui insiden itu.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saya bukan penggemar The Atlantic," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (25/3/2025).
Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah dilakukan dan Trump telah diberi penjelasan mengenai kejadian tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) yang diwakili oleh seorang pejabat bernama Hughes mengatakan informasi yang bocor tersebut kemungkinan besar memang asli.
"Saat ini, rantai pesan yang dilaporkan tampaknya autentik, dan kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak seharusnya bisa masuk ke dalam percakapan tersebut." 


Isi Percakapan yang Bocor
Berdasarkan tangkapan layar yang dilaporkan oleh The Atlantic, para pejabat dalam grup tersebut mendiskusikan apakah serangan terhadap Houthi harus dilakukan. Dalam percakapan itu, seseorang yang diidentifikasi sebagai Vance mempertanyakan apakah AS seharusnya membantu sekutu-sekutunya di Eropa, yang lebih rentan terhadap gangguan pengiriman di wilayah Laut Merah.
"@PeteHegseth, kalau menurutmu kita harus melakukannya, ayo kita lakukan," tulis individu yang diidentifikasi sebagai Vance. "Saya hanya muak dengan terus-menerus membantu Eropa."
Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang juga ada dalam grup itu, menjawab, "Wakil Presiden, saya sepenuhnya sependapat dengan kebencian Anda terhadap ketergantungan Eropa yang berlebihan. Ini MEMALUKAN."


Potensi Pelanggaran Hukum
Menurut hukum AS, penyalahgunaan atau pengelolaan informasi rahasia yang tidak tepat bisa dikategorikan sebagai tindak pidana. Meskipun belum ada keputusan apakah kebocoran ini melanggar hukum tersebut, fakta bahwa pesan dalam grup tersebut dilaporkan dikirim melalui aplikasi Signal dan diatur untuk menghilang setelah jangka waktu tertentu menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan pelanggaran undang-undang penyimpanan catatan federal.
Anggota Kongres Tulsi Gabbard, yang sebelumnya mengecam kebocoran informasi kepada jurnalis, menulis di X pada 14 Maret, "Setiap pembocoran informasi rahasia tanpa izin adalah pelanggaran hukum dan akan ditindak sesuai aturan."
Gabbard dijadwalkan memberikan kesaksian di hadapan Komite Intelijen Senat pada Selasa mengenai ancaman terhadap keamanan nasional AS.
Insiden ini memicu reaksi keras dari para politisi Demokrat. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer menyebut kebocoran ini sebagai "salah satu pelanggaran intelijen militer paling mencengangkan dalam beberapa dekade terakhir."
"Kami baru mengetahui ini, tetapi jelas kami harus mengusutnya sampai tuntas. Kami akan membuat rencana," kata Senator Partai Republik John Thune dari South Dakota.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa insiden ini tidak akan berdampak pada komposisi tim keamanan nasional Trump.
"Presiden Trump tetap memiliki kepercayaan penuh terhadap tim keamanan nasionalnya, termasuk penasihat keamanan nasional Mike Waltz," ujarnya.
Senator Elizabeth Warren juga ikut mengecam penggunaan aplikasi Signal dalam pembahasan isu-isu keamanan nasional yang sangat sensitif.
"Menggunakan Signal untuk mendiskusikan masalah keamanan nasional sangat jelas ilegal dan sangat berbahaya," tulisnya di X.
Senator Chris Coons dari Partai Demokrat bahkan menyebut bahwa semua pejabat yang terlibat dalam percakapan tersebut telah melakukan tindak pidana.
"Setiap individu dalam grup pesan ini telah melakukan kejahatan-meskipun secara tidak sengaja-yang biasanya bisa berujung pada hukuman penjara," tulisnya.

bocor



Quote:



wah baru kali ini sampai parah. di jaman bush aja gak sampai kayak gini emoticon-Matabelo
alexandriteAvatar border
romariosinag964Avatar border
mnotorious19150Avatar border
mnotorious19150 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan