- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Melemah Terdalam di Asia, Kini Sentuh Rp16.525/US$


TS
jaguarxj220
Rupiah Melemah Terdalam di Asia, Kini Sentuh Rp16.525/US$
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah pagi ini di tengah berbagai sentimen negatif yang masih membekap pasar baik di lingkup domestik maupun global.
Sesuai prediksi, rupiah spot dibuka melemah 0,46% dan langsung menembus level Rp16.500/US$. Pada pukul 9:10 WIB, rupiah makin melemah di level Rp16.525/US$.
Itu berarti dua level support terdekat sudah berhasil ditembus. Bila tekanan berlanjut, rupiah memiliki level support terkuat di Rp16.550/US$.
Bila level tersebut juga tertembus, rupiah bisa makin terperosok menuju Rp16.600/US$. Apabila level psikologis itu jebol juga, rupiah bisa kian tenggelam di kisaran hingga Rp16.700-Rp16.800/US$.
Namun, sepertinya Bank Indonesia akan langsung mengintervensi pasar begitu ada tanda-tanda rupiah hendak menjebol level psikologis terlemah barunya.
Pelemahan rupiah tak terjadi sendiri. Di kawasan Asia, mayoritas mata uang Asia juga tertekan. Namun, pelemahan rupiah adalah yang terdalam.
Di belakang rupiah, baht melemah 0,18%, yen 0,13%, yuan Tiongkok 0,10%, yuan offshore 0,10%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,02% bersama dolar Hong Kong 0,02%.
Hanya ringgit Malaysia, peso dan Won Korsel yang masih menguat pagi ini. Masing-masing naik nilainya 0,28%, 0,11% dan 0,01% terhadap dolar AS.
Pasar saat ini masih dilingkupi suasana hati-hati setelah kejadian 'Black Tuesday'. Apalagi indeks saham hari ini kembali dibuka merah dengan melemah menyentuh level 6.199, di tengah tekanan yang juga melanda mayoritas bursa Asia.
Sementara di pasar surat utang, pergerakan yield SBN bervariasi pagi ini. Yield 2Y turun 0,9 basis poin. Sedangkan tenor 5Y naik 0,4 basis poin. Sementara tenor acuan 10Y naik 1,2 basis poin menyentuh level 7,041% seperti dilihat dari data OTC Bloomberg.
Pasar menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang nanti. Para pejabat sektor keuangan Indonesia juga dijadwalkan akan menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan terkait situasi sektor keuangan RI terakhir.
Pada lanskap pasar global, investor akan mencermati pengumuman FOMC Federal Reserve, bank sentral AS, dan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell tentang prospek kebijakan ke depan.
Asing hengkang
Ketika IHSG jatuh kemarin, investor asing membukukan net sell senilai Rp2,5 triliun.
Sehari sebelum kejatuhan IHSG, investor asing keluar dari pasar surat utang negara dengan nilai kepemilikan berkurang Rp17,7 triliun sehari, berdasarkan data Kementerian Keuangan yang dipublikasikan.
Kini, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tinggal Rp876,46 triliun, anjlok hampir Rp18 triliun dibanding posisi Jumat pekan lalu dan menghapus semua pembelian sepanjang tahun ini.
Walau sejumlah penggawa sektor ekonomi telah merilis pernyataan yang mengatakan fundamental perekonomian RI masih kuat, ditambah penegasan bahwa posisi kunci keuangan di Kabinet Merah Putih tidak akan berubah, kepercayaan pasar belum tentu bisa kembali pulih segera.
Hari ini, selain menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, pasar juga akan menanti taklimat media para pejabat sektor keuangan dan bursa.
Konsensus pasar memperkirakan BI rate masih akan ditahan di 5,75%. Namun, 11 analis dari 38 yang dikumpulkan oleh Bloomberg, memperkirakan BI mungkin akan memangkas bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Pandangan serta asesmen dari Dewan Gubernur terhadap perekonomian domestik serta global akan memberikan arah tentang prospek ke depan yang akan penting menjadi pegangan bagi para pelaku pasar.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-rp16-525-us/
Kalau IHSG jatuh udah ngeri, penjualan SBN oleh asing lebih ngeri lagi.
IHSG 2,5 T vs SBN 17,7 T

Sesuai prediksi, rupiah spot dibuka melemah 0,46% dan langsung menembus level Rp16.500/US$. Pada pukul 9:10 WIB, rupiah makin melemah di level Rp16.525/US$.
Itu berarti dua level support terdekat sudah berhasil ditembus. Bila tekanan berlanjut, rupiah memiliki level support terkuat di Rp16.550/US$.
Bila level tersebut juga tertembus, rupiah bisa makin terperosok menuju Rp16.600/US$. Apabila level psikologis itu jebol juga, rupiah bisa kian tenggelam di kisaran hingga Rp16.700-Rp16.800/US$.
Namun, sepertinya Bank Indonesia akan langsung mengintervensi pasar begitu ada tanda-tanda rupiah hendak menjebol level psikologis terlemah barunya.
Pelemahan rupiah tak terjadi sendiri. Di kawasan Asia, mayoritas mata uang Asia juga tertekan. Namun, pelemahan rupiah adalah yang terdalam.
Di belakang rupiah, baht melemah 0,18%, yen 0,13%, yuan Tiongkok 0,10%, yuan offshore 0,10%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,02% bersama dolar Hong Kong 0,02%.
Hanya ringgit Malaysia, peso dan Won Korsel yang masih menguat pagi ini. Masing-masing naik nilainya 0,28%, 0,11% dan 0,01% terhadap dolar AS.
Pasar saat ini masih dilingkupi suasana hati-hati setelah kejadian 'Black Tuesday'. Apalagi indeks saham hari ini kembali dibuka merah dengan melemah menyentuh level 6.199, di tengah tekanan yang juga melanda mayoritas bursa Asia.
Sementara di pasar surat utang, pergerakan yield SBN bervariasi pagi ini. Yield 2Y turun 0,9 basis poin. Sedangkan tenor 5Y naik 0,4 basis poin. Sementara tenor acuan 10Y naik 1,2 basis poin menyentuh level 7,041% seperti dilihat dari data OTC Bloomberg.
Pasar menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang nanti. Para pejabat sektor keuangan Indonesia juga dijadwalkan akan menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan terkait situasi sektor keuangan RI terakhir.
Pada lanskap pasar global, investor akan mencermati pengumuman FOMC Federal Reserve, bank sentral AS, dan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell tentang prospek kebijakan ke depan.
Asing hengkang
Ketika IHSG jatuh kemarin, investor asing membukukan net sell senilai Rp2,5 triliun.
Sehari sebelum kejatuhan IHSG, investor asing keluar dari pasar surat utang negara dengan nilai kepemilikan berkurang Rp17,7 triliun sehari, berdasarkan data Kementerian Keuangan yang dipublikasikan.
Kini, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tinggal Rp876,46 triliun, anjlok hampir Rp18 triliun dibanding posisi Jumat pekan lalu dan menghapus semua pembelian sepanjang tahun ini.
Walau sejumlah penggawa sektor ekonomi telah merilis pernyataan yang mengatakan fundamental perekonomian RI masih kuat, ditambah penegasan bahwa posisi kunci keuangan di Kabinet Merah Putih tidak akan berubah, kepercayaan pasar belum tentu bisa kembali pulih segera.
Hari ini, selain menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, pasar juga akan menanti taklimat media para pejabat sektor keuangan dan bursa.
Konsensus pasar memperkirakan BI rate masih akan ditahan di 5,75%. Namun, 11 analis dari 38 yang dikumpulkan oleh Bloomberg, memperkirakan BI mungkin akan memangkas bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Pandangan serta asesmen dari Dewan Gubernur terhadap perekonomian domestik serta global akan memberikan arah tentang prospek ke depan yang akan penting menjadi pegangan bagi para pelaku pasar.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-rp16-525-us/
Kalau IHSG jatuh udah ngeri, penjualan SBN oleh asing lebih ngeri lagi.
IHSG 2,5 T vs SBN 17,7 T







aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
393
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan