- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Hari Patah Hati, Anak Pertama Dan anak ketiga Tidak Boleh Menikah


TS
g3channel
Hari Patah Hati, Anak Pertama Dan anak ketiga Tidak Boleh Menikah
Lusan - Telu Pisan
Jilu - Siji Telu
Kepercayaan masyarakat jawa khususnya daerah solo dan sekitarnya,
Ilmu titen, dimana kepercayaan jika ada anak pertama dan ketiga menikah, di kawatirkan ada sesuatu musibah yang tidak di kehendaki, ya begitulah adanya..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Inu adalah anak nomor pertama dari pak Jo dan Bu suti, inu mempunyai usaha konter handphone di rumahnya,
Nia adalah anak ketiga pak slamet dan bu pariyem, pak Slamet guru ngaji di daerahnya, bu pariyem bekerja di sebuah selepan dekat jalan penghubung desa,
---------------------
2010, Nia dan Inu pulang merantau , dan sepakat pulang bareng, setelah hampir setahun tidak pulang,
Ketika pak Slamet dan bu Pariyem, berada di ruang samping rumah dekat dengan dapur, pak slamet sedang makan, bu pariyem sedang duduk di kursi dekat pintu rumah utama, tiba-tiba inu menghampiri mereka,
"Bu, inu pengen ngomong"
"Jane pengenku nia bu" terang inu
"Cah koyok ceplis ngono e kok di pengini" terang ibu
"Lha nggih mpun srek, pinter ngaji, ayu kok bu" timpal inu
"Nek iso yo ojo di teruske mas, iseh iso seduluran" terang Pak Slamet"
Dag dig dug.... Bergetar hati ini serasa ingin meneteskan air mata..
"Enggih pak .." jawab inu,
Nia pun ikut menghampiri kami bertiga, dan bertanya,
"Hayoo.. bahas opo?"
Ketika itu inu entah mengapa tidak ingin melanjutkan obrolan,
"Pak bu, kulo pamit nggih"
Setelah bersalaman, inu langsung pamit dan menghidupkan motor supra nya..
Lewat sms di handphone, nia menanyakan ke inu,
"Sayang, tadi bahas apa opo to ?",
"Gapopo yank, masalah hubungane awake dewe wae" terang inu
Inu masih menyimpan bahwa orang tua mereka benar-benar tidak setuju, dengan istilah lusan
Inu tidak ingin nia sedih karena teringat lusan,
Inu teringat saat pertama kali ketemu
*Awal ketemu*
dengan nia, Mei 2009
Saat itu masa ujian akhir semester sekolah,
Inu kelas 3 di smk kosgoro 1 sragen, dan nia kelas 3 di smk muhamadiyah sragen,
Inu ketika selesai sekolah kadang-kadang suka ke sragen terlebih dahulu untuk membeli spare part atau pesenan handphone untuk konternya,
Jam 11an ketika itu sudah selesai uas dan inu langsung cus pulang, kebetulan mampir ke grosir samping luwes sragen, dan langsung pulang,
Setelah di perjalanan dekat dengan rumah,
Ketemu nia naik motor,
Inu ketika itu memang lagi jomblo, iseng-iseng mengikuti cewek yang naik motor sendirian di depanya,
Ketika kencang ikut kencang, ketika melambat ikut melambat, sampai pada obrolan di motor,
"Nembe pulang mbak ?" Tanya inu
"Iya mas uas " jawab nia
"Podo aku juga uas" timpal inu
"Mbak aku oleh minta nomor hp" tanya inu sambil dedekan
"Kanggo opo ?" Tanya nia
"Pengen kenal wae mbak, nambah konco" balas inu
Nia tiba2 berhenti di depan masjid,
" Iya wes catat... 085*** " timpal nia
Inu langsung menyimpan nomor nia, dan nia bergegas melanjutkan pulang,
Inu diam-diam mengikuti nia sampai depan rumah nya, dan ketika nia mau masuk kerumahnya, inu call nia,
Seperti lagu punk rock jalanan, lagu yang lagi trend saat itu 2009,
[Lirik]
Ku ingin tahu siapa namamu dan ku ingin tahu dimana rumahmu
Walau sampai akhir hayat ini
"Assalamu'alaikum niki sinten?" Nia menjawab telephone
"Wlkmsalam...niki kulo inu mbak, matursuwun mpun di wei nomor, aku wedi nek di apusi makane tak tutke tekan ngarep omahmu" balas inu
Nia menoleh kearah jalan depan rumah, sambil ketawa kecil, heran melihat inu mengikutinya sampai kerumah,
"Lho sampeyan ngetutne aku to, ya wes ndang balik" balas nia
Sesesampainya dirumah, inu langsung kirim sms ke nia, perkenalan pun langsung dimulai, pesan demi pesan saling berbalasan,
Seminggu berlalu,
hari minggu,
Inu janjian dengan nia utk ketemu dirumah nia, sebelumnya inu cerita bahwa inu mau ketempat guru teknik komputer dahulu sebelum kerumah nia,
"Aku kerumah guru killer dulu sob" terang inu
"Ya wes, hati-hati , galak , hehehe" ledek nia
"Doain mudah2an slamet ya" balas inu
"Kalau kesana ga slamet, kalau kesini slamet " balas nia
"Kok gitu si.. " balas inu lagi
"Hehehe.." balas nia bercanda
Inu ada laporan tugas praktik akhir sekolah dari teman-teman STM,
Karena inu yang paling dekat dengan rumah guru ini,
Guru yang terkenal guru botak killer saking galaknya, Pak Topo ini terkenal sampai di sekolah lain,
Anak STM sudah biasa dengan badanya yang gede dan galak dengan siswa yang salah,
Inu berangkat ke rumah pak Topo,
Dan ternyata dirumahnya lagi ada pekerjaan pembuatan kolam di pekarangan rumah, jadi pak Topo sibuk dengan itu,
"Assalamualaikum pak, bade ngeterke laporan praktik rencang-rencang"
Diterima laporan makalah-makalah itu,
"Omahmu po cedek to nu?" Tanya pak topo
"Cedek pak, dawung cetokan ngaler.."
"Kulo pamit nggih pak, pak Topo nembe sibuk damel kolam" lanjut inu
"Lha kok kesusu eram, po arep ngapel kowe?" Tanya pak topo
"Mboten pak, nembe pendeketan" inu membalas dengan malu-malu
"Pacaran yo pacaran ning kudu eling yo nu, jaman saiki, kudu ngati-ati" pak Topo menasehati, kesan garang dan killer tidak terlihat sama sekali
"Inggih pak.. matursuwun wejanganipun inggih pak" jawab inu
"Alhamdulilah slamet... " sms inu ke nia
"Slamet slamet.. seneni bapak loh .. " jawab sms nia
"lha yo jenenge bapakku kan slamet" jawab nia
Waakkwaaawww.....
"Waduh waduh... Maaf maaf " jawab inu
2minggu kemudian,
Hari libur, sore hari sekitar jam 4,
Inu kerumah nia,
"Sob, aku pengen dolan oleh?" Tanya inu
"Oleh" jawab nia
Inu langsung bergegas kerumah nia dengan menaiki motor supra,
Inu merasa rasa yang ia pendam ingin segera di sampaikan ke nia,
"Assalamualaikum.. " salam inu
"Waallaikumsalam.. mlebu.." jawab nia
"Mak e pak e ono?" Tanya inu , basa basi
"Pak e nang sawah, mak e kae nang sebelah" jawab nia
"Sik tak gaweke es jeruk ya ..!" Nia menawarkan minum
"Iya suwun" jawab inu
Saat itu inu menyampaikan perasaan ke nia, dan di sambut baik oleh niat,
Hari itu menjadi moment resminya mereka pacaran,
*Hari patah hati part 1*
Ketika itu jaman masih belum lama merantau, nia di bekasi bekerja di rumah makan kemang prarama pekayon,
Inu bekerja di salah satu perusahaan lift dan tinggal di grogol bersama dengan budhenya inu,
Singkat cerita,
Inu mempunyai kakak saudara yang sudah nikah namanya mas Agus, umur selisih 8 tahun dengan inu, mas agus ini tinggal di daerah cengkareng dekat dengan grogol, karena istrinya mbak dayat, bekerja di rs daerah grogol,
Dan juga mempunyai saudara jauh,
Namanya mas lilik, mas lilik ini seumuran mas agus teman dari kecil mas agus di kampung, mas lilik tinggal di jatiasih, tidak jauh dari pekayon, saat itu inu tidak mengetahui bahwa pekayon ternyata dekat dengan jatiasih,
Ketika sama sama libur, Inu diajak mas agus naik motor, ke tempat mas lilik,
1.5 jam perjalanan sampai lah tempat mas lilik,
Ngobrol dan menikmati jamuan,
Dan juga menanyakan kabar, kabar dari teman - teman kampung nya,
Teman Seumuran mereka yang belum nikah adalah mas Ari,
Mas ari adalah anak kedua dari pak bayan, (kalau di kota bayan adalah setingkat RW)
"sepantarane awake sopo sing durung nikah yo ? Tanya mas lilik ke mas agus
" Lha ganden nug,." Timpal mas agus
Ganden adalah nama alias dari dari mas ari
"Tak telpone .." jawab mas ari
Setelah telpon dan ngobrol dengan mas ari,
Saling Nanya kabar antar mereka bertiga,
Mas ari cerita bahwa mau di jodohin dengan anak dari desa srimulyo, kerja di bekasi
Saat itu Inu mendengar, deg jantungnya berdebar dan badan gemetar,
Teringat nia pernah cerita bahwa saat masih di kampung belum merantau,
Pernah ada dari tetangga inu, menanyakan kalau mau di jodohin dengan anaknya, saat itu nia hanya sebatas cerita dan sama sama mengabaikan,
Tapi saat mas ari di telpon cerita gitu,
Inu langsung ikut bertanya ke mas lilik untuk menanyakan ke mas ari,
"Mas, coba takoke mas ari, iku sing di jodohke jenenge sopo ojo-ojo aku kenal" inu ikut ngobrol
"Ri , jenenge sopo jare inu, mungkin dekne kenal" tanya mas lilik
"Fanny opo sopo embuh, lulus sma terus merantau neng bekasi, ponakane bogang" jawab mas ari lewat telephone
"Wah bener iku pacarku mas, fania" jawab inu
"Walah.. iku pacarmu nu.. wah aku ora reti nek iku pacarmu nu, sepurane nek reti aku mesti langsung nolak" terang mas ari
"Ora popo mas, wong jenenge ora reti" jawab inu
Saat itu, inu langsung ingin nangis dan besoknya inu kirim sms ke nia cerita mengenai mas ari, nia pun juga cerita dan ternyata diketahui bahwa pak bayan pernah kirim utusan untuk niatnya meminang nia,
Kala itu jawab dari pak slamet orang tua nia,
Semua itu tidak bisa di putusin sendiri, harus nanya ke nia sendiri, nia yang putusin,
Bahwa nia cerita tolak juga masih pengen merantau,
Inu pun sedikit tenang mendengar keterangan dari nia, tetapi rasa sangat sedih dengan kondisi pacaran anak kesatu dan anak ketiga di adat budaya jawa memang jadi sebuah larangan, di tambah lagi ada perjodohan dengan kekasihnya ini,
Nia pernah sempat lewat telephone, menawarkan, untuk pergi jauh berdua,
Seperti lagu dari group ban wali yang berjudul
Takkan pisah,
~Sayang, aku ingin berbicara kepadamu
Tentang apa yang tengah aku rasakan
Ada apa? Ada apa? Katakanlah semuanya
Ku 'kan dengarkan, duhai cintaku
Bila nanti orang tuamu tak meridai
Dengan apa yang kurasakan padamu
Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya
Begitu pun orang tuaku
Kau takkan tinggalkanku
Takkan pernah, sayangku
Janjimu, janjiku untukmu
Takkan ada yang pisahkan kita
Sekali pun kau telah tiada
Akan kupastikan
Ku 'kan memeluk, menciummu di surga
Jangan kau pergi tinggalkan aku
Bawa aku ke mana kau mau
Janjiku padamu, jiwa dan ragaku
Mati pun ku mau~
Pemikiran anak laki-laki dan wanita memang berbeda,
Kebahagiaan nia lah yang inu lebih pentingkan,
Kondisi merantau yang seumur jagung, membuat inu tidak langsung mengiyakan ajakan itu,
Tidak mungkin inu mengajak nia untuk hidup yang tidak bahagia bersama,
Mungkin perjuangan inu dimata nia kurang, namun itu inu lakukan agar nia tidak menangis, saat itu inu merasa selama berpacaran, inu jarang sekali membahagiakan nia,
Keinginan inu adalah sukses dan kembali ke nia,
Namun, Selang beberapa lama, dan umur pacaran inu dengan nia sudah melewati 1 tahun lamanya,
Nia menjauh dari inu, entah apakah nia sudah memiliki pengganti inu atau belum,
Tidak ada kata putus mereka ucapkan,
Pernah berulang kali inu telephone nia tapi tak pernah diangkat,
"Hari patah hati part 2"
Selama lebih 1 tahun pacaran,
Inu dan nia pernah pulang kampung bareng,
Dan setelah mereka sama sama menjauh,
Walaupun menjauh terkadang masih saling menanyakan kabar,
di hari raya idul fitri setahun setelahnya,
Mereka juga pulang kampung bareng walaupun beda hari,
Mereka saling janjian untuk ketemu,
Dan jalan bersama,
Pagi sekitar jam 8an,
Inu menjemput kerumah nia, kala itu inu membawa motor cbr150r,
Dan menjemput nia,
"Assalamu'alaikum..." Inu menyapa di depan rumah
"Wa'alaikumsalam.. mlebu sik. " Jawab nia di dekat pintu,
Inu pun masuk dan ketemu bapak ibu nia , saling menanyakan kabar,
Inu mengajak ke tempat wisata air terjun jumog, kebetulan teman-teman tetangga inu janjian akan ke tempat wisata air terjun itu,
"Kejumog ya, helm enek ra ? Tanya inu
"Iyaa.. helem e ga enek, sisan tuku neng blimbing wae mengko" jawab nia
"Oke.." jawab inu
Berangkatlah inu dan nia setelah berpamitan dengan bapak ibunya Nia,
Setelah membeli helm di blimbing, ternyata di perjalanan ketemu tetangga dari inu,
Mereka akhirnya konvoi bareng,
Sampailah di depan wisata,
Mereka berhenti sejenak menunggu rombongan terkumpul komplit, karena kondisi saat itu sangat ramai sampai macet di perjalanan,
Saat itu nia dan inu ngobrol, sampai suatu ketika,
Nia keceplosan manggil ke inu,
"Sayang... Awake mburi wae ya mengko"
"Haah ...opo ?" Jawab inu menanyakan
Hati bahagia yang inu rasakan setelah mendengar panggilan itu , setelah lama tidak terdengar,
"Awake mburi wae" jawab Nia
Nia tahu bahwa keceplosan,
Setelah masuk ke tempat wisata,
Semua rombongan pada cari Tempat duduk masing-masing,
Sate kelinci menjadi makanan kas dari tempat wisata di gunung lawu terutama di wisara air terjun jumog,
Sampai ketika, inu ngajak nia ke tempat air terjun dan merekam video mereka,
"Ojo di upload ya.." pesan nia ke inu
"Iyaa... " Jawab inu
Inu tahu arah pembicaraan nia, bahwa mungkin ada seseorang yang tidak mau Nia sakitin,
Inu senang tapi sedih,
Awalnya inu ingin mengabadikan moment itu, namun inu mengurungkan,
Hari semakin sore, dan waktunya pulang,
Inu ketika di jalan, menawarkan untuk mampir kerumah inu,
"Mampir ya, walaupun kita mungkin ga jodoh, aku pengen kamu kenal dengan wong tuwoku"
Sampai dirumah inu,
Ketemu dengan orang tua inu, ngobrol sebentar, lalu nia ingin berpamitan takut keburu kemalaman,
Setelah mengantae nia balik kerumah nia,
Inu langsung pulang kerumah inu,
"Mak gimana si nia? " Tanya inu ke maknya ,mak suti
"Cilik , ayu " jawab mak suti simple
"Terus, ga diteruske ?" Tanya inu lagi
"Nek bisa, yo ojo, ning terserah kowe" jawab mak suti
inu pun sudah tahu mungkin itu adalah main bareng yang terakhir kalinya, mengingat kata-kata nia ketika di air terjun, untuk jangan upload video kebersemaan mereka di bawah air terjun,
Inu berpesan ke nia,
"Terimakasih sudah mau di ajak mampir kerumah tadi,
Suatu saat aku ingin menggendong buah hati mu,
Dan jangan undang aku ke pernikahanmu" inu
"Iya sob, sama-sama " Jawab nia
"Hari patah hati part 3"
5 tahun sudah berlalu, desember 2015
Inu dan nia sudah semakin jarang saling tegur sapa dan kasih kabar,
Inu yang mencoba dan mencoba membuka lembaran baru,
Namun tidak pernah menemukan yang sesuai dengan apa yang di harapkan,
Ya.. sesuai dengan nia tentunya,
Saat liburan natal dan tahun baru,
Inu pulang ke kampung halaman
Ada beberapa undangan pernikahan yang ada di meja,
Undangan-undangan itu tertuju ke orang tua inu,
Inu tidak mengetahui bahwa diantara undangan itu terdapat undangan dari orang tua nia ke orang tua inu,
Desa nia dan inu memang bertetanggaan,
Sampai ketika 1 hari sebelum hari h nia nikah,
Ada tetanggan inu kerumah inu, untuk masrahin punjungan,
"Mas wonten punjungan saking srim*lyo" kata tetangga inu
"Inggih lik .." jawab inu
Karena penasaran, desa srim*lyo, dibukalah punjungan tersebut, di paket makanan tersebut, terselip secarik kertas,
Dan tertuliskan nama pak slamet dan bu parinem,
Inupun mencari tumpukan undangan yang waktu itu inu lihat diatas meja, dan benar saja, nama pengantin fania dan mas....
Perasaan inu sedih dan bahagia berkecamuk, semoga nia berbahagia besok di hari pernikahan, dan sesuai yang pernah pesankan inu ke nia bahwa dia tidak akan datang ke pernikahan nia, dan untuk tidak memberikan undangan ke inu,
Esok pagi harinya,
Pak bayan, datang kerumah untuk keperluan apa inu juga tidak tahu, sepertinya soal persawahan dengan ortu inu,
"Mak e nyandi mas ? " Tanya pak bayan ke inu
"Taseh ten saben pak" jawab inu
"Eh mas, sampeyan ga dadi nganten nang srim*lyo to ?" Guyon pak bayan ke inu
Pak bayan ini memang jadi bayan yang di segani di desa inu, karena baik hati suka guyon dan suka membantu masyarakat desa,
"Loh klo kinten kalih sampeyan pak besanane" jawab inu
"Ora sido nug, Sampeyan ga teko mrono ta?" Tanya
"Mboten yakne pak nganten kakunge mpun enten sing wakili" jawab inu
Pak bayan pun pulang setelah ketemu mak suti,
Sore hari nya ternyata , ibunya inu mengajak ke acara tempatnya nia,
"Ayo jagong nang gone pani" ajak mak suti sambil berdandan
"Aku gak lah mak" jawab inu sambil nonton tv
"Loh lha piye to, kan iku mantan pacarmu, pernah dolan mrene juga"
"Ayo toh, terne aku" mak suti menegaskan
Awalnya inu kekeh untuk tidak datang ke pernikahan nia,
Tapi karena ibunya inu memaksa,
Akhirnya inu mengiyakan,
Dan sampaikah ke acara pernikahan nia,
Parkir motor sebelah timur dari terop dideket pematang sawah,
Jantung inu berdebar kencang, setelah menyalami among tamu ,
Inu langsung duduk di kejauhan deket sound,
Setelah beberapa hidangan,
Niapun melihat inu, di kasih tahu oleh ibunya nia,
Nia dan pengantin Pria menyamperin inu,
"Karo sopo ? Kok ga ngomong nek teko" Tanya nia
"Karo mak e" Jawab inu
Suasana canggung, tidak kondusif karena pas banget di depan sound yang kenceng,
"Selamat ya, semoga bahagia terus, aku juga seneng bahagia liat kamu nikah" ucap inu ke nia
"Aamiin, terimakasih ya sudah mau datang , selamet bapakku nang kono kae" jawab nia
"Eh iya maaf maaf, mau juga wes ketemu pak e" jawab inu
Setelah beberapa menit, Mak suti sudah memberikan kode untuk pulang,
Inupun berpamitan kepada orang tua nia,
"Bu Pamit disik nggih" inu berpamitan ke ibu nia
"Eh inuuu .... Kok cepet men, ga nyumbang lagu disik?" Tanya ibunya nia , mak pariyem
"Nyumbang lagu titip cinta mak, " canda inu
"Kono nyanyi dewe " balas mak pariyem
"Ga iso nyanyi ug, nggih mpun bu, pamit rumiyen" jawab inu
"Iyo nu, matursuwun ya, nia nang jero omah kayak e, ga ngenteni?" Tanya mak pariyem
"Mboten bu, wau sampun tepang kalih nia, salam mawon pamit" jawab inu
Perasaan berkecamuk,
Keinginan inu untuk menggendong buah hati nia, dan tak akan datang ke pernikahan nia , itulah hanya rencana manusia,
Yang Maha Kuasa yang menentukan,
Tamat
Jilu - Siji Telu
Kepercayaan masyarakat jawa khususnya daerah solo dan sekitarnya,
Ilmu titen, dimana kepercayaan jika ada anak pertama dan ketiga menikah, di kawatirkan ada sesuatu musibah yang tidak di kehendaki, ya begitulah adanya..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Inu adalah anak nomor pertama dari pak Jo dan Bu suti, inu mempunyai usaha konter handphone di rumahnya,
Nia adalah anak ketiga pak slamet dan bu pariyem, pak Slamet guru ngaji di daerahnya, bu pariyem bekerja di sebuah selepan dekat jalan penghubung desa,
---------------------
2010, Nia dan Inu pulang merantau , dan sepakat pulang bareng, setelah hampir setahun tidak pulang,
Ketika pak Slamet dan bu Pariyem, berada di ruang samping rumah dekat dengan dapur, pak slamet sedang makan, bu pariyem sedang duduk di kursi dekat pintu rumah utama, tiba-tiba inu menghampiri mereka,
"Bu, inu pengen ngomong"
"Jane pengenku nia bu" terang inu
"Cah koyok ceplis ngono e kok di pengini" terang ibu
"Lha nggih mpun srek, pinter ngaji, ayu kok bu" timpal inu
"Nek iso yo ojo di teruske mas, iseh iso seduluran" terang Pak Slamet"
Dag dig dug.... Bergetar hati ini serasa ingin meneteskan air mata..
"Enggih pak .." jawab inu,
Nia pun ikut menghampiri kami bertiga, dan bertanya,
"Hayoo.. bahas opo?"
Ketika itu inu entah mengapa tidak ingin melanjutkan obrolan,
"Pak bu, kulo pamit nggih"
Setelah bersalaman, inu langsung pamit dan menghidupkan motor supra nya..
Lewat sms di handphone, nia menanyakan ke inu,
"Sayang, tadi bahas apa opo to ?",
"Gapopo yank, masalah hubungane awake dewe wae" terang inu
Inu masih menyimpan bahwa orang tua mereka benar-benar tidak setuju, dengan istilah lusan
Inu tidak ingin nia sedih karena teringat lusan,
Inu teringat saat pertama kali ketemu
*Awal ketemu*
dengan nia, Mei 2009
Saat itu masa ujian akhir semester sekolah,
Inu kelas 3 di smk kosgoro 1 sragen, dan nia kelas 3 di smk muhamadiyah sragen,
Inu ketika selesai sekolah kadang-kadang suka ke sragen terlebih dahulu untuk membeli spare part atau pesenan handphone untuk konternya,
Jam 11an ketika itu sudah selesai uas dan inu langsung cus pulang, kebetulan mampir ke grosir samping luwes sragen, dan langsung pulang,
Setelah di perjalanan dekat dengan rumah,
Ketemu nia naik motor,
Inu ketika itu memang lagi jomblo, iseng-iseng mengikuti cewek yang naik motor sendirian di depanya,
Ketika kencang ikut kencang, ketika melambat ikut melambat, sampai pada obrolan di motor,
"Nembe pulang mbak ?" Tanya inu
"Iya mas uas " jawab nia
"Podo aku juga uas" timpal inu
"Mbak aku oleh minta nomor hp" tanya inu sambil dedekan
"Kanggo opo ?" Tanya nia
"Pengen kenal wae mbak, nambah konco" balas inu
Nia tiba2 berhenti di depan masjid,
" Iya wes catat... 085*** " timpal nia
Inu langsung menyimpan nomor nia, dan nia bergegas melanjutkan pulang,
Inu diam-diam mengikuti nia sampai depan rumah nya, dan ketika nia mau masuk kerumahnya, inu call nia,
Seperti lagu punk rock jalanan, lagu yang lagi trend saat itu 2009,
[Lirik]
Ku ingin tahu siapa namamu dan ku ingin tahu dimana rumahmu
Walau sampai akhir hayat ini
"Assalamu'alaikum niki sinten?" Nia menjawab telephone
"Wlkmsalam...niki kulo inu mbak, matursuwun mpun di wei nomor, aku wedi nek di apusi makane tak tutke tekan ngarep omahmu" balas inu
Nia menoleh kearah jalan depan rumah, sambil ketawa kecil, heran melihat inu mengikutinya sampai kerumah,
"Lho sampeyan ngetutne aku to, ya wes ndang balik" balas nia
Sesesampainya dirumah, inu langsung kirim sms ke nia, perkenalan pun langsung dimulai, pesan demi pesan saling berbalasan,
Seminggu berlalu,
hari minggu,
Inu janjian dengan nia utk ketemu dirumah nia, sebelumnya inu cerita bahwa inu mau ketempat guru teknik komputer dahulu sebelum kerumah nia,
"Aku kerumah guru killer dulu sob" terang inu
"Ya wes, hati-hati , galak , hehehe" ledek nia
"Doain mudah2an slamet ya" balas inu
"Kalau kesana ga slamet, kalau kesini slamet " balas nia
"Kok gitu si.. " balas inu lagi
"Hehehe.." balas nia bercanda
Inu ada laporan tugas praktik akhir sekolah dari teman-teman STM,
Karena inu yang paling dekat dengan rumah guru ini,
Guru yang terkenal guru botak killer saking galaknya, Pak Topo ini terkenal sampai di sekolah lain,
Anak STM sudah biasa dengan badanya yang gede dan galak dengan siswa yang salah,
Inu berangkat ke rumah pak Topo,
Dan ternyata dirumahnya lagi ada pekerjaan pembuatan kolam di pekarangan rumah, jadi pak Topo sibuk dengan itu,
"Assalamualaikum pak, bade ngeterke laporan praktik rencang-rencang"
Diterima laporan makalah-makalah itu,
"Omahmu po cedek to nu?" Tanya pak topo
"Cedek pak, dawung cetokan ngaler.."
"Kulo pamit nggih pak, pak Topo nembe sibuk damel kolam" lanjut inu
"Lha kok kesusu eram, po arep ngapel kowe?" Tanya pak topo
"Mboten pak, nembe pendeketan" inu membalas dengan malu-malu
"Pacaran yo pacaran ning kudu eling yo nu, jaman saiki, kudu ngati-ati" pak Topo menasehati, kesan garang dan killer tidak terlihat sama sekali
"Inggih pak.. matursuwun wejanganipun inggih pak" jawab inu
"Alhamdulilah slamet... " sms inu ke nia
"Slamet slamet.. seneni bapak loh .. " jawab sms nia
"lha yo jenenge bapakku kan slamet" jawab nia
Waakkwaaawww.....
"Waduh waduh... Maaf maaf " jawab inu
2minggu kemudian,
Hari libur, sore hari sekitar jam 4,
Inu kerumah nia,
"Sob, aku pengen dolan oleh?" Tanya inu
"Oleh" jawab nia
Inu langsung bergegas kerumah nia dengan menaiki motor supra,
Inu merasa rasa yang ia pendam ingin segera di sampaikan ke nia,
"Assalamualaikum.. " salam inu
"Waallaikumsalam.. mlebu.." jawab nia
"Mak e pak e ono?" Tanya inu , basa basi
"Pak e nang sawah, mak e kae nang sebelah" jawab nia
"Sik tak gaweke es jeruk ya ..!" Nia menawarkan minum
"Iya suwun" jawab inu
Saat itu inu menyampaikan perasaan ke nia, dan di sambut baik oleh niat,
Hari itu menjadi moment resminya mereka pacaran,
*Hari patah hati part 1*
Ketika itu jaman masih belum lama merantau, nia di bekasi bekerja di rumah makan kemang prarama pekayon,
Inu bekerja di salah satu perusahaan lift dan tinggal di grogol bersama dengan budhenya inu,
Singkat cerita,
Inu mempunyai kakak saudara yang sudah nikah namanya mas Agus, umur selisih 8 tahun dengan inu, mas agus ini tinggal di daerah cengkareng dekat dengan grogol, karena istrinya mbak dayat, bekerja di rs daerah grogol,
Dan juga mempunyai saudara jauh,
Namanya mas lilik, mas lilik ini seumuran mas agus teman dari kecil mas agus di kampung, mas lilik tinggal di jatiasih, tidak jauh dari pekayon, saat itu inu tidak mengetahui bahwa pekayon ternyata dekat dengan jatiasih,
Ketika sama sama libur, Inu diajak mas agus naik motor, ke tempat mas lilik,
1.5 jam perjalanan sampai lah tempat mas lilik,
Ngobrol dan menikmati jamuan,
Dan juga menanyakan kabar, kabar dari teman - teman kampung nya,
Teman Seumuran mereka yang belum nikah adalah mas Ari,
Mas ari adalah anak kedua dari pak bayan, (kalau di kota bayan adalah setingkat RW)
"sepantarane awake sopo sing durung nikah yo ? Tanya mas lilik ke mas agus
" Lha ganden nug,." Timpal mas agus
Ganden adalah nama alias dari dari mas ari
"Tak telpone .." jawab mas ari
Setelah telpon dan ngobrol dengan mas ari,
Saling Nanya kabar antar mereka bertiga,
Mas ari cerita bahwa mau di jodohin dengan anak dari desa srimulyo, kerja di bekasi
Saat itu Inu mendengar, deg jantungnya berdebar dan badan gemetar,
Teringat nia pernah cerita bahwa saat masih di kampung belum merantau,
Pernah ada dari tetangga inu, menanyakan kalau mau di jodohin dengan anaknya, saat itu nia hanya sebatas cerita dan sama sama mengabaikan,
Tapi saat mas ari di telpon cerita gitu,
Inu langsung ikut bertanya ke mas lilik untuk menanyakan ke mas ari,
"Mas, coba takoke mas ari, iku sing di jodohke jenenge sopo ojo-ojo aku kenal" inu ikut ngobrol
"Ri , jenenge sopo jare inu, mungkin dekne kenal" tanya mas lilik
"Fanny opo sopo embuh, lulus sma terus merantau neng bekasi, ponakane bogang" jawab mas ari lewat telephone
"Wah bener iku pacarku mas, fania" jawab inu
"Walah.. iku pacarmu nu.. wah aku ora reti nek iku pacarmu nu, sepurane nek reti aku mesti langsung nolak" terang mas ari
"Ora popo mas, wong jenenge ora reti" jawab inu
Saat itu, inu langsung ingin nangis dan besoknya inu kirim sms ke nia cerita mengenai mas ari, nia pun juga cerita dan ternyata diketahui bahwa pak bayan pernah kirim utusan untuk niatnya meminang nia,
Kala itu jawab dari pak slamet orang tua nia,
Semua itu tidak bisa di putusin sendiri, harus nanya ke nia sendiri, nia yang putusin,
Bahwa nia cerita tolak juga masih pengen merantau,
Inu pun sedikit tenang mendengar keterangan dari nia, tetapi rasa sangat sedih dengan kondisi pacaran anak kesatu dan anak ketiga di adat budaya jawa memang jadi sebuah larangan, di tambah lagi ada perjodohan dengan kekasihnya ini,
Nia pernah sempat lewat telephone, menawarkan, untuk pergi jauh berdua,
Seperti lagu dari group ban wali yang berjudul
Takkan pisah,
~Sayang, aku ingin berbicara kepadamu
Tentang apa yang tengah aku rasakan
Ada apa? Ada apa? Katakanlah semuanya
Ku 'kan dengarkan, duhai cintaku
Bila nanti orang tuamu tak meridai
Dengan apa yang kurasakan padamu
Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya
Begitu pun orang tuaku
Kau takkan tinggalkanku
Takkan pernah, sayangku
Janjimu, janjiku untukmu
Takkan ada yang pisahkan kita
Sekali pun kau telah tiada
Akan kupastikan
Ku 'kan memeluk, menciummu di surga
Jangan kau pergi tinggalkan aku
Bawa aku ke mana kau mau
Janjiku padamu, jiwa dan ragaku
Mati pun ku mau~
Pemikiran anak laki-laki dan wanita memang berbeda,
Kebahagiaan nia lah yang inu lebih pentingkan,
Kondisi merantau yang seumur jagung, membuat inu tidak langsung mengiyakan ajakan itu,
Tidak mungkin inu mengajak nia untuk hidup yang tidak bahagia bersama,
Mungkin perjuangan inu dimata nia kurang, namun itu inu lakukan agar nia tidak menangis, saat itu inu merasa selama berpacaran, inu jarang sekali membahagiakan nia,
Keinginan inu adalah sukses dan kembali ke nia,
Namun, Selang beberapa lama, dan umur pacaran inu dengan nia sudah melewati 1 tahun lamanya,
Nia menjauh dari inu, entah apakah nia sudah memiliki pengganti inu atau belum,
Tidak ada kata putus mereka ucapkan,
Pernah berulang kali inu telephone nia tapi tak pernah diangkat,
"Hari patah hati part 2"
Selama lebih 1 tahun pacaran,
Inu dan nia pernah pulang kampung bareng,
Dan setelah mereka sama sama menjauh,
Walaupun menjauh terkadang masih saling menanyakan kabar,
di hari raya idul fitri setahun setelahnya,
Mereka juga pulang kampung bareng walaupun beda hari,
Mereka saling janjian untuk ketemu,
Dan jalan bersama,
Pagi sekitar jam 8an,
Inu menjemput kerumah nia, kala itu inu membawa motor cbr150r,
Dan menjemput nia,
"Assalamu'alaikum..." Inu menyapa di depan rumah
"Wa'alaikumsalam.. mlebu sik. " Jawab nia di dekat pintu,
Inu pun masuk dan ketemu bapak ibu nia , saling menanyakan kabar,
Inu mengajak ke tempat wisata air terjun jumog, kebetulan teman-teman tetangga inu janjian akan ke tempat wisata air terjun itu,
"Kejumog ya, helm enek ra ? Tanya inu
"Iyaa.. helem e ga enek, sisan tuku neng blimbing wae mengko" jawab nia
"Oke.." jawab inu
Berangkatlah inu dan nia setelah berpamitan dengan bapak ibunya Nia,
Setelah membeli helm di blimbing, ternyata di perjalanan ketemu tetangga dari inu,
Mereka akhirnya konvoi bareng,
Sampailah di depan wisata,
Mereka berhenti sejenak menunggu rombongan terkumpul komplit, karena kondisi saat itu sangat ramai sampai macet di perjalanan,
Saat itu nia dan inu ngobrol, sampai suatu ketika,
Nia keceplosan manggil ke inu,
"Sayang... Awake mburi wae ya mengko"
"Haah ...opo ?" Jawab inu menanyakan
Hati bahagia yang inu rasakan setelah mendengar panggilan itu , setelah lama tidak terdengar,
"Awake mburi wae" jawab Nia
Nia tahu bahwa keceplosan,
Setelah masuk ke tempat wisata,
Semua rombongan pada cari Tempat duduk masing-masing,
Sate kelinci menjadi makanan kas dari tempat wisata di gunung lawu terutama di wisara air terjun jumog,
Sampai ketika, inu ngajak nia ke tempat air terjun dan merekam video mereka,
"Ojo di upload ya.." pesan nia ke inu
"Iyaa... " Jawab inu
Inu tahu arah pembicaraan nia, bahwa mungkin ada seseorang yang tidak mau Nia sakitin,
Inu senang tapi sedih,
Awalnya inu ingin mengabadikan moment itu, namun inu mengurungkan,
Hari semakin sore, dan waktunya pulang,
Inu ketika di jalan, menawarkan untuk mampir kerumah inu,
"Mampir ya, walaupun kita mungkin ga jodoh, aku pengen kamu kenal dengan wong tuwoku"
Sampai dirumah inu,
Ketemu dengan orang tua inu, ngobrol sebentar, lalu nia ingin berpamitan takut keburu kemalaman,
Setelah mengantae nia balik kerumah nia,
Inu langsung pulang kerumah inu,
"Mak gimana si nia? " Tanya inu ke maknya ,mak suti
"Cilik , ayu " jawab mak suti simple
"Terus, ga diteruske ?" Tanya inu lagi
"Nek bisa, yo ojo, ning terserah kowe" jawab mak suti
inu pun sudah tahu mungkin itu adalah main bareng yang terakhir kalinya, mengingat kata-kata nia ketika di air terjun, untuk jangan upload video kebersemaan mereka di bawah air terjun,
Inu berpesan ke nia,
"Terimakasih sudah mau di ajak mampir kerumah tadi,
Suatu saat aku ingin menggendong buah hati mu,
Dan jangan undang aku ke pernikahanmu" inu
"Iya sob, sama-sama " Jawab nia
"Hari patah hati part 3"
5 tahun sudah berlalu, desember 2015
Inu dan nia sudah semakin jarang saling tegur sapa dan kasih kabar,
Inu yang mencoba dan mencoba membuka lembaran baru,
Namun tidak pernah menemukan yang sesuai dengan apa yang di harapkan,
Ya.. sesuai dengan nia tentunya,
Saat liburan natal dan tahun baru,
Inu pulang ke kampung halaman
Ada beberapa undangan pernikahan yang ada di meja,
Undangan-undangan itu tertuju ke orang tua inu,
Inu tidak mengetahui bahwa diantara undangan itu terdapat undangan dari orang tua nia ke orang tua inu,
Desa nia dan inu memang bertetanggaan,
Sampai ketika 1 hari sebelum hari h nia nikah,
Ada tetanggan inu kerumah inu, untuk masrahin punjungan,
"Mas wonten punjungan saking srim*lyo" kata tetangga inu
"Inggih lik .." jawab inu
Karena penasaran, desa srim*lyo, dibukalah punjungan tersebut, di paket makanan tersebut, terselip secarik kertas,
Dan tertuliskan nama pak slamet dan bu parinem,
Inupun mencari tumpukan undangan yang waktu itu inu lihat diatas meja, dan benar saja, nama pengantin fania dan mas....
Perasaan inu sedih dan bahagia berkecamuk, semoga nia berbahagia besok di hari pernikahan, dan sesuai yang pernah pesankan inu ke nia bahwa dia tidak akan datang ke pernikahan nia, dan untuk tidak memberikan undangan ke inu,
Esok pagi harinya,
Pak bayan, datang kerumah untuk keperluan apa inu juga tidak tahu, sepertinya soal persawahan dengan ortu inu,
"Mak e nyandi mas ? " Tanya pak bayan ke inu
"Taseh ten saben pak" jawab inu
"Eh mas, sampeyan ga dadi nganten nang srim*lyo to ?" Guyon pak bayan ke inu
Pak bayan ini memang jadi bayan yang di segani di desa inu, karena baik hati suka guyon dan suka membantu masyarakat desa,
"Loh klo kinten kalih sampeyan pak besanane" jawab inu
"Ora sido nug, Sampeyan ga teko mrono ta?" Tanya
"Mboten yakne pak nganten kakunge mpun enten sing wakili" jawab inu
Pak bayan pun pulang setelah ketemu mak suti,
Sore hari nya ternyata , ibunya inu mengajak ke acara tempatnya nia,
"Ayo jagong nang gone pani" ajak mak suti sambil berdandan
"Aku gak lah mak" jawab inu sambil nonton tv
"Loh lha piye to, kan iku mantan pacarmu, pernah dolan mrene juga"
"Ayo toh, terne aku" mak suti menegaskan
Awalnya inu kekeh untuk tidak datang ke pernikahan nia,
Tapi karena ibunya inu memaksa,
Akhirnya inu mengiyakan,
Dan sampaikah ke acara pernikahan nia,
Parkir motor sebelah timur dari terop dideket pematang sawah,
Jantung inu berdebar kencang, setelah menyalami among tamu ,
Inu langsung duduk di kejauhan deket sound,
Setelah beberapa hidangan,
Niapun melihat inu, di kasih tahu oleh ibunya nia,
Nia dan pengantin Pria menyamperin inu,
"Karo sopo ? Kok ga ngomong nek teko" Tanya nia
"Karo mak e" Jawab inu
Suasana canggung, tidak kondusif karena pas banget di depan sound yang kenceng,
"Selamat ya, semoga bahagia terus, aku juga seneng bahagia liat kamu nikah" ucap inu ke nia
"Aamiin, terimakasih ya sudah mau datang , selamet bapakku nang kono kae" jawab nia
"Eh iya maaf maaf, mau juga wes ketemu pak e" jawab inu
Setelah beberapa menit, Mak suti sudah memberikan kode untuk pulang,
Inupun berpamitan kepada orang tua nia,
"Bu Pamit disik nggih" inu berpamitan ke ibu nia
"Eh inuuu .... Kok cepet men, ga nyumbang lagu disik?" Tanya ibunya nia , mak pariyem
"Nyumbang lagu titip cinta mak, " canda inu
"Kono nyanyi dewe " balas mak pariyem
"Ga iso nyanyi ug, nggih mpun bu, pamit rumiyen" jawab inu
"Iyo nu, matursuwun ya, nia nang jero omah kayak e, ga ngenteni?" Tanya mak pariyem
"Mboten bu, wau sampun tepang kalih nia, salam mawon pamit" jawab inu
Perasaan berkecamuk,
Keinginan inu untuk menggendong buah hati nia, dan tak akan datang ke pernikahan nia , itulah hanya rencana manusia,
Yang Maha Kuasa yang menentukan,
Tamat
Diubah oleh g3channel 08-03-2024 17:56






tiokyapcing dan 3 lainnya memberi reputasi
4
104
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan