- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IHSG Tersungkur, Analis: Investor Khawatir dengan Fiskal RI


TS
jaguarxj220
IHSG Tersungkur, Analis: Investor Khawatir dengan Fiskal RI
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,94% atau turun 123,4 poin ke level 6.258,18 pada akhir perdagangan Jumat (21/3) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis menilai tekanan IHSG merupakan kombinanasi sentimen domestik dan global, salah satunya dari domestik adalah kekhatiran soal kondisi fiskal pemerintah Indonesia.
Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa volatilitas IHSG masih tinggi akibat kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dari sisi global, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya serta ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed menjadi faktor utama yang menekan pasar.
"Saat ini, sentimen global masih dipengaruhi oleh tensi perdagangan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya, serta ketidakpastian terkait dengan kebijakan suku bunga The Fed," ujar Nafan kepada Bloomberg Technoz, Jumat (21/3).
Koreksi IHSG jelang akhir pekan terjadi saat nilai transaksi di BEI tercatat cukup tinggi, mencapai Rp21,69 triliun. Selain itu, hari ini juga ramai dengan pengumuman rencana buyback yang akan dilakukan beberapa emiten.
Sementara itu, dari dalam negeri kata Nafan, dinamika politik dan kebijakan ekonomi juga berkontribusi terhadap tekanan di pasar saham. Isu yang berkembang, seperti rencana kebijakan fiskal pemerintah yang dinilai ambisius dan kekhawatiran terhadap penerimaan pajak, menjadi perhatian investor.
"Di domestik, ada kekhawatiran mengenai kebijakan fiskal pemerintah, terutama dengan adanya inisiatif belanja sosial yang ambisius di tengah tekanan terhadap penerimaan pajak," tambahnya.
Selain itu, faktor politik seperti isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan revisi Undang-Undang TNI yang berpotensi memperluas kewenangan militer di lembaga sipil juga turut meningkatkan ketidakpastian pasar.
"Isu politik ini menambah ketidakpastian, yang pada akhirnya turut memicu fluktuasi di IHSG," pungkas Nafan.
Dengan kondisi ini, pelaku pasar masih mencermati perkembangan lebih lanjut baik dari kebijakan global maupun arah kebijakan fiskal dan politik dalam negeri untuk menentukan strategi investasi ke depan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ngan-fiskal-ri
Baru kemaren dibilang mau terbang, hari ini ndlosor lagi..
Batal terbangnya..
Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa volatilitas IHSG masih tinggi akibat kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dari sisi global, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya serta ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed menjadi faktor utama yang menekan pasar.
"Saat ini, sentimen global masih dipengaruhi oleh tensi perdagangan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya, serta ketidakpastian terkait dengan kebijakan suku bunga The Fed," ujar Nafan kepada Bloomberg Technoz, Jumat (21/3).
Koreksi IHSG jelang akhir pekan terjadi saat nilai transaksi di BEI tercatat cukup tinggi, mencapai Rp21,69 triliun. Selain itu, hari ini juga ramai dengan pengumuman rencana buyback yang akan dilakukan beberapa emiten.
Sementara itu, dari dalam negeri kata Nafan, dinamika politik dan kebijakan ekonomi juga berkontribusi terhadap tekanan di pasar saham. Isu yang berkembang, seperti rencana kebijakan fiskal pemerintah yang dinilai ambisius dan kekhawatiran terhadap penerimaan pajak, menjadi perhatian investor.
"Di domestik, ada kekhawatiran mengenai kebijakan fiskal pemerintah, terutama dengan adanya inisiatif belanja sosial yang ambisius di tengah tekanan terhadap penerimaan pajak," tambahnya.
Selain itu, faktor politik seperti isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan revisi Undang-Undang TNI yang berpotensi memperluas kewenangan militer di lembaga sipil juga turut meningkatkan ketidakpastian pasar.
"Isu politik ini menambah ketidakpastian, yang pada akhirnya turut memicu fluktuasi di IHSG," pungkas Nafan.
Dengan kondisi ini, pelaku pasar masih mencermati perkembangan lebih lanjut baik dari kebijakan global maupun arah kebijakan fiskal dan politik dalam negeri untuk menentukan strategi investasi ke depan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ngan-fiskal-ri
Baru kemaren dibilang mau terbang, hari ini ndlosor lagi..
Batal terbangnya..







aldonistic dan 8 lainnya memberi reputasi
9
372
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan