Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
BI Intervensi Pasar Kala Rupiah Makin Melemah Menuju Rp16.500/US$
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia mengintervensi pasar untuk menolong kejatuhan rupiah menyusul kemerosotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh lebih dari 6% pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar spot valas, pasar forward domestik juga di pasar Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga supply demand valas tetap seimbang, kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto, seperti dilansir dari Bloomberg News.

Intervensi dilakukan dengan cukup berani di pasar demi menahan volatilitas nilai tukar rupiah yang meningkat hari ini.

Rupiah spot pagi tadi dibuka menguat akan tetapi tekanan jual yang membesar di pasar saham hingga otoritas bursa menghentikan perdagangan, telah menyeret rupiah berbalik melemah.

Mengacu data realtime Bloomberg, rupiah spot menyentuh level terlemah hari ini di Rp16.475/US$, turun 0,46% begitu perdagangan saham sesi kedua dibuka. Namun, pada pukul 13:46 WIB, rupiah berbalik mengurangi pelemahan dengan bergerak di level Rp16.448/US$.

Di Asia, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam kedua sampai tengah hari ini setelah won Korsel yang melemah 0,53%.

Sebagian besar mata uang Asia memang melemah hari ini, di mana hanya rupee, dolar Taiwan serta dolar Hong Kong yang masih menguat sejauh ini.

Secara teknikal, rupiah telah menembus level support terdekat dan bila pelemahan makin besar, rupiah memiliki support selanjutnya pada level Rp16.500/US$ dan Rp16.550/US$.

Tekanan jual bukan hanya melanda pasar saham. Harga surat utang RI di pasar sekunder juga berjatuhan. Terindikasi dari kenaikan yield di hampir semua tenor SUN.

Seperti ditunjukkan data OTC Bloomberg, SUN tenor 10Y kini naik 3,3 basis poin di level 7,027%. Yield 5Y juga naik 2,5 bps, disusul oleh tenor pendek naik 0,7 bps.

Apa yang membuat arus jual membesar begitu cepat di pasar saham yang akhirnya menjalar juga ke pasar surat utang, ditengarai tidak terlepas dari situasi terkini perekonomian domestik.

Berbagai data memperkuat dugaan terjadinya pelemahan konsumsi yang bisa berdampak pada penurunan kinerja korporasi di pasar saham.

Selain itu, ada juga kekhawatiran akan ada perubahan pada peringkat surat utang RI sejurus dengan kinerja fiskal terakhir yang dilaporkan mengalami shorfall atau penurunan penerimaan pajak cukup besar. Defisit APBN tahun ini diperkirakan bisa menyundul batas atas yang diperbolehkan oleh Undang-Undang yaitu 3%.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memperkirakan salah satu sentimen yang mempengaruhi kondisi IHSG ialah kekhawatiran para investor pasar keuangan terhadap peringkat utang Indonesia yang berpotensi menurun, di tengah kondisi keuangan negara saat ini.

Berdasarkan jadwal, tiga lembaga pemeringkat internasional secara rutin mengkaji ulang dan memberikan peringkat baru kepada Pemerintah Indonesia pada periode tertentu, yang biasanya berlangsung Maret hingga Juli setiap tahun.

"Ada kekhawatiran credit rating (peringkat utang) Indonesia akan turun. Jadwalnya Maret-April Fitch Ratings dan Moodys Investors akan umumkan, Juni-Juli S&P (Standard & Poors) akan umumkan," tutur Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, Selasa (18/3/2025).

Pada awal Maret, Fitch Ratings mempertahankan peringkat penerbit mata uang asing jangka panjang Indonesia di level BBB dengan prospek stabil.

Namun, Fitch juga memberi peringatan terutama terkait pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara. Fitch menilai pembentukan Danantara berpotensi meningkatkan liabilitas kontijensi Pemerintah RI. Potensi pembiayaan melalui Danantara atau atau badan usaha milik negara (BUMN) di bawahnya dapat meningkatkan risiko fiskal dalam jangka panjang.

“Pemanfaatan Danantara untuk pembiayaan proyek-proyek nasional dapat menciptakan kewajiban utang tambahan bagi pemerintah, terutama jika dana yang dikelola tidak cukup untuk menutupi kebutuhan investasi,” tulis Fitch dalam laporannya, dikutip Rabu (12/3/2025).

Fitch mencatat bahwa utang bruto perusahaan non-keuangan publik di Indonesia mencapai sekitar 5% dari PDB pada 2024, sehingga peningkatan pembiayaan melalui Danantara bisa semakin menambah beban utang.

Salah satu bank terbesar di Jepang, MUFG, menilai, ketidakpastian kebijakan di lingkup domestik Indonesia dan dinamika pasar global telah menjadi kombinasi yang membebani sentimen pasar saham, surat utang juga rupiah.

Investor khawatir Indonesia akan mengalami defisit fiskal lebih besar ketimbang yang diperkirakan oleh pemerintah saat ini, menurut Lloyd Chan, FX Strategist MUFG, dikutip dari Bloomberg News.

Penjualan serentak di berbagai aset di pasar keuangan RI akan terjadi sehingga nilai rupiah akan semakin terbenam melemah menuju Rp16.625/US$ pada kuartal II-2025.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...u-rp16-500-us/

Indikator ekonomi di 2 front hancur bersamaan..
IHSG + kurs.

BI bingung mau ngapain.
BEI keringat dingin.
OJK ngumpet di bawah meja.


emoticon-Ngakak (S)
billy.ar15Avatar border
superman313Avatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
364
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan