Jakarta -

Masih ingat Nenek Hasna yang tinggal di rumah berukuran 2x3 meter bersama 12 anggota keluarganya? Rumahnya sempat direnovasi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) sejak November 2024 lalu. Kini proses tersebut akan dilanjutkan melalui program renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kelurahan Tanah Tinggi.

Ara menyatakan akan mendatangi lagi Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat untuk meminta data warga yang mau direnovasi rumahnya. Ia menyebut program tersebut juga termasuk renovasi rumah Nenek Hasna.

"(Tengok Bu Hasna juga?) Iya, kan kita tadinya kan mau bangun ini (renovasi 500 RTLH) ya," ujar Ara saat ditemui di Serang, Banten, Minggu (9/3/2025).

Semula renovasi rumah Nenek Hasna ditargetkan rampung pada Februari lalu, tetapi Ara menjelaskan renovasi rumah tersebut akan dilakukan sekaligus dengan program renovasi 500 RTLH di Tanah Tinggi. Menurutnya, langkah ini merupakan solusi bersama yang memperhatikan aspek keadilan.

Selain itu, rencana Ara untuk membeli rumah sebelah buat memperluas rumah Nenek Hasna belum dilakukan transaksinya.

"(Rumah sebelah Bu Hasna jadi dibeli Pak?) Belum, kita kan kemarin mau dilihat bagaimana. Kalau mau bangun kan mesti bangun semuanya. Nanti kalau cuma bangun satu aja kan, mesti adil ya," ucapnya.

Sebagai informasi, program renovasi rumah dilakukan dengan menggandeng Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma (Aguan) melalui Yayasan Buddha Tzu Chi. Proyek tersebut merupakan hasil dari kesepakatan antara warga bersama pihak Kecamatan Johar Baru dengan yayasan.

Selanjutnya, ia berencana untuk mendatangi Kelurahan Tanah Tinggi pada Selasa (11/3) pukul 16.00 WIB.

"Hari Selasa mudah-mudahan lurahnya sudah bisa memberikan data yang udah mau siap renovasi mana, dan kontraknya kemana, dan berapa bayarnya. Kan udah siap dibayar sama Pak Aguan," tutur Ara.

Sebelumnya, Ketua RW 012 Imron Buchori menyampaikan Ara dan Aguan mendatangi Kelurahan Tanah Tinggi untuk program renovasi rumah warga. Program tersebut termasuk bedah rumah Nenek Hasna, yakni warga Tanah Tinggi yang sempat viral lantaran tinggal di rumah 2x3 meter bersama 12 anggota keluarganya.

"Pak Menteri (PKP) dan Pak Aguan datang untuk program rumah Bu Hasna/renovasi (rumah) warga, malah ditambah 18 rumah lagi tahap kedua sisa dari 500 untuk wilayah Kecamatan Johar Baru," kata Imron kepada detikProperti, Minggu (9/3) lalu.

Sempat diberitakan Ara memberikan bantuan berupa rumah sewa untuk Nenek Hasna bersama keluarganya sejak Jumat (8/11/2024) lalu. Wanita berusia 62 tahun itu dipindahkan ke rumah kontrakan berukuran sekitar 14x4 meter sementara rumahnya direnovasi agar lebih layak huni.

"Menteri Ara mendapatkan laporan bahwa ada seorang ibu yang bekerja sebagai pengumpul botol plastik. Tinggal di rumah dengan luas 2x3 meter, dengan kondisi yang tidak layak," tulis narasi dalam video kunjungan Ara ke rumah Nenek Hasna seperti yang dikutip dari unggahan TikTok resmi Kementerian PKP pada Sabtu (9/11/2024).

Ara kembali mengunjungi Nenek Hasna dan mengecek proses renovasi pada Senin (11/11/2024). Ia mengatakan rumahnya akan selesai direnovasi dalam tiga bulan. Rencananya proses renovasi akan rampung pada bulan Februari 2025.

"Doain mudah-mudahan 3 bulan lagi Ibu (Hasna) bisa pindah bulan Februari," ujar Ara di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

Ia pun akan membeli rumah tetangga sebelah untuk memperluas rumah. Rumah tersebut akan dibeli seharga Rp 250 juta.

"Saya ini mau bantu Bu Hasna. Ini boleh saya beli?" tanya Ara ke tetangga Bu Hasna.

"Kalau begitu saya beli ya. Ibu ikhlas ya? Rp 250 juta tolong siapkan nomor rekeningnya," sambungnya.

detik.com