Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Polisi Tersangka Penganiayaan Siswa hingga Tewas di Asahan Nyaris Diamuk
Polisi Tersangka Penganiayaan Siswa hingga Tewas di Asahan Nyaris Diamuk, Warga: Saya Kesal Sekali
Polisi Tersangka Penganiayaan Siswa hingga Tewas di Asahan Nyaris Diamuk
Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 17:30 WIB
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-inlihat fotoPolisi Tersangka Penganiayaan Siswa hingga Tewas di Asahan Nyaris Diamuk, Warga: Saya Kesal Sekali
Tribun Medan
POLISI ANIAYA SISWA - Polres Asahan melakukan prarekonstruksi di beberapa tempat berbeda, dengan menghadirkan tiga orang tersangka yakni Dimas Adrianto alias Bagol, Yudi Siswoyo, dan oknum polisi Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi, Senin (17/3/2025). Mereka tersangka atas kematian seorang siswa SMA Pandu Brata Siregar (18). Ketiganya nyaris diamuk massa saat prarekonstruksi.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga tersangka dugaan penganiayaan siswa, termasuk oknum polisi, hampir menjadi sasaran amuk massa saat prarekonstruksi yang dilakukan oleh Polres Asahan bersama Polda Sumut di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.

Prarekonstruksi berlangsung pada Senin (17/3/2025), di mana para tersangka memperagakan beberapa adegan terkait penangkapan dan penganiayaan terhadap korban, Pandu Brata Siregar.

Masyarakat yang hadir tidak segan-segan menyoraki tersangka, terutama Ipda Ahmad Efendi, yang diduga terlibat langsung dalam penganiayaan tersebut.[/]

Salah satu warga, Panjaitan, menyatakan rasa kesalnya terhadap tindakan ketiga tersangka.

"[b]Saya melihat tadi kesal sekali. Anak ini tidak melakukan perlawanan, dan dengan enaknya mereka membanting, mijak, nendang dan memukul korban,
" ujarnya.

Ketegangan semakin meningkat setelah prarekonstruksi selesai.

Warga mengejar para pelaku, menyebabkan cekcok antara masyarakat dan anggota polisi yang berjaga.

Dalam insiden tersebut, satu orang warga nyaris dibawa karena diduga sebagai provokator, namun akhirnya dilepas.

Panjiatan juga menyoroti sikap Ipda Ahmad Efendi yang dianggap tidak bijaksana.

"Dua warga sipil ini seperti yang menyetir si polisi (Ipda Ahmad Efendi). Dia perwira tapi dia yang disetel (atur) oleh dua sipil ini."

"Dia terikat mainan mereka. Harusnya dia bijaksana sebagai perwira. Namun, itu tidak dipikirkannya," ungkapnya.

Warga berharap agar kasus ini dapat ditangani secara adil tanpa rekayasa.

Menurutnya, polisi seharusnya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

"Kami percaya masih banyak polisi yang baik, ini hanya oknum. Segelintir oknum yang seperti ini. Masih banyak polisi yang baik," ujarnya.

https://www.tribunnews.com/regional/...-kesal-sekali.



Menanti Polda Ungkap Kasus Remaja di Asahan Tewas Diduga Ditendang Polisi
Polisi Tersangka Penganiayaan Siswa hingga Tewas di Asahan Nyaris Diamuk
Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 18 Mar 2025 08:00 WIB

Foto: Staf KontraS Sumut membeberkan kronologi hasil investigasi mereka terkait kematian Pandu yang diduga tewas usai ditendang anggota polisi di Asahan (Nizar Aldi/detikSumut)

Asahan - kasus remaja bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) yang diduga tewas ditendang polisi di Asahan, Sumut, masih panas. Saat ini Propam Polda Sumut telah memeriksa sejumlah polisi yang diduga terlibat. Belum dijelaskan siapa saja anggota polisi yang diperiksa.
"Ada beberapa (polisi) yang sudah diperiksa, tapi siapa yang bersalah atau tidaknya nanti tergantung hasil pemeriksaan," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon, Senin (17/3/2025).

Siti tak menjelaskan berapa jumlah polisi yang diperiksa Propam saat ini. Pihaknya hanya mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Propam.

"Kita tunggu hasil pemeriksaan dari Propam kita," ucapnya.

Dari informasi yang beredar, Polres Asahan telah menetapkan tersangka atas kematian Pandu. Namun Kasi Humas Polres Asahan Iptu Anwar Sanusi masih belum mau mengungkapkannya ke publik.

"Ini masih nunggu pra rekon dari lapangan ya, habis ini rilis resmi," sebut Iptu Anwar Sanusi.

Kronologi Kematian Pandu Menurut KontraS
KontraS Sumut mengungkap kronologi kematian Pandu. Pihak KontraS mengklaim telah melakukan investigasi terkait tewasnya remaja di Asahan terebut.

"Kami melakukan investigasi dan observasi pada 14 Maret 2025 dalam rangka mendapatkan informasi yang lebih akurat, kamu telah mengumpulkan data, mengobservasi, mewawancarai keluarga korban, saksi, dan tokoh masyarakat," kata Staf Advokasi KontraS Sumut Ady Yoga Kemit di Medan, Senin (17/3/2025).

Pada Sabtu (8/3) pukul 22.00 WIB, Pandu disebut nongkrong bersama sembilan temannya di sebuah warung kopi di Jalan Durian. Usai tengah malam, mereka pun hendak pulang kemudian mendapati sekelompok pemuda yang tengah berkumpul di pinggir Jalan Perdemuan di area perkebunan PT Sintong. Mereka disebut tengah lomba balap lari.

Kemudian sekitar pukul Minggu (8/3) 00.30 WIB, sejumlah polisi datang dan membubarkan kegiatan tersebut dengan melepas tembakan peringatan. Para pemuda di lokasi tersebut pun berhamburan. Kemudian Pandu dan 4 temannya kabur dengan 1 sepeda motor.

Polisi lalu mengejar Pandu CS dan menendang sepeda motor mereka hingga Pandu melompat dan tertabrak sepeda motor polisi yang mengejarnya. Usai tertabrak, lanjut KontraS, Pandu disebut ditendang 2 kali oleh polisi. Warga setempat menyebut mendengar Pandu minta tolong.

Pandu sempat dibawa ke Puskesmas Simpang Empat karena mengalami luka di pelipis mata dan dijahit. Kemudian dia dibawa ke Polsek Simpang Empat dan dites urine sebanyak dua kali. Polisi menyatakan Pandu positif Narkoba.

Pandu lalu mencoba menghubungi keluarganya di Polsek namun tak direspons. Kemudian ia meminta agar temannya menjemputnya karena mengeluhkan sakit di bagian perut.

Pada Minggu (9/3) sekitar pukul 10.00 WIB, Pandu dijemput keponakan dan temannya dan dibawa ke kos. Di situlah Pandu menceritakan bahwa ia ditabrak dan ditendang polisi.

Pada Senin (10/3), Pandu dibawa berobat ke RS sekitar pukup 07.00 WIB. Dari hasil rontgen didapati ada bercak darah di ulu hati dan lambung korban korban yang mengindikasikan pendarahan. Siang harinya kondisi Pandu memburuk hingga akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya diberitakan, polisi masih mengusut soal kematian seorang remaja bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) yang disebut-sebut ditendang oknum polisi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Polda Sumut berjanji akan transparan dalam kasus ini.

Plt Kabid Humas Polda Sumut Kombes Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan pihaknya mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan Polres Asahan. Yudhi memastikan penyelidikan itu dilakukan secara transparan.

"Kami telah menerima laporan terkait peristiwa ini dan memastikan bahwa Polda Sumut akan memantau serta mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan Polres Asahan," kata Yudhi dalam keterangannya, Minggu (16/3).

Yudhi menyebut Polda Sumut akan memberikan tindakan tegas jika memang ada pelanggaran yang dilakukan personel kepolisian dalam kejadian itu. Perwira menengah Polri itu meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.

"Jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur atau tindakan di luar kewenangan, maka akan diambil tindakan hukum tegas sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.

https://www.detik.com/sumut/hukum-da...ewas-ditembak.

masalah di Asahan

nn2106Avatar border
kucingpilot2Avatar border
ichan135Avatar border
ichan135 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
355
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan