- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hewan-hewan Unik Khas Indonesia yang Jarang Orang Tahu! PART 11


TS
hyperzectrooper
Hewan-hewan Unik Khas Indonesia yang Jarang Orang Tahu! PART 11
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Spoiler for nama spesies:
- Ikan Pelangi Sulawesi (Marosatherina ladigesi). ©Carlos Eduardo Joos
- Tepekong Kumis (Hemiprocne mystacea). ©Bird Explorers
- Posum Ekor Bulu (Distoechurus pennatus). ©marcinwawa
- Tropicagama temporalis. ©Matthew Blissett
- Parasesarma indiarum. ©Kristof Zyskowski
- Borneo Redline Halfbeak (Hemiramphodon phaiosoma). ©Ganjar Cahyadi
- Delimukan Sulawesi (Gallicolumbia tristigmata). ©Maryse Neukomm
- Delimukan Dewata (Otidiphaps nobilis). ©Heather Paul
- Bubut Sulawesi (Centropus celebensis). ©abcdefgewing
- Takur Tutut (Psilopogon rafflesii). ©Forest Botial-Jarvis
Yeey selamat welcome dan selamat berpuasa minggu pertama.

Hari ini ane kembali membahas hewan unik, gokil, cakep dari negara pemilik biodiversitas terbesar kedua di dunia. Dimana lagi kalau bukan Indonesia

Aduh kapan habisnya ini thread ya banyak banget sih spesies-spesies unik dimari. Setiap ane pengen nulis draft daftarnya nambah lagi-nambah lagi.

Sejauh ini aja kayaknya udah lebih dari 160 spesies hewan yang udah ane bahas.

Langsung aja kita saksikan 15 hewan unik asli Indonesia kali ini.

Quote:
Daerah: Kalimantan, Malaya
Status: Least Concern
Di Papua ada burung kucing, di Kalimantan ada cicak kucing.
Cicak kucing punya bentuk badan yang sangat-sangat aneh menurut ane. Badannya panjang kurus, kakinya kecil, kulitnya agak keriput, sedangkan buntutnya agak gendut tapi menggulung kayak kameleon.
Ada yang bilang nama cicak kucing berasal dari kebiasaan mereka tidur sambil menggulung buntut. Setau ane kucing buntutnya nggak digulung kayak gitu juga sih.

©Melvin TOULLEC, via Wikimedia CommonsNggak seperti jenis cicak dan tokek kebanyakan, cicak kucing ini spesiesnya cuma ada 1. Jadi mereka gak ada variasi warna atau bentuk tertentu kayak cicak lain.

Status: Least Concern
Di Papua ada burung kucing, di Kalimantan ada cicak kucing.

Cicak kucing punya bentuk badan yang sangat-sangat aneh menurut ane. Badannya panjang kurus, kakinya kecil, kulitnya agak keriput, sedangkan buntutnya agak gendut tapi menggulung kayak kameleon.
Ada yang bilang nama cicak kucing berasal dari kebiasaan mereka tidur sambil menggulung buntut. Setau ane kucing buntutnya nggak digulung kayak gitu juga sih.


©Melvin TOULLEC, via Wikimedia Commons

Quote:
Udang Kardinal Sulawesi
Caridina dennerli

C. dennerli di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. ©fachrynurmallojr
Daerah: Danau Matano (Sulawesi Selatan)Caridina dennerli

C. dennerli di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. ©fachrynurmallojr
Status: Critically Endangered
Sangka gak sangka, ternyata lumayan banyak juga rabbithole hewan-hewan piaraan populer yang berasal dari Indonesia. Dan banyak yang asalnya justru endemik dari kabupaten tertentu bahkan cuma ada di danau-danau tertentu. Tapi popularitas gak selalu sebanding dengan populasi. Untuk hewan udang saja, sekurangnya ada 14 spesies udang asal Sulawesi yang statusnya sudah Critically Endangered alias kritis!

C. dennerli versi hitam di Luwu Timur, Sulawesi Tenggara. ©fachrynurmallojr

Mengingat udang ini masih lumayan terkenal sebagai hewan peliharaan, kemungkinan sudah banyak orang yang ternak udang kardinal matano di luar negeri, bersama dengan udang-udang hias endemik Indonesia lainnya. 🪨🦐
Quote:
Daerah: Danau Towuti (Sulawesi Selatan)
Status: Critically Endangered
Dari Matano kita ke Towuti. Caridina spongicola adalah satu-satunya spesies udang air tawar di dunia yang hidup di dalam spons!
Siapa yang baru tau kalau spons juga hidup di air tawar?
Uniknya seluruh populasi C. spongicola dan sponsnya cuma bisa ditemuin di sudut Timur danau Towuti. Udang ini juga nggak ngalamin metamorfosis dari mode plankton kayak udang pada umumnya. Mungkin itu sebabnya populasi mereka nggak nyebar luas. Saking magernya mereka bahkan 1 bongkah spons bisa dihuni sampai 137 ekor udang! Udah kayak rusun. 
Untuk saat ini spons yang jadi kawan si udang masih belum punya nama spesies. Jadi semoga jangan punah dulu ya.

A. Lokasi habitat C. spongicola (tanda merah). B. Variasi duri kepala C. spongicola. C. Udang spongicola di habitat aslinya. D. Variasi warna C. spongicola. ©Yixiong Cai
Sebetulnya ada 1 lagi spesies udang yang sama-sama dinamai "udang harlequin sulawesi" di komunitas udang hias. Udang Caridina woltereckae punya bentuk yang sama kayak C. spongicola dan hidup di danau yang sama. Tapi bedanya, C. woltereckae nggak hidup di dalam spons, dan mereka bisa ditemui di seluruh wilayah dangkal di Danau Towuti. Senasib sama banyak udang-udang Sulawesi lain, populasi kedua udang ini diprediksi akan turun drastis karena serbuan ikan lohan dan ikan-ikan impor lain.

C. woltereckae di perangko Indonesia tahun 2019.
Status: Critically Endangered
Dari Matano kita ke Towuti. Caridina spongicola adalah satu-satunya spesies udang air tawar di dunia yang hidup di dalam spons!
Siapa yang baru tau kalau spons juga hidup di air tawar?


Untuk saat ini spons yang jadi kawan si udang masih belum punya nama spesies. Jadi semoga jangan punah dulu ya.

A. Lokasi habitat C. spongicola (tanda merah). B. Variasi duri kepala C. spongicola. C. Udang spongicola di habitat aslinya. D. Variasi warna C. spongicola. ©Yixiong Cai
Sebetulnya ada 1 lagi spesies udang yang sama-sama dinamai "udang harlequin sulawesi" di komunitas udang hias. Udang Caridina woltereckae punya bentuk yang sama kayak C. spongicola dan hidup di danau yang sama. Tapi bedanya, C. woltereckae nggak hidup di dalam spons, dan mereka bisa ditemui di seluruh wilayah dangkal di Danau Towuti. Senasib sama banyak udang-udang Sulawesi lain, populasi kedua udang ini diprediksi akan turun drastis karena serbuan ikan lohan dan ikan-ikan impor lain.


C. woltereckae di perangko Indonesia tahun 2019.
Quote:
Daerah: Maluku Utara
Cicak halmahera masih satu genus sama cicak gula yang suka nongkrong deket magic jar di rumah kita. Tapi badannya GEDE. Panjang cicak halmahera bisa mencapai 30 cm. Mereka ini agak lumayan terkenal di kalangan pecinta cicak dan tokek di dalam maupun luar negeri. Mungkin karena bentuk kulitnya lucu ya.

G. marginata di Ternate, Maluku Utara. ©Phil BensteadCiri khas lain cicak halmahera ada di jari kakinya yang lebih gepeng dan kulit badannya yang kedodoran. 
Bahkan kulit kendornya ini bisa robek kalau kita pegang. Mungkin itu cara untuk pertahanan diri selain mutusin buntut.
G. marginata di P. Obi, Maluku Utara. ©Hamas Fathani
Cicak halmahera masih satu genus sama cicak gula yang suka nongkrong deket magic jar di rumah kita. Tapi badannya GEDE. Panjang cicak halmahera bisa mencapai 30 cm. Mereka ini agak lumayan terkenal di kalangan pecinta cicak dan tokek di dalam maupun luar negeri. Mungkin karena bentuk kulitnya lucu ya.


G. marginata di Ternate, Maluku Utara. ©Phil Benstead

Bahkan kulit kendornya ini bisa robek kalau kita pegang. Mungkin itu cara untuk pertahanan diri selain mutusin buntut.


Quote:
Bea Gengge / Cukli
Nautilus pompilius

N. pompilius di Blue Sea Aquarium, Inggris. Public Domain, via Wikimedia Commons.
Daerah: Samudera Hindia dan PasifikNautilus pompilius

N. pompilius di Blue Sea Aquarium, Inggris. Public Domain, via Wikimedia Commons.
Lagi-lagi, ane kaget karena baru tau hewan ini ada di Indonesia. Bea genge atau yang orang biasa bilang nautilus sering disebut sebagai fosil hidup yang lebih tua dari dinosaurus. Ane gak mau ribet ribet jelasin apa itu fosil hidup yang jelas nautilus yang hidup saat ini secara morfologi agak beda dari nautilus di jaman dinosaurus ya.
Nautilus berbeda dari cumi-cumi dan gurita, bukan cuma cangkangnya yang bikin beda, tentakel mereka juga pendek-pendek tapi jumlahnya ada 90 lebih. Makanan utama mereka juga bangkai hewan, ditambah sesekali hewan-hewan kecil macam kerang.
Beda dari kebanyakan hewan laut yang berenangnya lincah, nautilus justru bergerak lambat dan terkesan kayak pincang. Soalnya satu-satunya alat gerak mereka ya organ sifon di kepalanya yang gunanya buat nyemburin air.


Quote:
Daerah: Bali, Papua Nugini, Kep. Solomon
Lain Nautilus lain lagi Allonautilus. Allonautilus adalah nautilus yang punya lapisan kulit mirip lumut di cangkangnya. Dan Allonautilus ini bahkan lebih lebih langka dari nautilus biasa. Allonautilus pertama ditemukan hidup-hidup di tahun 1984 dan 1986. Setelah itu si moluska ini menghilang cukup lama sampai akhirnya ketemu lagi tahun 2015 oleh peneliti yang sama.
Video Allonautilus dan beberapa Nautilus di Laut Bismarck, Papua Nugini (detik 00:47). Sebenernya ada 2 spesies Allonautilus di dunia. A. scrobiculatus yang hidup di Papua Nugini dan Kep. Solomon dan A. perforatus yang ditemukan di Bali. Sayangnya sampe sekarang belum ada yang pernah melihat Allonautilus perforatus hidup-hidup. Yang kita tahu cuma bentuk cangkangnya aja.
Video lain A. scrobiculatus di Papua Nugini.
Lain Nautilus lain lagi Allonautilus. Allonautilus adalah nautilus yang punya lapisan kulit mirip lumut di cangkangnya. Dan Allonautilus ini bahkan lebih lebih langka dari nautilus biasa. Allonautilus pertama ditemukan hidup-hidup di tahun 1984 dan 1986. Setelah itu si moluska ini menghilang cukup lama sampai akhirnya ketemu lagi tahun 2015 oleh peneliti yang sama.



Quote:
Daerah: Kalimantan Timur, Kamboja, Laos, Vietnam
Status: Critically Endangered
Ini ibis bukan iblis ya. hahaha hehehe
Beda dari kebanyakan ibis lain, warna bulu ibis karau bukan putih atau merah tapi hitam dengan loreng putih. Meskipun termasuk burung air, ibis karau lebih senang mencari makan di tanah dan kubangan kecil dibanding di sungai atau danau. Mereka juga senang hidup di wilayah persawahan apalagi yang banyak hewan ternaknya.
Namun ironisnya, ibis karau juga masuk ke daftar unggas paling terancam punah di Asia Tenggara. Menurut data BirdLife International, populasi ibis karau di dunia diperkirakan sekitar 670 burung dewasa. Dari jumlah tersebut sekitar 80-90%nya hidup di Kamboja. Artinya yang tersisa di Sungai Mahakam Kalimantan mungkin nggak sampai 100 ekor
.
Emang agak ironis ya, meskipun ibis karau senang hidup di sawah-sawah tapi mereka masih bergantung pada keberadaan lahan basah alami. Perubahan lingkungan karena pembangunan, kebakaran hutan, serta penurunan populasi hewan besar seperti banteng dan gajah di alam liar diduga kuat jadi alasan populasi ibis karau menurun drastis.
Video ibis karau di Kamboja

©Jongfajar Kelana
Status: Critically Endangered
Ini ibis bukan iblis ya. hahaha hehehe

Beda dari kebanyakan ibis lain, warna bulu ibis karau bukan putih atau merah tapi hitam dengan loreng putih. Meskipun termasuk burung air, ibis karau lebih senang mencari makan di tanah dan kubangan kecil dibanding di sungai atau danau. Mereka juga senang hidup di wilayah persawahan apalagi yang banyak hewan ternaknya.
Namun ironisnya, ibis karau juga masuk ke daftar unggas paling terancam punah di Asia Tenggara. Menurut data BirdLife International, populasi ibis karau di dunia diperkirakan sekitar 670 burung dewasa. Dari jumlah tersebut sekitar 80-90%nya hidup di Kamboja. Artinya yang tersisa di Sungai Mahakam Kalimantan mungkin nggak sampai 100 ekor


Spoiler for video:


©Jongfajar Kelana
Quote:
Daerah: Banggai Kepulauan, Banggai Laut (Sulawesi Tengah), Kepulauan Sula (Maluku Utara)
Status: Endangered
Ada banyak jenis binatang yang populasinya di alam liar jauh lebih sedikit daripada yang dipiara sama manusia, bahkan terancam punah. Contohnya kayak sapi dan kuda. Ikan capungan pun nasibnya sama.
Capungan banggai atau disebut juga capungan ambon adalah ikan yang lumayan populer buat penghobi akuarium. Mereka hidup berkelompok di dekat bulu babi dan anemon laut, mirip kayak ikan badut.
P. kaudernii di Sulawesi Utara. ©David RIkan capungan punya 1 kemiripan sama ikan arwana dan ikan mujair. Mereka nggak punya proses metamorfosis dari fase plankton ke dewasa, tapi ikan yang baru menetas bakal disimpan di mulut ikan jantan sampai agak gede.
Awalnya ikan capungan Banggai cuma ditemukan di sekitar semenanjung dan kepulauan Banggai Sulawesi Tengah aja. Setelah ikan ini dieksploitasi besar-besaran 30 tahun terakhir populasi mereka di Banggai menurun drastis, tapi di saat yang sama populasi mereka juga malah nyebar ke Bali dan Sulawesi Utara. Kemungkinan akibat pemilik ikan yang lepasin mereka ke alam liar tapi salah alamat. Spesies langka iya invasif juga iya.
Video ikan capungan ngumpul di dekat bulu babi.
Status: Endangered
Ada banyak jenis binatang yang populasinya di alam liar jauh lebih sedikit daripada yang dipiara sama manusia, bahkan terancam punah. Contohnya kayak sapi dan kuda. Ikan capungan pun nasibnya sama.
Capungan banggai atau disebut juga capungan ambon adalah ikan yang lumayan populer buat penghobi akuarium. Mereka hidup berkelompok di dekat bulu babi dan anemon laut, mirip kayak ikan badut.

P. kaudernii di Sulawesi Utara. ©David R
Awalnya ikan capungan Banggai cuma ditemukan di sekitar semenanjung dan kepulauan Banggai Sulawesi Tengah aja. Setelah ikan ini dieksploitasi besar-besaran 30 tahun terakhir populasi mereka di Banggai menurun drastis, tapi di saat yang sama populasi mereka juga malah nyebar ke Bali dan Sulawesi Utara. Kemungkinan akibat pemilik ikan yang lepasin mereka ke alam liar tapi salah alamat. Spesies langka iya invasif juga iya.


⬇️Bersambung ke Post #1. ⬇️
Diubah oleh hyperzectrooper 23-03-2025 07:11






pabuaranwetan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
461
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan