Kaskus

News

kucingpilot2Avatar border
TS
kucingpilot2
Ilmuwan Indonesia dan Jepang Ubah Kecoak Jadi Cyborg dengan Kekuatan Super
Ilmuwan Indonesia dan Jepang Ubah Kecoak Jadi Cyborg dengan Kekuatan Super

Para ilmuwan berhasil mengubah kecoak menjadi cyborg dengan kemampuan navigasi luar biasa.

Para ilmuwan dari Universitas Osaka di Jepang dan Universitas Diponegoro di Semarang, Indonesia, melakukan terobosan mengejutkan dengan mengubah kecoak menjadi cyborg. Inovasi ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjanjikan potensi yang luar biasa dalam aplikasi pencarian dan penyelamatan. Kecoak, yang dikenal karena kemampuannya untuk menavigasi ruang sempit dan lingkungan yang keras, dipilih sebagai subjek eksperimen ini.

Kecoak Madagaskar mendesis (Gromphadorhina portentosa) menjadi fokus utama penelitian ini. Dengan sifatnya yang hampir tak dapat ditangkap, kecoak dapat menyusup ke tempat-tempat yang tidak dapat diakses oleh manusia. Tim peneliti mengembangkan sistem bernama 'biohybrid behavior-based navigation (BIOBBN)', yang memungkinkan kecoak untuk beroperasi dengan kemampuan navigasi yang ditingkatkan.

Sistem BIOBBN melibatkan pemasangan perangkat elektronik ringan, termasuk sensor dan elektroda, pada kecoak. Perangkat ini dirancang untuk mendeteksi berbagai faktor seperti gerakan, hambatan, kelembaban, dan suhu.

Dengan bantuan impuls elektronik kecil, kecoa dapat dipandu menuju tujuan yang diinginkan oleh manusia. Ini adalah langkah signifikan dalam memanfaatkan kemampuan alami kecoa untuk navigasi dalam situasi yang menantang.

"Penciptaan robot yang berfungsi dalam skala kecil merupakan tantangan; kami ingin menghindari kendala ini dengan menjaga segala sesuatunya tetap sederhana," jelas penulis utama Mochammad Ariyanto, seorang insinyur mesin dari Universitas Diponegoro, dikutip dari Science Alert, Kamis (13/3).

"Dengan hanya menempelkan perangkat elektronik pada serangga, kita dapat menghindari detail yang lebih rumit dalam rekayasa robotika dan fokus pada pencapaian tujuan kita," lanjut Ariyanto.

"Sistem navigasi pertama dapat menggunakan ransel elektronik yang lebih besar dan berat, sedangkan yang kedua membutuhkan ransel yang lebih ringkas dan ringan untuk mengakomodasi navigasi medan yang rumit," tulis para ilmuwan dalam studinya yang diterbitkan dalam Soft Robotics.

Keunggulan Cyborg Kecoak

Mereka menguji kecoak hasil rekayasa biologis tersebut di lintasan rintangan yang dipenuhi pasir, batu, dan kayu. Perintah navigasi digunakan dengan hati-hati untuk memastikan cyborg mencapai tujuannya, tetapi selain itu, hewan-hewan tersebut sebagian besar dibiarkan menemukan jalan mereka sendiri, menghindari atau mengatasi rintangan, dan memperbaiki diri ketika keadaan menjadi kacau.

"Algoritma ini… memanfaatkan perilaku alami kecoak, seperti mengikuti dinding dan memanjat, untuk menghindari dan melewati rintangan," tulis para peneliti.

"Skenario kedua yang lebih padat memerlukan lebih banyak waktu karena peningkatan cara bagaimana menghadapi rintangan dan perilaku pendakian alami."

Salah satu keunggulan utama dari cyborg kecoa adalah kemampuannya untuk beroperasi di lingkungan yang berbahaya dan sulit diakses oleh robot konvensional. Misalnya, kecoa cyborg dapat digunakan untuk menjelajahi reruntuhan bangunan setelah bencana alam atau perang, pipa sempit, terowongan bawah tanah, dan situs warisan budaya yang sensitif. Dalam situasi-situasi ini, kecoa dapat mengumpulkan dan mengirimkan data dari lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh manusia atau robot lainnya.

Lebih menarik lagi, kecoa cyborg dapat mendeteksi tanda-tanda kehidupan, baik itu korban selamat yang terjebak atau pekerja penyelamat yang berada di lokasi berbahaya. Dengan kemampuan ini, mereka dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam misi pencarian dan penyelamatan, memberikan harapan baru bagi mereka yang terjebak dalam situasi darurat.

Alat Pengintaian

Tim peneliti menjelaskan, meskipun teknologi ini terdengar mengganggu, metode yang digunakan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada kecoa. Perangkat elektronik yang dipasang dirancang agar mudah dilepas setelah misi selesai, sehingga kecoa dapat kembali ke habitatnya tanpa efek samping jangka panjang.

Tim juga menyatakan cyborg kecoak ini bisa dilibatkan dalam pengawasan atau pengintaian.

"Saya yakin serangga cyborg kami dapat mencapai tujuan dengan lebih sedikit usaha dan tenaga daripada robot mekanis murni," kata insinyur robotika basah Keisuke Morishima dari Universitas Osaka.

"Sistem navigasi biohibrida otonom kami mengatasi masalah yang secara tradisional menantang robot, seperti pemulihan setelah jatuh. Inilah yang dibutuhkan untuk melangkah keluar dari laboratorium dan memasuki skenario kehidupan nyata seperti alam liar."

merdeka.com
billy.ar15Avatar border
kakekane.cellAvatar border
6666661234Avatar border
6666661234 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
306
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan