OpenAI meminta pemerintah AS untuk memudahkan perusahaan AI mempelajari materi berhak cipta, dengan alasan perlu "memperkuat keunggulan Amerika" secara global dalam mengembangkan teknologi.

Proposal ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas yang diajukan perusahaan di balik ChatGPT kepada pemerintah AS sebagai bagian dari "Rencana Aksi AI" Presiden Donald Trump. Pemerintahan tersebut meminta masukan dari berbagai pihak di sektor swasta, pemerintah, dan akademisi, dengan menggambarkan kebijakan masa depan sebagai perubahan yang akan "mencegah persyaratan yang tidak perlu menghambat inovasi sektor swasta."



Dalam proposalnya, OpenAI mendorong pemerintah federal untuk memberlakukan sejumlah ide kebijakan "berbasis kebebasan", termasuk pendekatan yang tidak lagi mewajibkan pengembang AI Amerika "mematuhi undang-undang negara bagian yang terlalu memberatkan."
Hak cipta khususnya menjadi masalah yang terus menghantui pengembang AI, karena banyak di antara mereka terus melatih model mereka menggunakan karya manusia tanpa menginformasikan kepada kreator asli, mendapatkan persetujuan, atau memberikan kompensasi.

OpenAI telah digugat oleh beberapa outlet berita termasuk Pusat Pelaporan Investigasi, The New York Times, Chicago Tribune, dan New York Daily News atas klaim pelanggaran hak cipta. Beberapa penulis dan seniman visual juga telah mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan atas penggunaan konten berhak cipta tanpa izin.

Meskipun demikian, OpenAI percaya strateginya - mendorong kebijakan "penggunaan adil" dan pembatasan kekayaan intelektual yang lebih sedikit - dapat "[melindungi] hak dan kepentingan pembuat konten sambil juga melindungi kepemimpinan AI Amerika dan keamanan nasional." Mereka tidak menjelaskan lebih lanjut tentang hal tersebut.

Banyak pemimpin industri AI dan anggota pemerintahan Trump menggambarkan dominasi Amerika dalam kemajuan AI sebagai masalah keamanan nasional, membandingkannya dengan perlombaan senjata yang berisiko tinggi.
"Pemerintah federal dapat sekaligus mengamankan kebebasan Amerika untuk belajar dari AI, dan menghindari kehilangan keunggulan AI kita kepada RRC dengan menjaga kemampuan model AI Amerika untuk belajar dari materi berhak cipta," pernyataan proposal OpenAI, menggunakan singkatan untuk nama resmi China, Republik Rakyat Tiongkok.

Tak lama setelah menjabat, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mencabut kebijakan mantan Presiden Joe Biden tentang AI, dengan menyatakan bahwa petunjuk sebelumnya "bertindak sebagai hambatan inovasi AI Amerika."
Perintah eksekutif Biden "Pengembangan dan Penggunaan Kecerdasan Buatan yang Aman, Terjamin, dan Terpercaya", yang dikeluarkan pada Oktober 2023, menyatakan bahwa "penggunaan yang tidak bertanggung jawab [AI] dapat memperburuk dampak sosial", termasuk ancaman terhadap keamanan nasional.

sumber gambar dan berita NBC News