- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Minyakita Dikorupsi hingga 300 Ribu Ton Beras Bulog Berkutu


TS
jaguarxj220
Minyakita Dikorupsi hingga 300 Ribu Ton Beras Bulog Berkutu
Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu pangan dalam negeri hari ini menyita perhatian publik, mulai dari praktik culas korupsi takaran Minyakita, hingga temuan 300 ribu ton beras impor di gudang Bulog berkutu.
Dalam kasus takaran culas Minyakita, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui Minyakita yang tak sesuai takaran (kemasan 1 liter berisi 700 ml), masih beredar di pasaran.
Kemendag melalui Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang menjanjikan akan menindak perusahaan yang melakukan kecurangan dalam pengemasan Minyakita.
"Bahwa bagi produsen yang tidak menaati ketentuan akan dilakukan penindakan yang salah satunya penarikan produk MGR dari distribusi," ujar Moga, Selasa (11/3/2025).
Selain melanggar Permendag Nomor 18 Tahun 2024, kata dia, kecurangan terhadap
isi dan ukuran produk juga melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
"Pelaku dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar," tegas dia.
Beras di Gudang Bulog Berkutu dan Tak Layak
Dari Rapat Komisi IV DPR, Selasa (11/3/2025), Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui terdapat 100 hingga 300 ribu ton beras impor di gudang Bulog se-Indonesia, dalam kondisi tidak layak, rusak dan berkutu.
"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu ton beras (tak layak konsumsi) seluruh Indonesia, dari 2 juta cadangan beras," ujar Amran Sulaiman dalam Raker bersama Komisi IV DPR, kemarin.
"Termasuk (gudang Bulog) Yogyakarta. Kami minta maaf," ujar Amran.
Kendati demikian, beras yang rusak dan tak layak tersebut, kata Amran, dipastikan tidak akan didistribusikan kepada masyarakat baik dalam produk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ataupun bantuan sosial (bansos) pangan.
Penjelasan Amran merespons kritik yang disampaikan Ketua Komisi IV, Titiek Soeharto saat membuka rapat tersebut. Titiek mengaku dalam kunjungan kerja beberapa waktu di Yogyakarta, sisa beras impor di Gudang Bulog di Yogya sudah berkutu dan tak layak dikonsumsi.
"Di sana kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu dalam gudang sudah banyak kutunya," kata Titiek.
"Mungkin kalau dikonsumsi manusia sudah tidak layak lagi," ujar dia menegaskan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...bulog-berkutu/
Ini menterinya yang teken approval kaga ada yg diseret ke pengadilan, atau minimal dipecat gitu?
Tom Lembong aja dijeblosin, eh iya dia bukan kaum oke gas ya...
Dalam kasus takaran culas Minyakita, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui Minyakita yang tak sesuai takaran (kemasan 1 liter berisi 700 ml), masih beredar di pasaran.
Kemendag melalui Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang menjanjikan akan menindak perusahaan yang melakukan kecurangan dalam pengemasan Minyakita.
"Bahwa bagi produsen yang tidak menaati ketentuan akan dilakukan penindakan yang salah satunya penarikan produk MGR dari distribusi," ujar Moga, Selasa (11/3/2025).
Selain melanggar Permendag Nomor 18 Tahun 2024, kata dia, kecurangan terhadap
isi dan ukuran produk juga melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
"Pelaku dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar," tegas dia.
Beras di Gudang Bulog Berkutu dan Tak Layak
Dari Rapat Komisi IV DPR, Selasa (11/3/2025), Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui terdapat 100 hingga 300 ribu ton beras impor di gudang Bulog se-Indonesia, dalam kondisi tidak layak, rusak dan berkutu.
"Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu ton beras (tak layak konsumsi) seluruh Indonesia, dari 2 juta cadangan beras," ujar Amran Sulaiman dalam Raker bersama Komisi IV DPR, kemarin.
"Termasuk (gudang Bulog) Yogyakarta. Kami minta maaf," ujar Amran.
Kendati demikian, beras yang rusak dan tak layak tersebut, kata Amran, dipastikan tidak akan didistribusikan kepada masyarakat baik dalam produk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ataupun bantuan sosial (bansos) pangan.
Penjelasan Amran merespons kritik yang disampaikan Ketua Komisi IV, Titiek Soeharto saat membuka rapat tersebut. Titiek mengaku dalam kunjungan kerja beberapa waktu di Yogyakarta, sisa beras impor di Gudang Bulog di Yogya sudah berkutu dan tak layak dikonsumsi.
"Di sana kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu dalam gudang sudah banyak kutunya," kata Titiek.
"Mungkin kalau dikonsumsi manusia sudah tidak layak lagi," ujar dia menegaskan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...bulog-berkutu/
Ini menterinya yang teken approval kaga ada yg diseret ke pengadilan, atau minimal dipecat gitu?
Tom Lembong aja dijeblosin, eh iya dia bukan kaum oke gas ya...







Pitrelli dan 11 lainnya memberi reputasi
12
596
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan