- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Belanja Masyarakat Turun di Ramadan, Tabungan Menipis


TS
jaguarxj220
Belanja Masyarakat Turun di Ramadan, Tabungan Menipis
Bloomberg Technoz, Jakarta - Head of Mandiri Institute Andre Simangunsong menjelaskan belanja masyarakat melambat pada satu minggu menjelang Ramadan 2025, sebuah pola yang tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Mandiri Spending Index, kata Andre, tingkat belanja turun 0,04% pada satu minggu menjelang Ramadan 2025 dibandingkan dengan rata-rata belanja pada empat minggu sebelumnya.
"[Padahal] pada 2024 dan 2023, belanja menjelang ramadan masing-masing-masing meningkat 5,5% dan 4,2% dibandingkan dengan rata-rata belanja pada minggu-minggu sebelumnya," ujar Andre kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (11/3/2025).
Andre mengatakan perlambatan konsumsi masyarakat terlihat di semua wilayah, tetapi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih stabil.
Semua kelompok belanja melambat kecuali mobilitas, terutama ditopang oleh belanja tiket pesawat dan terkait transportasi. Pada kelompok barang konsumsi (consumer goods), terdapat kenaikan pada belanja supermarket.
Andre mengatakan hal-hal ini menunjukkan masyarakat hanya melakukan belanja secara selektif yang berhubungan dengan persiapan menghadapi Ramadan, dan antisipasi mudik dan libur Idulfitri pada 2025.
Di sisi lain, terjadi normalisasi pada kelompok belanja leisures, terutama pada terkait olahraga, hobi, dan hiburan (entertainment) masih berlanjut. Hal ini kemungkinan mengindikasikan tren belanja yang makin bergeser ke kebutuhan yang lebih primer.
"Dari indikasi awal sampai dengan akhir Februari, masyarakat terlihat lebih selektif atau defensif dalam belanja menjelang Ramadan 2025," ujarnya.
Tabungan Tipis
Andre juga mengatakan tingkat tabungan kelompok bawah dalam tren melemah dan merupakan yang terendah pada Februari 2025. Hal ini juga dialami oleh tingkat tabungan kelompok menengah menjelang ramadan 2025. Kendati demikian, Andre belum membagikan data mengenai data tabungan tersebut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai daya beli yang rendah mulai berdampak terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya tumbuh sebesar 4,48% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Desember 2024.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan angka ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan 3,73% (yoy) pada Desember 2023.
Namun, pertumbuhan DPK tersebut berada di bawah ekspektasi sebesar 6% dan di bawah realisasi pertengahan tahun lalu yang sempat mencapai 9%.
"Memang kita lihat ini [daya beli] mulai berpengaruh ke pertumbuhan DPK, pertengahan tahun lalu pertumbuhan DPK sempat kencang 9%, turun pelan-pelan ke 8% dan 7%, kita prediksi tadinya turun hanya akan ke normal 6%. Namun data Desember lebih buruk dari dugaan kita," ujar Purbaya dalam konferensi pers, Kamis (23/1/2025).
Sekadar catatan, DPK merupakan dana yang diperoleh dari masyarakat berupa tabungan, giro dan deposito. Daya beli rendah menyebabkan masyarakat berpotensi menggunakan tabungan untuk kebutuhan harian atau acapkali disebut makan tabungan (mantab).
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ungan-menipis/
Mandiri Institute itu lembaga riset Bank Mandiri.
Kok malah jadi duta ekonomi lesu?

Berdasarkan data Mandiri Spending Index, kata Andre, tingkat belanja turun 0,04% pada satu minggu menjelang Ramadan 2025 dibandingkan dengan rata-rata belanja pada empat minggu sebelumnya.
"[Padahal] pada 2024 dan 2023, belanja menjelang ramadan masing-masing-masing meningkat 5,5% dan 4,2% dibandingkan dengan rata-rata belanja pada minggu-minggu sebelumnya," ujar Andre kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (11/3/2025).
Andre mengatakan perlambatan konsumsi masyarakat terlihat di semua wilayah, tetapi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih stabil.
Semua kelompok belanja melambat kecuali mobilitas, terutama ditopang oleh belanja tiket pesawat dan terkait transportasi. Pada kelompok barang konsumsi (consumer goods), terdapat kenaikan pada belanja supermarket.
Andre mengatakan hal-hal ini menunjukkan masyarakat hanya melakukan belanja secara selektif yang berhubungan dengan persiapan menghadapi Ramadan, dan antisipasi mudik dan libur Idulfitri pada 2025.
Di sisi lain, terjadi normalisasi pada kelompok belanja leisures, terutama pada terkait olahraga, hobi, dan hiburan (entertainment) masih berlanjut. Hal ini kemungkinan mengindikasikan tren belanja yang makin bergeser ke kebutuhan yang lebih primer.
"Dari indikasi awal sampai dengan akhir Februari, masyarakat terlihat lebih selektif atau defensif dalam belanja menjelang Ramadan 2025," ujarnya.
Tabungan Tipis
Andre juga mengatakan tingkat tabungan kelompok bawah dalam tren melemah dan merupakan yang terendah pada Februari 2025. Hal ini juga dialami oleh tingkat tabungan kelompok menengah menjelang ramadan 2025. Kendati demikian, Andre belum membagikan data mengenai data tabungan tersebut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai daya beli yang rendah mulai berdampak terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya tumbuh sebesar 4,48% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Desember 2024.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan angka ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan 3,73% (yoy) pada Desember 2023.
Namun, pertumbuhan DPK tersebut berada di bawah ekspektasi sebesar 6% dan di bawah realisasi pertengahan tahun lalu yang sempat mencapai 9%.
"Memang kita lihat ini [daya beli] mulai berpengaruh ke pertumbuhan DPK, pertengahan tahun lalu pertumbuhan DPK sempat kencang 9%, turun pelan-pelan ke 8% dan 7%, kita prediksi tadinya turun hanya akan ke normal 6%. Namun data Desember lebih buruk dari dugaan kita," ujar Purbaya dalam konferensi pers, Kamis (23/1/2025).
Sekadar catatan, DPK merupakan dana yang diperoleh dari masyarakat berupa tabungan, giro dan deposito. Daya beli rendah menyebabkan masyarakat berpotensi menggunakan tabungan untuk kebutuhan harian atau acapkali disebut makan tabungan (mantab).
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ungan-menipis/
Mandiri Institute itu lembaga riset Bank Mandiri.
Kok malah jadi duta ekonomi lesu?





aldonistic dan 7zd8q7v48h333 memberi reputasi
2
400
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan