- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah


TS
mabdulkarim
Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah
Viral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah: Ortu Hidup
Tayang: Minggu, 16 Maret 2025 15:09 WIB | Diperbarui: Minggu, 16 Maret 2025 16:09 WIB
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
zoom-inlihat fotoViral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah: Ortu Hidup
kolase TribunJateng
BOCAH ASAL MANGKANG - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung. Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga. (kolase/TRIBUNJATENG.COM)
Viral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah, Ortu Hidup
TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung.
Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga.
Dalam video yang diunggah di Threads oleh akun @naryowardhani, seorang perekam yang menemui Nando di jalanan sempat mengobrol dengannya dan menggali lebih dalam tentang kehidupan bocah tersebut.
"Nando di Bandung dah berapa lama?" tanya perekam.
"Tiga bulan" jawab Nando
"Tinggalnya dimana" tanya perekam
"Di emperan. Saya dari Semarang, daerah Mangkang" jawab Nando.
Untuk bertahan hidup Nando berjualan tisu seharga Rp 5.000 per bungkus.
"Eh adek jualan tisu?" tanya perekam
"Iya. 5 ribuan satunya" sahut Nando.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai asal-usulnya, Nando mengungkapkan bahwa ia berasal dari Semarang dan telah berada di Bandung selama tiga bulan.
Kehidupannya begitu berat, tanpa tempat tinggal tetap, ia harus tidur di emperan ruko di daerah Momoso Braga.
Ketika perekam bertanya mengenai keluarganya,Nando menjelaskan bahwa kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan mobil, sementara ibunya meninggal dunia saat melahirkan adiknya.
Keadaan semakin memilukan ketika Nando menceritakan bagaimana ia bisa sampai ke Bandung.
Ia menempuh perjalanan dari Semarang ke Bogor dengan menaiki bus, sebab untuk naik kereta diperlukan KTP, sesuatu yang ia tidak miliki.
Perekam: Nando bisa datang ke bandung gimana caranya?
Nando: Dari Semarang ke Bogor naik bis, kalua kereta kan harus pakai KTP
Perekam: Ongkosnya darimana?
Nando: Ya mulung
Ketika ditanya mengenai saudaranya, Nando menjelaskan bahwa semua keluarganya sudah pergi dan hanya adiknya yang kini tinggal di Panti Asuhan di Solo.
Ia sangat merindukan adiknya dan berharap dapat segera pulang untuk bertemu dengannya. D
Demi mewujudkan keinginannya, ia menyisihkan sebagian penghasilannya yang sekitar Rp40.000 per hari dan menitipkannya kepada pemilik warung yang ia percayai.
Perekam: Ibu sama bapaknya kemana?
Nando: Ibu sama ayah udah meninggal
Perekam: Punya adik?
Nando: Ada di Panti Asuhan Solo
Perekam: Saudara - saudaranya kemana?
Nando: Pada pergi semuanya
Dengan segala keterbatasan, Nando tetap berusaha mandiri dan tidak mengandalkan belas kasihan orang lain.
Ia membeli sendiri tisunya dari uang hasil jerih payahnya mengumpulkan barang bekas.
Semangatnya untuk terus berjuang demi bertemu kembali dengan adiknya menjadi bukti keteguhan hati seorang anak kecil yang telah kehilangan segalanya, namun tetap memiliki harapan.
Bagi siapa pun yang mengenal keluarga Nando atau bisa membantunya untuk pulang ke Jawa, mohon menghubungi pihak terkait.
Nando Ternyata Berbohong
Dengan viralnya video tersebut membuat Sekdin Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti turun tangan.
Rupanya setelah ditelusuri Nando ternyata berbohong.
Berita ini diketahui melalui uanggahan akun Instagram Ade Bhakti, yang mengupdate Nando bocah asal Mangkang.
"Pihak Keluarga (Kedua orang tuanya) Nando sudah meghubungi kami selaku Manajemen Kencis TV tepatnya hari ini 15 Maret 2025 pukul 04.45 WIB.
Dan mereka sudah klarifikasi perihal Nando, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Nando kabur dari rumahnya sejak 8 bulan yang lalu, dan kedua orangtuanya masih hidup dan sekarang menetap di Kendal.
Hari ini kami sudah mencari keberadaan Nando di seputaran Jl Braga dan Kings Mall Alun-alun Bandung.
Dan saat ini Nando belum ditemukan. Ada kabar dari seorang ibu memberikan modal tisu kepada Nando bahwa tadi pagi Nando mengembalikan semua tisu kepada ibu tersebut dan izin pamit mau pergi ke Jakarta" tulis unggahan dalam Instagram Ade Bhakt
https://jateng.tribunnews.com/2025/0...goog_rewarded.
Ini Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
Tayang: Senin, 17 Maret 2025 09:14 WIB
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
zoom-inlihat fotoIni Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
kolase TribunJateng
BOCAH ASAL MANGKANG - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung. Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga. (kolase/TRIBUNJATENG.COM)
Ini Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah berusia 13 tahun asal Semarang, Nando Ridho Iskandar, tengah mencuri perhatian publik setelah diketahui bertahan hidup dengan cara berjualan tisu di Bandung.
Nando yang berasal dari Mangkang, Semarang, diketahui hidup sendirian dan tidur di emperan toko kawasan Braga, Bandung.
Kisah Nando ini pertama kali terungkap melalui unggahan video di platform Threads oleh akun @naryowardhani, yang memperlihatkan interaksi antara Nando dan seorang perekam yang bertemu dengannya di jalanan.
Dalam percakapan tersebut, Nando mengungkapkan bahwa dirinya telah berada di Bandung selama tiga bulan terakhir dan tinggal di emperan toko tanpa tempat tinggal tetap.
Saat ditanya oleh perekam mengenai kehidupannya, Nando menjelaskan bahwa ia menjual tisu dengan harga Rp 5.000 per bungkus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Iya, 5 ribuan satunya,” jawab Nando ketika ditanya soal jualan tisunya.
Lebih lanjut, Nando menceritakan kisah kelam yang dialaminya.
Ia kehilangan kedua orang tuanya dalam kejadian tragis.
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan mobil, sementara ibunya meninggal saat melahirkan adiknya.
Keadaan semakin memprihatinkan ketika Nando menjelaskan bagaimana ia bisa sampai ke Bandung.
Karena tidak memiliki KTP, Nando memilih untuk menaiki bus dari Semarang ke Bogor, dan melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan cara yang penuh perjuangan.
"Saya dari Semarang ke Bogor naik bis, kalau kereta kan harus pakai KTP," ujar Nando.
Saat ditanya tentang ongkos perjalanan, ia menjelaskan bahwa ia mengumpulkan uang dengan cara mencari barang bekas.
Nando juga mengungkapkan bahwa ia sangat merindukan adiknya, yang kini tinggal di Panti Asuhan di Solo.
Meski jauh dari keluarga, Nando tetap berusaha mandiri dan tidak ingin bergantung pada belas kasihan orang lain.
Setiap hari, Nando menyisihkan sebagian dari penghasilannya yang berkisar Rp 40.000 untuk ditabung dan dititipkan kepada pemilik warung yang ia percayai, dengan harapan bisa segera bertemu kembali dengan adiknya.
Perekam sempat menanyakan tentang keberadaan saudara-saudara Nando, namun Nando mengungkapkan bahwa semua anggota keluarganya sudah pergi, dan hanya adiknya yang masih hidup di Panti Asuhan.
Nando Ternyata Berbohong
Dengan viralnya video tersebut membuat Sekdin Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti turun tangan.
Rupanya setelah ditelusuri Nando ternyata berbohong.
Berita ini diketahui melalui uanggahan akun Instagram Ade Bhakti, yang mengupdate Nando bocah asal Mangkang.
"Pihak Keluarga (Kedua orang tuanya) Nando sudah meghubungi kami selaku Manajemen Kencis TV tepatnya hari ini 15 Maret 2025 pukul 04.45 WIB.
Dan mereka sudah klarifikasi perihal Nando, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Nando kabur dari rumahnya sejak 8 bulan yang lalu, dan kedua orangtuanya masih hidup dan sekarang menetap di Kendal.
Hari ini kami sudah mencari keberadaan Nando di seputaran Jl Braga dan Kings Mall Alun-alun Bandung.
Dan saat ini Nando belum ditemukan. Ada kabar dari seorang ibu memberikan modal tisu kepada Nando bahwa tadi pagi Nando mengembalikan semua tisu kepada ibu tersebut dan izin pamit mau pergi ke Jakarta" tulis unggahan dalam Instagram Ade Bhakti.
Klarifikasi Keluarga Nando
Dalam unggahan Instagram Ade Bhakti yang diposting Sabtu (16/3/2025), ia mengsreenshoot isi chat DM yang dikirim oleh salah satu keluarga Nando.
Menurut pengakuan keluarga, ternyata Nando memang sering pergi dari rumah.
"Terkait postingan atas nama anak yang bernama Nando, itu keluarga saya kak" tulis DM yang mengaku keluarga Nando
"Njih, kejadian aslinya seperti apa nggih. Apakah adek Nando jadinya pulang kerumah atau masih belum ketemu? Atau malah takut untuk pulang kerumah?" jawab Ade Bhakti.
Keluarga membeberkan alasan Nando kabur dari rumah lantaran ia mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Jadi Nando itu sering kabur-kaburan karena ayahnya tiri galak dan dikit-dikit hajar kalau nggak dihukum tapi ga manusiawi, makannya gak betah terus kabur"
"Yang terakhirdia ketahuan mau ikut tawuran karena kebanyakan nonton TikTok mungkin terus dihajar sama orangtuanya makannya takut setiap mau pulang" lanjut pengirim.
"Sampe sekarang belum ketemu kabar terkahir katanya pamitan mau ke Jakarta, padahal niatan keluarga udah mau jemput" tutup pengirim.
, https://jateng.tribunnews.com/2025/0...goog_rewarded.
anak kabur jualan tisu di Bandung karena bapak tiri galak, tapi bohong soal identitas dan ikutan tawuran karena Tiktok
Konten Sensitif

Tayang: Minggu, 16 Maret 2025 15:09 WIB | Diperbarui: Minggu, 16 Maret 2025 16:09 WIB
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
zoom-inlihat fotoViral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah: Ortu Hidup
kolase TribunJateng
BOCAH ASAL MANGKANG - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung. Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga. (kolase/TRIBUNJATENG.COM)
Viral Bocah asal Mangkang Semarang Jualan Tisu di Bandung, Ternyata Kabur dari Rumah, Ortu Hidup
TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung.
Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga.
Dalam video yang diunggah di Threads oleh akun @naryowardhani, seorang perekam yang menemui Nando di jalanan sempat mengobrol dengannya dan menggali lebih dalam tentang kehidupan bocah tersebut.
"Nando di Bandung dah berapa lama?" tanya perekam.
"Tiga bulan" jawab Nando
"Tinggalnya dimana" tanya perekam
"Di emperan. Saya dari Semarang, daerah Mangkang" jawab Nando.
Untuk bertahan hidup Nando berjualan tisu seharga Rp 5.000 per bungkus.
"Eh adek jualan tisu?" tanya perekam
"Iya. 5 ribuan satunya" sahut Nando.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai asal-usulnya, Nando mengungkapkan bahwa ia berasal dari Semarang dan telah berada di Bandung selama tiga bulan.
Kehidupannya begitu berat, tanpa tempat tinggal tetap, ia harus tidur di emperan ruko di daerah Momoso Braga.
Ketika perekam bertanya mengenai keluarganya,Nando menjelaskan bahwa kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan mobil, sementara ibunya meninggal dunia saat melahirkan adiknya.
Keadaan semakin memilukan ketika Nando menceritakan bagaimana ia bisa sampai ke Bandung.
Ia menempuh perjalanan dari Semarang ke Bogor dengan menaiki bus, sebab untuk naik kereta diperlukan KTP, sesuatu yang ia tidak miliki.
Perekam: Nando bisa datang ke bandung gimana caranya?
Nando: Dari Semarang ke Bogor naik bis, kalua kereta kan harus pakai KTP
Perekam: Ongkosnya darimana?
Nando: Ya mulung
Ketika ditanya mengenai saudaranya, Nando menjelaskan bahwa semua keluarganya sudah pergi dan hanya adiknya yang kini tinggal di Panti Asuhan di Solo.
Ia sangat merindukan adiknya dan berharap dapat segera pulang untuk bertemu dengannya. D
Demi mewujudkan keinginannya, ia menyisihkan sebagian penghasilannya yang sekitar Rp40.000 per hari dan menitipkannya kepada pemilik warung yang ia percayai.
Perekam: Ibu sama bapaknya kemana?
Nando: Ibu sama ayah udah meninggal
Perekam: Punya adik?
Nando: Ada di Panti Asuhan Solo
Perekam: Saudara - saudaranya kemana?
Nando: Pada pergi semuanya
Dengan segala keterbatasan, Nando tetap berusaha mandiri dan tidak mengandalkan belas kasihan orang lain.
Ia membeli sendiri tisunya dari uang hasil jerih payahnya mengumpulkan barang bekas.
Semangatnya untuk terus berjuang demi bertemu kembali dengan adiknya menjadi bukti keteguhan hati seorang anak kecil yang telah kehilangan segalanya, namun tetap memiliki harapan.
Bagi siapa pun yang mengenal keluarga Nando atau bisa membantunya untuk pulang ke Jawa, mohon menghubungi pihak terkait.
Nando Ternyata Berbohong
Dengan viralnya video tersebut membuat Sekdin Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti turun tangan.
Rupanya setelah ditelusuri Nando ternyata berbohong.
Berita ini diketahui melalui uanggahan akun Instagram Ade Bhakti, yang mengupdate Nando bocah asal Mangkang.
"Pihak Keluarga (Kedua orang tuanya) Nando sudah meghubungi kami selaku Manajemen Kencis TV tepatnya hari ini 15 Maret 2025 pukul 04.45 WIB.
Dan mereka sudah klarifikasi perihal Nando, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Nando kabur dari rumahnya sejak 8 bulan yang lalu, dan kedua orangtuanya masih hidup dan sekarang menetap di Kendal.
Hari ini kami sudah mencari keberadaan Nando di seputaran Jl Braga dan Kings Mall Alun-alun Bandung.
Dan saat ini Nando belum ditemukan. Ada kabar dari seorang ibu memberikan modal tisu kepada Nando bahwa tadi pagi Nando mengembalikan semua tisu kepada ibu tersebut dan izin pamit mau pergi ke Jakarta" tulis unggahan dalam Instagram Ade Bhakt
https://jateng.tribunnews.com/2025/0...goog_rewarded.
Ini Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
Konten Sensitif

Tayang: Senin, 17 Maret 2025 09:14 WIB
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
zoom-inlihat fotoIni Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
kolase TribunJateng
BOCAH ASAL MANGKANG - Seorang bocah asal Semarang berusia 13 tahun bernama Nando Ridho Iskandar bertahan hidup dengan berjualan tisu di Bandung. Diketahui Nando yang berasal dari Mangkang ini hidup sebatang kara dan menumpang tidur di emperan toko Kawasan Braga. (kolase/TRIBUNJATENG.COM)
Ini Penyebab Nando Bocah asal Semarang Kabur ke Bandung Jualan Tisu: Sering Dihajar Ayah Tiri
TRIBUNJATENG.COM - Seorang bocah berusia 13 tahun asal Semarang, Nando Ridho Iskandar, tengah mencuri perhatian publik setelah diketahui bertahan hidup dengan cara berjualan tisu di Bandung.
Nando yang berasal dari Mangkang, Semarang, diketahui hidup sendirian dan tidur di emperan toko kawasan Braga, Bandung.
Kisah Nando ini pertama kali terungkap melalui unggahan video di platform Threads oleh akun @naryowardhani, yang memperlihatkan interaksi antara Nando dan seorang perekam yang bertemu dengannya di jalanan.
Dalam percakapan tersebut, Nando mengungkapkan bahwa dirinya telah berada di Bandung selama tiga bulan terakhir dan tinggal di emperan toko tanpa tempat tinggal tetap.
Saat ditanya oleh perekam mengenai kehidupannya, Nando menjelaskan bahwa ia menjual tisu dengan harga Rp 5.000 per bungkus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Iya, 5 ribuan satunya,” jawab Nando ketika ditanya soal jualan tisunya.
Lebih lanjut, Nando menceritakan kisah kelam yang dialaminya.
Ia kehilangan kedua orang tuanya dalam kejadian tragis.
Ayahnya meninggal akibat kecelakaan mobil, sementara ibunya meninggal saat melahirkan adiknya.
Keadaan semakin memprihatinkan ketika Nando menjelaskan bagaimana ia bisa sampai ke Bandung.
Karena tidak memiliki KTP, Nando memilih untuk menaiki bus dari Semarang ke Bogor, dan melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan cara yang penuh perjuangan.
"Saya dari Semarang ke Bogor naik bis, kalau kereta kan harus pakai KTP," ujar Nando.
Saat ditanya tentang ongkos perjalanan, ia menjelaskan bahwa ia mengumpulkan uang dengan cara mencari barang bekas.
Nando juga mengungkapkan bahwa ia sangat merindukan adiknya, yang kini tinggal di Panti Asuhan di Solo.
Meski jauh dari keluarga, Nando tetap berusaha mandiri dan tidak ingin bergantung pada belas kasihan orang lain.
Setiap hari, Nando menyisihkan sebagian dari penghasilannya yang berkisar Rp 40.000 untuk ditabung dan dititipkan kepada pemilik warung yang ia percayai, dengan harapan bisa segera bertemu kembali dengan adiknya.
Perekam sempat menanyakan tentang keberadaan saudara-saudara Nando, namun Nando mengungkapkan bahwa semua anggota keluarganya sudah pergi, dan hanya adiknya yang masih hidup di Panti Asuhan.
Nando Ternyata Berbohong
Dengan viralnya video tersebut membuat Sekdin Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti turun tangan.
Rupanya setelah ditelusuri Nando ternyata berbohong.
Berita ini diketahui melalui uanggahan akun Instagram Ade Bhakti, yang mengupdate Nando bocah asal Mangkang.
"Pihak Keluarga (Kedua orang tuanya) Nando sudah meghubungi kami selaku Manajemen Kencis TV tepatnya hari ini 15 Maret 2025 pukul 04.45 WIB.
Dan mereka sudah klarifikasi perihal Nando, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Nando kabur dari rumahnya sejak 8 bulan yang lalu, dan kedua orangtuanya masih hidup dan sekarang menetap di Kendal.
Hari ini kami sudah mencari keberadaan Nando di seputaran Jl Braga dan Kings Mall Alun-alun Bandung.
Dan saat ini Nando belum ditemukan. Ada kabar dari seorang ibu memberikan modal tisu kepada Nando bahwa tadi pagi Nando mengembalikan semua tisu kepada ibu tersebut dan izin pamit mau pergi ke Jakarta" tulis unggahan dalam Instagram Ade Bhakti.
Klarifikasi Keluarga Nando
Dalam unggahan Instagram Ade Bhakti yang diposting Sabtu (16/3/2025), ia mengsreenshoot isi chat DM yang dikirim oleh salah satu keluarga Nando.
Menurut pengakuan keluarga, ternyata Nando memang sering pergi dari rumah.
"Terkait postingan atas nama anak yang bernama Nando, itu keluarga saya kak" tulis DM yang mengaku keluarga Nando
"Njih, kejadian aslinya seperti apa nggih. Apakah adek Nando jadinya pulang kerumah atau masih belum ketemu? Atau malah takut untuk pulang kerumah?" jawab Ade Bhakti.
Keluarga membeberkan alasan Nando kabur dari rumah lantaran ia mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Jadi Nando itu sering kabur-kaburan karena ayahnya tiri galak dan dikit-dikit hajar kalau nggak dihukum tapi ga manusiawi, makannya gak betah terus kabur"
"Yang terakhirdia ketahuan mau ikut tawuran karena kebanyakan nonton TikTok mungkin terus dihajar sama orangtuanya makannya takut setiap mau pulang" lanjut pengirim.
"Sampe sekarang belum ketemu kabar terkahir katanya pamitan mau ke Jakarta, padahal niatan keluarga udah mau jemput" tutup pengirim.
, https://jateng.tribunnews.com/2025/0...goog_rewarded.
anak kabur jualan tisu di Bandung karena bapak tiri galak, tapi bohong soal identitas dan ikutan tawuran karena Tiktok




kucingpilot2 dan dragunov762mm memberi reputasi
2
346
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan