- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Inklusi Keuangan, Upaya Tingkatkan Ekonomi dan Persempit Kesenjangan!


TS
sansnomics
Inklusi Keuangan, Upaya Tingkatkan Ekonomi dan Persempit Kesenjangan!

Dengan inklusi keuangan, diharapkan tak ada lagi kesenjangan antara masyarakat desa dan kota. (Foto: kompasiana.com)
Jadi gini, gan… Pemerintah lagi ngebut biar semua orang bisa dapet akses ke layanan keuangan. Salah satu caranya lewat Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), yang intinya biar makin banyak orang bisa pakai layanan keuangan formal, ekonomi makin moncer, dan kesenjangan berkurang. Nah, buat ngawal program ini, dibentuklah Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI)yang langsung dikomandoin Presiden RI.
Ketua Harian DNKI, Airlangga Hartarto, bilang kalau sekarang 89% orang udah punya akses ke perbankan. Tapi ada juga daerah yang masih kurang terjangkau, contohnya Halmahera dan Maluku Utara. Selain akses, yang nggak kalah penting tuh literasi keuangan biar orang nggak sekadar punya rekening doang, tapi juga ngerti cara pakainya dan sadar sama risiko investasi. Makanya, BUMN juga diminta ikut turun tangan buat edukasi keuangan.
Selain itu, SNKI juga ngegas pemanfaatan teknologi buat keuangan, misalnya dengan elektronifikasi bantuan sosial. Jadi, bantuan pemerintah sekarang lebih gampang diterima langsung lewat rekening. Yang jadi prioritas sih masyarakat berpenghasilan rendah, pelaku UMKM, pelajar, santri, pekerja migran, dan perempuan. So far, inklusi keuangan udah 88,7% di 2023, tapi pemerintah masih punya target naik jadi 91% di 2025 dan 93% di 2029.
Tapi ya gitu, gan, masih ada gap antara kota dan desa. Masyarakat perkotaan udah 91,5%, sedangkan yang di desa masih 84,8%. Biar makin presisi, pemerintah bikin Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 dan ngebentuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sistem ini nyatuin berbagai data sosial-ekonomi biar lebih akurat dan pas sasaran.
Nah, DTSEN ini ngedata penerima bantuan pemerintah, termasuk:
✔ PKH (10 juta KPM)
✔ Bantuan sembako (18,8 juta KPM)
✔ PIP (21,5 juta siswa)
✔ PBI JKN (96,8 juta jiwa)
✔ Kartu Prakerja (16,4 juta orang)
✔ Subsidi listrik (40,7 juta pelanggan)
✔ Debitur KUR (7,05 juta orang)
Intinya, pemerintah udah banyak gerak biar akses keuangan makin luas dan nggak ada yang kelewat. Tapi tetep, literasi keuangan juga penting biar gak asal buka rekening doang tanpa tau manfaatnya.
Sumber


Mistaravim memberi reputasi
-1
91
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan