- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ibu dan Anak, Korban Banjir Sukabumi, Ditemukan Berpelukan Telah Meninggal Dunia


TS
mabdulkarim
Ibu dan Anak, Korban Banjir Sukabumi, Ditemukan Berpelukan Telah Meninggal Dunia
BREAKING NEWS, Ibu dan Anak, Korban Banjir Sukabumi, Ditemukan Berpelukan Telah Meninggal Dunia

Tayang: Jumat, 7 Maret 2025 18:00 WIB | Diperbarui: Jumat, 7 Maret 2025 18:41 WIB
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Januar Pribadi Hamel
zoom-inlihat fotoBREAKING NEWS, Ibu dan Anak, Korban Banjir Sukabumi, Ditemukan Berpelukan Telah Meninggal Dunia
Basarnas
DITEMUKAN MENINGGAL - Seorang anak dan ibu yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2024) kemarin akhirnya ditemukan telah meninggal dunia dan sudah dievakuasi, Jumat (7/3/2025).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang anak dan ibu yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2025) kemarin akhirnya ditemukan.
Kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia. Anak dan ibu tersebut ditemukan dalam kondisi berpelukan, Jumat (7/3/2025).
Korban anak bernama Nurul berumur tiga tahun, sedangkan ibunya Santi alia Zahra berumur 40 tahun.
Korban terjebak di dalam rumah kondisi banjir dan hujan besar.
Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah mengungkapkan, setelah berupaya pencairan korban dari material rumah yang roboh, kedua korban ditemukan pukul 13.30 WIB.
"Kedua korban bisa ditemukan bersama-sama, keduanya saling berpelukan dalam kondisi sudah meninggal dunia," ujarnya, kepada awak media.
Menurut informasi dari saksi bahwa ibu dan anak ini menjadi korban banjir, keduanya tidak bisa menyelamatkan diri. Pasalnya air sudah tinggi.
"Ini pada saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras itu ibu dan anak masih di dalam rumah belakang rumah pada saat airnya mulai menghantam rumah tersebut ibu dan anak ini terjatuh," jelasnya.
Saat ini tim Basarnas bersama dengan unsur petugas gabungan dan relawan masih berupaya mencari korban lainnya.
"Secara keseluruhan data yang kita punya kita masih mencari ada lima orang lagi longsor di daerah Lengkong dengan satunya di Simpenan," tutupnya. (*)
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...ninggal-dunia.
Anak dan Istri Tewas Berpelukan akibat Banjir Sukabumi, Aang Malah Bikin Video Sebut Anak Selamat

Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 20:29 WIB
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Seli Andina Miranti
zoom-inlihat fotoAnak dan Istri Tewas Berpelukan akibat Banjir Sukabumi, Aang Malah Bikin Video Sebut Anak Selamat
Istimewa/ kolase tangkapan layar video viral dan dokumentasi Basarnas
SUAMI JAHAT - Aang (berkalung handuk) seorang suami malah santai ketika anak istrinya ditemukan meninggal dunia terseret banjir bandang Palabuhanratu Sukabumi, ia malah berdagang dan buat video sebut anaknya selamat.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Aang, seorang suami membuat kesal warga Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Aang membuat kesal warga karena terlihat cuek dan malah berdagang ketika anak dan istrinya ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR.
Diketahui, kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia. Jasad ibu dan anak tersebut ditemukan dalam kondisi berpelukan, Jumat (7/3/2025).
Korban anak bernama Nurul berumur tiga tahun, sedangkan ibunya, Santi alia Zahra berumur 40 tahun.
Saking santainya dengan kondisi itu, sebelum anak dan istrinya ditemukan dan masih dalam proses pencarian, Aang sempat membuat video di tempat jualannya.
Ia menyebutkan, anaknya selamat dalam peristiwa banjir. Dalam video, Aang terlihat hanya mengenakan sarung dan menenteng handuk di pundak.
"Assalamualaikum wr wb, saya atas nama H. Aang dari suami neng Santi yang di Kampung Gumelar yah, yang dinyatakan kata orang-orang itu terbawa arus, istri saya dan anak saya, ternyata anak saya ada di Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas, alhamdulillah selamat," kata Aang dalam video beredar dilihat Tribun, Sabtu (8/3/2025).
"Ternyata yang diinfokan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan alhamdulillah selamat," ujar dia di akhir video.
Kondisi itu pun mengundang kemarahan warga, warga sampat tidak bisa menahan emosi ketika melihat ibu dan anak ditemukan dalam kondisi berpelukan, sedangkan suaminya, Aang malah terlihat santai.
Untuk menghindari amukan massa, Aang dibawa oleh Lurah Palabuhanratu.*
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...-anak-selamat.
Wapres Gibran Kunjungi Lokasi Bencana Sukabumi
[img]https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/900x675/webp/photo/p1/260/2025/03/08/wapres2-4204034834.jpg[/img[
Mohamad Guntur Setiawan
8 Maret 2025
Kepala BNPB Dampingi Wapres Gibran Kunjungi Lokasi Bencana Sukabumi. 6foto
SUARAKARYA.ID: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Kepala BNPB meninjau lokasi jembatana putus di Kecamatan Simpanan, Sabtu (8/3/2025).
Pada kunjungan kerja ini Kepala BNPB mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk meninjau jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Bencana tersebut terjadi pada Kamis lalu (6/3).
Kunjungan kerja ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah terdampak bencana. Pemutakhiran data per 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB BNPB mencatat banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan.
Jembatan Cidadap merupakan salah satu infrastruktur rusak akibat bencana banjir. Jembatan vital ini menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Hingga kini masih tampak beberapa warga yang menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua dengan tali tambang. Para warga turut bergotong royong di titik longsor dengan jembatan yang konstruksi penopangnya amblas akibat tergerus arus banjir.
Pada kesempatan itu Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga setempat. Bantuan BNPB pada kesempatan pertama ini berupa sembako 100 paket, alat kebersihan 50 paket, _hygiene kit_ 50, matras 100 lembar, makanan siap saji 100 paket dan tenda pengungsi 1 unit.
Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan meninjau wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu.
Hingga kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas.
Data Jumat (7/3) pukul 18.00 WIB, banjir mengakibatkan 125 KK (229 jiwa) mengungsi dan tanah longsor 32 KK (99 Jiwa). Sedangkan total korban meninggal dunia 3 orang dan hilang 5. Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga.***(Foto: Suarakarya.id/Dok BNPB)
https://www.suarakarya.id/image/deta...oogle_vignette
Bareng Bupati, Dandim dan Kapolres Sukabumi Nyemplung ke Sungai, Dedi Mulyadi: Karak Dilantik Ripuh

Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 21:24 WIB
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Kemal Setia Permana
zoom-inlihat fotoBareng Bupati, Dandim dan Kapolres Sukabumi Nyemplung ke Sungai, Dedi Mulyadi: Karak Dilantik Ripuh
tribunjabar.id / M Rizal Jalaludin
BERSIHKAN SAMPAH SUNGAI - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi terjun langsung mengangkat sampah yang menutup aliran Sungai Cipalabuan di Kabupaten Sukabumi bersama warga, pascabanjir bandang, Sabtu (8/3/2025). Dedi Mulyadi menemukan berbagai jenis sampah, muali dari kasur hingga pakaian dalam.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyad,i turun langsung membersihkan sampah yang menyumbat aliran Sungai Cipalabuan di Dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).
Dedi Mulyadi terlihat nyebur ke sungai, badannya nampak tergenang air setinggi pinggang saat mengangkat sampah yang menyumbat aliran sungai.
Di lokasi juga terlihat Bupati Sukabumi, Asep Japar, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian dan Dandim 0622/Kab Sukabumi, Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra yang juga ikut turun ke sungai mengangkat sampah.
Saat tengah mengangkat beragam jenis sampah di aliran Sungai Cipalabuan, Dedi Mulyadi sempat bercanda kepada Bupati Sukabumi, Asep Japar.
Dedi Mulyadi mengatakan, baru saja dilantik menjadi bupati sudah dibuat repot oleh bencana.
"Kapan lagi maen sama kapolres di air, sama bupati, karek dilantik beres, ripuh, ini nih retret," ujar Dedi Mulyadi terlihat tertawa.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan, ia mengangkat sampah pakaian dalam.
"Kalau sampahnya ada kasur, bantal, guling, seprai, segala macam lah, celana dalam ada," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan, banjir akibat luapan Sungai Cipalabuan karena adanya pendangkalan sungai dan beberapa faktor lain.
"Ini kan halnya sederhana. Satu, sungainya mengalami pendangkalan walaupun bulan Desember sudah dikeruk. Kedua, jembatannya lurus. Nanti jembatannya dibongkar dibuat melengkung, nanti saya bangun jembatannya,"
"Ketiga, warganya jorok buang sampah ke sungai. Keempat, hutannya rusak pohonnya dibabatin, yang kelima, ini gila semua,"
Dedi Mulyadi pun tak habis pikir dengan kelakuan warga yang membuang segala jenis sampah ke sungai.
"Udah gitu, sagala rupa (sampah), kebanyakan sih sampah dari rumah. Itu kan material-material kayu yang sudah lama ditebang yang tidak dibersihkan itu kemudian pada jatuh ke sungai," ujarnya. (*)
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...ilantik-ripuh.
Masalah banjir di Sukabumi

Tayang: Jumat, 7 Maret 2025 18:00 WIB | Diperbarui: Jumat, 7 Maret 2025 18:41 WIB
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Januar Pribadi Hamel
zoom-inlihat fotoBREAKING NEWS, Ibu dan Anak, Korban Banjir Sukabumi, Ditemukan Berpelukan Telah Meninggal Dunia
Basarnas
DITEMUKAN MENINGGAL - Seorang anak dan ibu yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2024) kemarin akhirnya ditemukan telah meninggal dunia dan sudah dievakuasi, Jumat (7/3/2025).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang anak dan ibu yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2025) kemarin akhirnya ditemukan.
Kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia. Anak dan ibu tersebut ditemukan dalam kondisi berpelukan, Jumat (7/3/2025).
Korban anak bernama Nurul berumur tiga tahun, sedangkan ibunya Santi alia Zahra berumur 40 tahun.
Korban terjebak di dalam rumah kondisi banjir dan hujan besar.
Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah mengungkapkan, setelah berupaya pencairan korban dari material rumah yang roboh, kedua korban ditemukan pukul 13.30 WIB.
"Kedua korban bisa ditemukan bersama-sama, keduanya saling berpelukan dalam kondisi sudah meninggal dunia," ujarnya, kepada awak media.
Menurut informasi dari saksi bahwa ibu dan anak ini menjadi korban banjir, keduanya tidak bisa menyelamatkan diri. Pasalnya air sudah tinggi.
"Ini pada saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras itu ibu dan anak masih di dalam rumah belakang rumah pada saat airnya mulai menghantam rumah tersebut ibu dan anak ini terjatuh," jelasnya.
Saat ini tim Basarnas bersama dengan unsur petugas gabungan dan relawan masih berupaya mencari korban lainnya.
"Secara keseluruhan data yang kita punya kita masih mencari ada lima orang lagi longsor di daerah Lengkong dengan satunya di Simpenan," tutupnya. (*)
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...ninggal-dunia.
Anak dan Istri Tewas Berpelukan akibat Banjir Sukabumi, Aang Malah Bikin Video Sebut Anak Selamat

Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 20:29 WIB
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Seli Andina Miranti
zoom-inlihat fotoAnak dan Istri Tewas Berpelukan akibat Banjir Sukabumi, Aang Malah Bikin Video Sebut Anak Selamat
Istimewa/ kolase tangkapan layar video viral dan dokumentasi Basarnas
SUAMI JAHAT - Aang (berkalung handuk) seorang suami malah santai ketika anak istrinya ditemukan meninggal dunia terseret banjir bandang Palabuhanratu Sukabumi, ia malah berdagang dan buat video sebut anaknya selamat.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Aang, seorang suami membuat kesal warga Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Aang membuat kesal warga karena terlihat cuek dan malah berdagang ketika anak dan istrinya ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR.
Diketahui, kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia. Jasad ibu dan anak tersebut ditemukan dalam kondisi berpelukan, Jumat (7/3/2025).
Korban anak bernama Nurul berumur tiga tahun, sedangkan ibunya, Santi alia Zahra berumur 40 tahun.
Saking santainya dengan kondisi itu, sebelum anak dan istrinya ditemukan dan masih dalam proses pencarian, Aang sempat membuat video di tempat jualannya.
Ia menyebutkan, anaknya selamat dalam peristiwa banjir. Dalam video, Aang terlihat hanya mengenakan sarung dan menenteng handuk di pundak.
"Assalamualaikum wr wb, saya atas nama H. Aang dari suami neng Santi yang di Kampung Gumelar yah, yang dinyatakan kata orang-orang itu terbawa arus, istri saya dan anak saya, ternyata anak saya ada di Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas, alhamdulillah selamat," kata Aang dalam video beredar dilihat Tribun, Sabtu (8/3/2025).
"Ternyata yang diinfokan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan alhamdulillah selamat," ujar dia di akhir video.
Kondisi itu pun mengundang kemarahan warga, warga sampat tidak bisa menahan emosi ketika melihat ibu dan anak ditemukan dalam kondisi berpelukan, sedangkan suaminya, Aang malah terlihat santai.
Untuk menghindari amukan massa, Aang dibawa oleh Lurah Palabuhanratu.*
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...-anak-selamat.
Wapres Gibran Kunjungi Lokasi Bencana Sukabumi
[img]https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/900x675/webp/photo/p1/260/2025/03/08/wapres2-4204034834.jpg[/img[
Mohamad Guntur Setiawan
8 Maret 2025
Kepala BNPB Dampingi Wapres Gibran Kunjungi Lokasi Bencana Sukabumi. 6foto
SUARAKARYA.ID: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Kepala BNPB meninjau lokasi jembatana putus di Kecamatan Simpanan, Sabtu (8/3/2025).
Pada kunjungan kerja ini Kepala BNPB mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk meninjau jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Bencana tersebut terjadi pada Kamis lalu (6/3).
Kunjungan kerja ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah terdampak bencana. Pemutakhiran data per 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB BNPB mencatat banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan.
Jembatan Cidadap merupakan salah satu infrastruktur rusak akibat bencana banjir. Jembatan vital ini menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Hingga kini masih tampak beberapa warga yang menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua dengan tali tambang. Para warga turut bergotong royong di titik longsor dengan jembatan yang konstruksi penopangnya amblas akibat tergerus arus banjir.
Pada kesempatan itu Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga setempat. Bantuan BNPB pada kesempatan pertama ini berupa sembako 100 paket, alat kebersihan 50 paket, _hygiene kit_ 50, matras 100 lembar, makanan siap saji 100 paket dan tenda pengungsi 1 unit.
Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan meninjau wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu.
Hingga kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas.
Data Jumat (7/3) pukul 18.00 WIB, banjir mengakibatkan 125 KK (229 jiwa) mengungsi dan tanah longsor 32 KK (99 Jiwa). Sedangkan total korban meninggal dunia 3 orang dan hilang 5. Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga.***(Foto: Suarakarya.id/Dok BNPB)
https://www.suarakarya.id/image/deta...oogle_vignette
Bareng Bupati, Dandim dan Kapolres Sukabumi Nyemplung ke Sungai, Dedi Mulyadi: Karak Dilantik Ripuh

Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 21:24 WIB
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Kemal Setia Permana
zoom-inlihat fotoBareng Bupati, Dandim dan Kapolres Sukabumi Nyemplung ke Sungai, Dedi Mulyadi: Karak Dilantik Ripuh
tribunjabar.id / M Rizal Jalaludin
BERSIHKAN SAMPAH SUNGAI - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi terjun langsung mengangkat sampah yang menutup aliran Sungai Cipalabuan di Kabupaten Sukabumi bersama warga, pascabanjir bandang, Sabtu (8/3/2025). Dedi Mulyadi menemukan berbagai jenis sampah, muali dari kasur hingga pakaian dalam.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyad,i turun langsung membersihkan sampah yang menyumbat aliran Sungai Cipalabuan di Dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).
Dedi Mulyadi terlihat nyebur ke sungai, badannya nampak tergenang air setinggi pinggang saat mengangkat sampah yang menyumbat aliran sungai.
Di lokasi juga terlihat Bupati Sukabumi, Asep Japar, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian dan Dandim 0622/Kab Sukabumi, Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra yang juga ikut turun ke sungai mengangkat sampah.
Saat tengah mengangkat beragam jenis sampah di aliran Sungai Cipalabuan, Dedi Mulyadi sempat bercanda kepada Bupati Sukabumi, Asep Japar.
Dedi Mulyadi mengatakan, baru saja dilantik menjadi bupati sudah dibuat repot oleh bencana.
"Kapan lagi maen sama kapolres di air, sama bupati, karek dilantik beres, ripuh, ini nih retret," ujar Dedi Mulyadi terlihat tertawa.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan, ia mengangkat sampah pakaian dalam.
"Kalau sampahnya ada kasur, bantal, guling, seprai, segala macam lah, celana dalam ada," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan, banjir akibat luapan Sungai Cipalabuan karena adanya pendangkalan sungai dan beberapa faktor lain.
"Ini kan halnya sederhana. Satu, sungainya mengalami pendangkalan walaupun bulan Desember sudah dikeruk. Kedua, jembatannya lurus. Nanti jembatannya dibongkar dibuat melengkung, nanti saya bangun jembatannya,"
"Ketiga, warganya jorok buang sampah ke sungai. Keempat, hutannya rusak pohonnya dibabatin, yang kelima, ini gila semua,"
Dedi Mulyadi pun tak habis pikir dengan kelakuan warga yang membuang segala jenis sampah ke sungai.
"Udah gitu, sagala rupa (sampah), kebanyakan sih sampah dari rumah. Itu kan material-material kayu yang sudah lama ditebang yang tidak dibersihkan itu kemudian pada jatuh ke sungai," ujarnya. (*)
https://jabar.tribunnews.com/2025/03...ilantik-ripuh.
Masalah banjir di Sukabumi






PakOke dan 4 lainnya memberi reputasi
5
480
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan