Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
IHSG Anjlok 1% Terseret Sentimen Resesi AS
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (11/3/2025), dibuka melemah nyaris 1%, tepatnya 0,94% di level 6.535,87.

Hingga pukul 09:15 WIB, indeks kehilangan 71,14 poin atau setara dengan melemah 1,1% ke level 6.527. Level terlemah IHSG pagi ini sempat tersentuh di 6.503,32 dalam intraday trading.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 3,28 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,48 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 150.825 kali.

Sebanyak 95 saham menguat, dan mencapai 355 saham melemah. Sementara, 162 saham tidak bergerak.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Pendorong utama adalah perang dagang tarif Trump yang sedang berlangsung, diyakini bisa memantik inflasi lagi dan mengacaukan rantai pasok perdagangan global.

Alhasil, arus jual saham membesar ketika Trump menunda pemberlakuan tarif pada Meksiko dan Kanada. Langkah Pemerintah AS menahan anggaran Federal dan memecat puluhan ribu PNS juga berdampak buruk.

“Risiko resesi jelas lebih tinggi karena serangkaian kebijakan Trump, yakni tarif berlaku lebih dulu, baru nanti pemotongan pajak,” kata Tracy Chen, Portfolio Manager di Global Brandywine.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sentimen pasar menjadi suram karena para pemilik modal di pasar global gelisah akan gangguan pertumbuhan Ekonomi AS, menyusul kebijakan perang tarif yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump yang mengancam geopolitik global.

Investor mulai menarik diri dari hampir semua aset berisiko. Kegelisahan Ekonomi AS menyelimuti Wall Street, memicu aksi jual besar-besaran. IHSG dan Bursa Asia juga sama, mengekor apa yang terjadi di Wall Street pada Senin akibat menguatnya kekhawatiran akan terjadinya resesi di AS.

“Akan ada masa di mana kepanikan melanda pasar,” ujar Amy Wu Silverman, Analis Ekuitas Derivatif di RBC Capital Markets kepada Bloomberg.

“Kita belum sampai ke tahap itu, tetapi jika volatilitas terus meningkat, kepanikan bisa terjadi sewaktu-waktu.”

Menghadapi ketidakpastian ini, investor mulai mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman.

Spekulasi meluas usai Presiden AS Donald Trump bersedia menoleransi perlambatan ekonomi dan gejolak pasar demi mencapai tujuan jangka panjangnya terkait tarif perdagangan dan penyederhanaan pemerintahan.

Ketika ditanya dalam wawancara dengan Fox News Sunday Morning Futures apakah ia memperkirakan resesi, Trump menjawab, “Saya benci membuat prediksi seperti itu. Tapi ini adalah masa transisi karena yang kami lakukan sangat besar.”

Tim Research Phillip Sekuritas dalam risetnya memaparkan, seiring dengan runtuhnya keyakinan atas ketahanan Ekonomi AS, semakin kuatnya kekhawatiran atas eskalasi perang dagang secara global, dan masih berlanjutnya tekanan deflasi di China.

“Data pada hari Minggu memperlihatkan inflasi di level konsumen turun dengan laju tercepat dalam 13 bulan di bulan Februari, sementara di level produsen, deflasi terjadi selama 30 bulan beruntun,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Di samping itu, Analis Phintraco Sekuritas menyebut, pelemahan dipicu oleh kekhawatiran resesi di AS yang dipicu oleh kebijakan tarif oleh Pemerintah AS. Akan tetapi, Presiden AS, Donald Trump menilai hal tersebut sebagai “Periode Transisi” sementara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menganalogikan-nya sebagai “Detox Period”

“IHSG dibayangi pelemahan mayoritas indeks global, khususnya Wall Street. Sentimen yang menekan Wall Street kemungkinan juga memicu pelemahan IHSG pada hari ini. Goldman Sachs memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi Marketweight dan merevisi peringkat Indonesia 10-year Bond menjadi Neutral,” jelas Phintraco.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ICBP, INDF, MAPA, INDY, dan EMTK.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, Secara trend jangka panjang, IHSG masih mencoba untuk keluar dari trend Bearish nya.

“Perdagangan ditutup melemah tipis 0,57% diatas area support nya. Kedepan, potensi konsolidasi di antara support 6,538 dan resistance 6.748,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (11/3/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, PWON, MAPI, dan JPFA.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...men-resesi-as/


AS resesi - IHSG anjlok
China resesi - IHSG anjlok
Indonesia resesi - IHSG makin anjlok

Ini IHSG kebagian anjloknya doank, kapan meroketnya????
kakekane.cellAvatar border
7zd8q7v48h333Avatar border
madL99Avatar border
madL99 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
252
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan