Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Warga Arcamanik Geruduk Gedung Serbaguna, Tolak Dugaan Alih Fungsi Jadi Gereja
Warga Arcamanik Geruduk Gedung Serbaguna, Tolak Dugaan Alih Fungsi Jadi Gereja
 
- Rabu, 5 Maret 2025 | 12:48 WIB
 Warga Arcamanik Geruduk Gedung Serbaguna, Tolak Dugaan Alih Fungsi Jadi Gereja
Puluhan warga Arcamanik Endah, Kota Bandung melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap adanya dugaan alih fungsi lahan. (AyoBandung.com/Gilang Fathu Romadhan)
 

AYOBANDUNG.COM — Puluhan warga komplek Arcamanik Endah, Kota Bandung, menolak alih fungsi gedung serba guna (GSG) di Jalan Sky Air menjadi gereja. Penolakan ditandai dengan melakukan aksi unjuk rasa di depan GSG, Rabu, 5 Maret 2025.

Pantauan, massa yang datang jumlahnya sekitar 50 orang. Mereka melakukan orasi untuk menyampaikannya penolakan dugaan alih fungsi.

Takbir juga kerap digaungkan oleh massa aksi. Selain itu, warga membentangkan spanduk bertuliskan "Kami warga Arcamanik Endah Menolak Keras Pelanggaran Fungsi GSG Jln. Ski Air 19 Menjadi Rumah Ibadah."

Sementara petugas kepolisian sudah berjaga di halaman GSG untuk mengantisipasi kegaduhan. Sedangkan di dalam GSG, jemaat katolik sedang melangsungkan ibadah misa rabu abu.

Wakil Ketua Forum RW Kelurahan Sukamiskin, Mukh Jazuli mengatakan, GSG memiliki fungsi sebagai tempat untuk mendukung kegiatan masyarakat. Mulai dari olahraga, rapat, hingga ibadah sekalipun.

Mulanya, peribadahan umat katolik dilakukan satu bulan sekali sejak tahun 2022. Jazuli menyebut belakangan ini waktu ibadah ditambah menjadi dua kali dalam satu bulan.
Dia bilang tak keberatan dengan hal tersebut. Namun yang membuat geram warga ialah ada dugaan larangan beraktivitas di GSG oleh pihak Gereja Santo Yohanes.

"Kemudian mereka itu melarang aktivitas kegiatan yang lain, yang biasanya dilakukan oleh warga itu, tadi misalnya Taekwondo yang olahraga, lalu bulu tangkis," ucap dia disela aksi.

Ia menegaskan yang diprotes warga ialah soal dugaan alih fungsi GSG menjadi tempat peribadahan hingga membuat masyarakat tak bisa bebas beraktivitas di sana.
"kita masih bertoleransi, Mangga, silahkan untuk beribadah," ucapnya.

Jazuli menyebut pihaknya menduga ada praktik jual beli sertifikat dari kepemilikan GSG antara developer dengan pihak gereja. Hal itu menurutnya menjadi akar masalahnya.

Sebab GSG yang seharusnya menjadi fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) malah tidak berfungsi dengan semestinya.
"Fasum-Fasos. Gitu kan, fungsinya itu, itu kan kekeliruan (alih fungsi). Kalau fasum-fasos itu nggak boleh dimiliki perorangan, individu atau pemerintah daerah gitu. Nah ini memang kondisinya aslinya itu, modelnya di situ. Dasar masalahnya," bebernya.

Terkait masalah ini sebenarnya sudah ada pertemuan antara warga dan pihak gereja. Salah satu yang disebut oleh Jazuli adalah pertemuan di kantor Kecamatan Arcamanik yang terjadi beberapa waktu lalu.

Namun sayangnya, upaya mencari jalan tengah itu tidak menemui titik terang. Polemik warga dengan gereja masih berlangsung.
Warga lainnya, Novriyanto, menyebut dulu tak ada larangan untuk beraktivitas di sana. Pria yang menjabat sebagai ketua RW 2 Kelurahan Cisaranten mengaku akhir-akhir ini sempat ada warganya yang mengeluh.
"Ya warga saya ada yang mengeluh 'Pa saya ngga boleh ke sini' gitu," ucapnya.

Gedung yang telah berdiri sejak tahun 1989 ini menurutnya memang menjadi salah satu tempat yang sering dipakai untuk kegiatan atau beraktifitas warga. Namun setelah Covid-19, ucapnya, warga dilarang.
"Belum ada kan saya di rw 2 ini rw 14. Setelah covid engga boleh. (Alasannya) Ngga tau saya belum pernah main ke sini," ujar dia.

https://www.ayobandung.com/bandung-r...ereja?page=all
Diubah oleh dragonroar 08-03-2025 11:15
aldonisticAvatar border
aldonistic memberi reputasi
1
1.1K
88
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan