Stoikisme: Filosofi Kuno yang Bisa Bikin Hidupmu Keren di Usia 20-30-an
TS
daizhen
Stoikisme: Filosofi Kuno yang Bisa Bikin Hidupmu Keren di Usia 20-30-an
Stoikisme: Filosofi Kuno yang Bisa Bikin Hidupmu Keren di Usia 20-30-an
Pernah nggak sih, di umur 20-30-an kayak gini, kamu merasa stres atau bingung banget sama hidup?Ada saat-saat di mana dunia seolah-olah sedang menekanmu, nggak peduli seberapa keras kamu berusaha. Tapi, tunggu dulu! Ada satu filosofi yang bisa bantu kamu untuk tetap tenang, terfokus, dan nggak kebawa emosi.
Namanya STOIKISME (STOICISM). Filosofi kuno ini bisa jadi jawaban yang kamu butuhkan untuk menjalani hidup yang lebih damai, meskipun dunia seolah-olah berputar nggak sesuai harapan.
Apa Itu Stoikisme?
Spoiler for Zeno's Statue:
Spoiler for Apa itu Stoikisme?:
Stoikisme berasal dari Yunani Kuno, diciptakan oleh Zeno dari Citium sekitar 300 SM. Bisa dibilang, ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk tetap tenang dan fokus, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan. Tapi jangan salah, Stoikisme bukan berarti kita pasrah aja sama hidup, loh! Justru, dengan mengadopsi cara berpikir Stoik, kamu jadi lebih bisa mengontrol emosidan reaksi terhadap apa yang terjadi di luar diri kita
Sederhananya, Stoikismeadalah aliran filsafat yang mengajarkan pengendalian diri dan ketenangan batin. Filsafat ini berasal dari Yunani kuno pada abad ke-3 SM.
Quote:
Ciri khas Stoikisme
Spoiler for Ciri khas Stoikisme:
- Memisahkan dimensi internal dan eksternal
- Fokus pada apa yang bisa dikendalikan
- Menerima diri
- Mengelola reaksi emosional
- Merenungkan tindakan dan perilaku
- Berempati terhadap orang lain
Quote:
Manfaat Stoikisme
Spoiler for Manfaat Stoikisme:
- Membantu menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan tenang
- Membentuk mental yang santai dan tangguh
- Memberi ketenangan di tengah cobaan hidup yang berat
- Membantu mencegah depresi
Quote:
Contoh penerapan Stoikisme
Spoiler for Contoh penerapan Stoikisme:
- Akui bahwa semua emosi datang dari dalam diri
- Latih dikotomi kendali
- Gunakan waktu sebaik mungkin
- Tetap fokus saat menghadapi gangguan
- Bedakan antara hal yang bisa diubah dan tidak
- Biasakan diri menyusun jurnal
- Persiapkan diri dan tetap sabar menghadapi segala masalah
Bersikap positif
Quote:
Point Penting
Spoiler for Kenapa Stoikisme Cocok untuk Kamu di Usia 20-30-an?:
Kenapa Stoikisme Cocok untuk Kamu di Usia 20-30-an?
Di usia 20-30 tahun, banyak banget tekanan hidup yang datang: mulai dari karir, hubungan, hingga ekspektasi sosial yang kadang bikin pusing. Kadang, kita merasa bingung antara mengikuti passion atau mengejar stabilitas, antara menikmati kebebasan atau memikirkan masa depan yang nggak pasti. Nah, Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima bahwa ada hal-hal yang di luar kendali kita, seperti opini orang lain atau keadaan ekonomi. Fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol: yaitu reaksi dan tindakan kita
Orang-orang Stoik percaya bahwa emosinegatif yang menghancurkan manusia dihasilkan dari keputusan yang salah, dan bahwa seorang sophis, yaitu orang yang memiliki "kesempurnaan moral dan intelektual," tidak akan pernah mengalami emosi-emosi yang merusak kebahagiaan, misalnya marah berlebihan, panik berlebihan, sedih berlebihan, dsb
Quote:
Empat Prinsip Stoikisme yang Bikin Hidupmu Lebih "Santai"
Spoiler for the art of calm:
Spoiler for Tiga Prinsip Stoikisme yang Bikin Hidupmu Lebih "Santai":
1. Kontrol Diri Itu Kunci:
Dalam Stoikisme, ada konsep yang disebut "differentiating between what's in your control and what's not." Singkatnya, ada hal-hal yang bisa kita atur dan ada yang nggak. Misalnya, kamu nggak bisa mengontrol orang lain, tapi kamu bisa mengontrol responmu terhadap mereka. Jangan habiskan energi untuk hal-hal yang nggak bisa kamu ubah, fokus aja sama apa yang bisa kamu lakukan.
2. Terima Semua Kejadian, Baik atau Buruk:
Prinsip Stoik lainnya adalah belajar menerima apa pun yang terjadi dalam hidup dengan lapang dada. Kalau hidup lagi nggak sesuai ekspektasi, daripada merasa kecewa, coba lihat dari sudut pandang Stoik: "Ini adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang." Misalnya, jika kamu gagal dalam ujian atau karir, jangan meratapi kegagalan itu. Anggap aja itu adalah bagian dari proses.
3. Hidup di Saat Ini:Stoikisme
Konten Sensitif
mengajarkan kita untuk hidup di saat ini dan tidak terjebak dalam penyesalan tentang masa lalu atau kecemasan tentang masa depan. Cobalah untuk lebih mindful, nikmati momenyang sedang berlangsung, dan jangan biarkan pikiranmu melayang ke tempat yang nggak jelas.
4. Stoikisme dan Emosi: Bukan Dingin, Tapi Bijak.
Konten Sensitif
Banyak orang salah paham kalau Stoikisme berarti nggak boleh marah, sedih, atau merasa apa pun. Padahal, Stoikisme justru mengajarkan kita untuk mengenali dan mengelola emosi dengan bijak. Jadi, bukan menekan perasaan, tapi lebih kepada memahami bahwa emosi itu bagian dari diri manusia, dan bagaimana kita meresponsnya yang penting. Misalnya, kalau kamu lagi stres berat, bukannya meresponsnya dengan panik atau marah, coba tenangkan diri, tarik napas, dan pikirkan solusi yang rasional.
Quote:
Jadi, kenapa nggak mulai terapkan Stoikisme dalam kehidupanmu? Di usia 20-30-an yang penuh dengan gejolak ini, filosofi ini bisa jadi senjata ampuh untuk menghadapi tantangan. Kamu nggak perlu menunggu hidupmu sempurnauntuk merasa damai, karena ketenangan itu datang dari dalam diri, bukan dari apa yang terjadi di luar. Dengan memahami dan mempraktekkan Stoikisme, kamu akan lebih siap menghadapi segala rintangan hidup, tetap tenang di tengah badai, dan yang paling penting—hidupmu jadi lebih bermakna.
Siapa tahu, dengan Stoikisme, kamu bisa jadi pribadi yang lebih resilient, penuh pemahaman, dan bisa lebih nikmatin setiap momen dalam hidup tanpa perlu khawatir dengan apa yang nggak bisa kamu kontrol.
Nah, kalau udah siap buat nyoba Stoikisme, tinggalkan komentar di bawah ya! Apakah kamu udah pernah coba filosofi ini, atau ada cara lain yang bikin kamu lebih tenang dalam hidup? Let’s discuss!
Dikutip dari Sumber :
- Opini Corat Coret Saya yg nyubi
- Stoicism, Stanford Encyclopedia of Philosophy
- Wikipedia tentang Stoikisme