- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Fitri Hidup Sebatang Kara di Kabupaten Banjar


TS
mabdulkarim
Kisah Fitri Hidup Sebatang Kara di Kabupaten Banjar
Kisah Fitri Hidup Sebatang Kara di Kabupaten Banjar

Khairun Nisa - detikKalimantan
Kamis, 20 Mar 2025 19:00 WIB
Fitri yang hidup sebatang kara di Kabupaten Banjar/Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjar - Fitri hidup sebatang kara. Remaja berusia 14 tahun itu duduk di bangku kelas 7 dan tinggal di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Sebelumnya, Fitri hidup bersama datunya. Namun sang datu meninggal dunia dua tahun yang lalu. Sementara itu, orang tuanya entah di mana. Fitri pun tak mengetahui pasti akan hal itu.
Sejak saat itulah, Fitri hidup seorang diri. Ia masih sekolah dengan penuh semangat. Untuk bertahan hidup, ia bergantung pada belas kasihan dari orang-orang terdekat.
Baru-baru ini, kisah Fitri ramai dibahas di sosial media. Fitri kemudian mendapat sejumlah bantuan dan kunjungan. Mulai dari bantuan tempat tidur, bantuan sembako, peralatan sekolah, hingga berbagai bantuan lainnya.
Ia juga mendapat kunjungan Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman. Hasnur berpesan agar bantuan yang diterima Fitri dari berbagai pihak bisa dikelola dengan baik.
"Misal diatur keluarganya sehingga bisa lebih terorganisir," kata Hasnur dalam kunjungannya beberapa waktu lalu.
Bantuan untuk Fitri
Bantuan untuk Fitri juga datang dari salah satu organisasi, hasil donasi di sosial media. Organisasi Sedekah Beras Banjarmasin mengumpulkan Rp 12,1 juta untuk Fitri.
"Uang itu kita gunakan untuk pembelian kebutuhan Fitri, baik untuk sekolah maupun untuk kebutuhan hidupnya," jelas Pendiri Sedekah Beras Banjarmasin, Muhammad Mustakim kepada detikKalimantan, Kamis (20/3/2025).
Mustakim mengatakan bantuan yang diberikan juga berupa uang tunai. Yang kemudian diamanahkan kepada keluarga jauh Fitri untuk mengelolanya, yang tinggal dekat rumah Fitri.
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi Fitri. Mengenai orang tua Fitri, Mustakim menyebut ibu Fitri pernah datang mengunjungi.
"Namun hanya satu malam saja, setelah itu tidak ada lagi," jelasnya.
Baru-baru ini, Fitri juga mendapat kunjungan dari sejumlah anggota perwakilan rakyat. Baik dari Kabupaten Banjar maupun DPR RI.
Fitri dijanjikan perbaikan tempat tinggal dan dijamin pendidikannya. Bahkan, anggota DPR RI Dapil 1 Kalsel, Muhammad Rofiqi berjanji untuk memantau perkembangan pendidikan Fitri.
https://www.detik.com/kalimantan/ber...upaten-banjar.
kasihan dirimu, nak

Khairun Nisa - detikKalimantan
Kamis, 20 Mar 2025 19:00 WIB
Fitri yang hidup sebatang kara di Kabupaten Banjar/Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjar - Fitri hidup sebatang kara. Remaja berusia 14 tahun itu duduk di bangku kelas 7 dan tinggal di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Sebelumnya, Fitri hidup bersama datunya. Namun sang datu meninggal dunia dua tahun yang lalu. Sementara itu, orang tuanya entah di mana. Fitri pun tak mengetahui pasti akan hal itu.
Sejak saat itulah, Fitri hidup seorang diri. Ia masih sekolah dengan penuh semangat. Untuk bertahan hidup, ia bergantung pada belas kasihan dari orang-orang terdekat.
Baru-baru ini, kisah Fitri ramai dibahas di sosial media. Fitri kemudian mendapat sejumlah bantuan dan kunjungan. Mulai dari bantuan tempat tidur, bantuan sembako, peralatan sekolah, hingga berbagai bantuan lainnya.
Ia juga mendapat kunjungan Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman. Hasnur berpesan agar bantuan yang diterima Fitri dari berbagai pihak bisa dikelola dengan baik.
"Misal diatur keluarganya sehingga bisa lebih terorganisir," kata Hasnur dalam kunjungannya beberapa waktu lalu.
Bantuan untuk Fitri
Bantuan untuk Fitri juga datang dari salah satu organisasi, hasil donasi di sosial media. Organisasi Sedekah Beras Banjarmasin mengumpulkan Rp 12,1 juta untuk Fitri.
"Uang itu kita gunakan untuk pembelian kebutuhan Fitri, baik untuk sekolah maupun untuk kebutuhan hidupnya," jelas Pendiri Sedekah Beras Banjarmasin, Muhammad Mustakim kepada detikKalimantan, Kamis (20/3/2025).
Mustakim mengatakan bantuan yang diberikan juga berupa uang tunai. Yang kemudian diamanahkan kepada keluarga jauh Fitri untuk mengelolanya, yang tinggal dekat rumah Fitri.
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi Fitri. Mengenai orang tua Fitri, Mustakim menyebut ibu Fitri pernah datang mengunjungi.
"Namun hanya satu malam saja, setelah itu tidak ada lagi," jelasnya.
Baru-baru ini, Fitri juga mendapat kunjungan dari sejumlah anggota perwakilan rakyat. Baik dari Kabupaten Banjar maupun DPR RI.
Fitri dijanjikan perbaikan tempat tinggal dan dijamin pendidikannya. Bahkan, anggota DPR RI Dapil 1 Kalsel, Muhammad Rofiqi berjanji untuk memantau perkembangan pendidikan Fitri.
https://www.detik.com/kalimantan/ber...upaten-banjar.
kasihan dirimu, nak


estusaeagung676 memberi reputasi
1
422
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan