Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Harga Surat Utang RI Terseret, Yield SUN 10Y Sudah Sentuh 7,21%
Bloomberg Technoz, Jakarta - Para investor beramai-ramai keluar dari pasar keuangan Indonesia di tengah pelemahan nilai tukar yang makin dalam mendekati Rp16.600/US$.

Bukan hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terbenam hingga 4,2% pagi ini, harga surat utang negara juga terseret jatuh.

Mengacu data realtime OTC Bloomberg, mayoritas tenor Surat Berharga Negara (SBN) juga terperosok. Hal itu terindikasi dari tingkat imbal hasil SBN yang naik cukup banyak pada Senin pagi ini.

Yield 2Y naik 5,5 basis poin (bps) kini di 6,753%. Sedangkan tenor 5Y naik 3,6 basis poin di 6,942%. Adapun tenor 10Y yang menjadi yield benchmark naik 3 bps kini di 7,212%.

Tenor 18Y bahkan naik 9,7 bps menyentuh 7,241%. Sedangkan tenor 20Y naik 3,3 bps kini di 7,236%, yang menjadi yield tertinggi SBN saat ini.

Rupiah makin tidak memiliki daya dukung dengan tekanan jual yang makin besar di pasar saat ini. Kurs dolar AS di pasar spot sudah menyentuh Rp16.557/US$, sedikit lagi menjebol level support kuat di Rp16.600/US$.

Secara teknikal, mencermati tren perdagangan sepekan ke depan, selama nilai rupiah bertengger di atas Rp16.600/US$ usai tertekan pelemahan, maka masih ada potensi untuk lanjut melemah hingga Rp16.700/US$ hingga Rp16.800/US$.

Risiko investasi melejit

Tekanan jual asing masih membesar di pasar saham, dipicu terutama oleh faktor domestik terkait ketidakpastian kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto, ditambah kenaikan tensi politik pasca beleid kontroversial yang mengatur perluasan peran militer di ranah sipil menuai protes keras dari masyarakat.

Pernyataan terakhir Presiden Prabowo pada rapat kabinet Jumat lalu, yang terkesan meremehkan kejatuhan harga saham di bursa domestik, makin mengecilkan keyakinan para investor di pasar domestik.

Premi Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun kini sudah di kisaran 92, mencerminkan kenaikan lebih dari 17% selama Maret, kenaikan bulanan terbesar sejak September 2022.

Tekanan yang dialami oleh pasar keuangan Indonesia hari ini bukan hanya karena sentimen pasar global yang tengah memburuk sejurus dengan kekhawatiran situasi di Turki, kenaikan tensi konflik di Gaza, juga kian dekatnya tenggat waktu penerapan kebijakan tarif impor Amerika Serikat pada 2 April nanti.

Faktor domestik juga membuat para investor makin kehilangan pegangan. "Investor pada umumnya merasa tidak yakin tentang arah kebijakan ekonomi di bawah Presiden Prabowo," kata Kok Hoong Wong, Head of Institutional Equities Sales Trading di Maybank Securities, dilansir dari Bloomberg News.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-sentuh-7-21/


Kalau beli saham dianggap Judi, apakah beli surat utang negara ini dianggap Judi juga?

emoticon-Ngakak (S)
aldonisticAvatar border
soelojo4503Avatar border
brucebanner23Avatar border
brucebanner23 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
93.4K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan