Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Bentrokan di Puncak Jaya, 15 Orang Luka dan 38 Bangunan Ludes Terbakar
Bentrokan di Puncak Jaya, 15 Orang Luka dan 38 Bangunan Ludes Terbakar
Bentrokan di Puncak Jaya, 15 Orang Luka dan 38 Bangunan Ludes Terbakar

Kompas.com - 05/03/2025, 07:53 WIB Roberthus Yewen, Aloysius Gonsaga AE Tim Redaksi Lihat Foto Konflik kembali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Senin (3/3/2025).(KOMPAS.COM/Humas Polda Papua)

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bentrokan kembali terjadi antara pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonerengga, di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (3/3/2025).

Akibat bentrokan tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia, puluhan warga mengalami luka-luka dan belasan bangunan terbakar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar Ignasius Benny Ady Prabowo, mengonfirmasi bahwa insiden ini mengakibatkan banyak kerugian.

“Bentrokan antara massa pendukung ini menyebabkan satu orang meninggal dunia, 15 orang luka-luka, dan 38 bangunan warga serta perkantoran ludes terbakar,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (5/3/2025).

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak Jaya, Kuswara, bentrokan tersebut dipicu kasus penganiayaan yang melibatkan seorang pendukung nomor urut 2 yang meninggal dunia di Jalan Poro Kuburan Tujuh, Kabupaten Puncak Jaya, pada hari yang sama.

Setelah korban dibawa ke posko massa nomor urut 2, pihak keluarga mengadakan kremasi dan melaksanakan prosesi duka di Lapangan Amanah.

“Setelah itu, aksi saling serang antara massa pendukung di Kota Mulia pecah. Kedua massa saling bentrok menggunakan busur dan panah serta alat tajam lainnya,” ujar Kuswara dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (4/3/2025).

Kuswara menambahkan bahwa pihak kepolisian bersama dengan unsur TNI dari Kodim 1714/Puncak Jaya terus berupaya untuk menyelesaikan bentrokan yang terjadi antara kedua massa.

“Kami berupaya untuk menyelesaikan konflik antara kedua kubu massa, namun mereka belum bisa berdamai dengan alasan adanya jatuh korban,” katanya.

Pihak kepolisian dan TNI kini meningkatkan pengamanan di area tersebut untuk mencegah terulangnya bentrokan.

https://regional.kompas.com/read/202...udes-terbakar.

Personel TNI-Polri Sita 1.500 Anak Panah dari Warga di Puncak Jaya
Bentrokan di Puncak Jaya, 15 Orang Luka dan 38 Bangunan Ludes Terbakar
06 Maret 2025, 19:34 | Tim Redaksi

Personel TNI-Polri Sita 1.500 Anak Panah dari Warga di Puncak Jaya
Personel TNI-Polri melaksanakan patroli dan menyita senjata tajam berupa anak panah dan busur guna menghindari kembali terjadinya pertikaian antar pendukung terkait sengketa pilkada. (ANTARA/HO/Dok Polres Puncak Jaya)
Bagikan:

twitter feedly
JAYAPURA - Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan personel gabungan TNI-Polri melakukan razia dan menyita sebanyak 1.500 anak panah beserta 160 busur dari warga di Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah.

"Senjata tajam tradisional yang disita itu untuk menghindari terjadinya kembali aksi saling serang antara massa kedua pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara dilansir ANTARA, Kamis, 6 Maret.


Kuswara mengatakan patroli dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri setiap sudut kota untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang membawa senjata tajam yang dapat digunakan saat saling menyerang.

"Saat berpatroli, anggota juga meminta agar masyarakat tidak lagi membawa panah dan apabila masih membawa alat perang dan sebagainya akan langsung disita," kata AKBP Kuswara.

"Akibat saling serang antara kedua kelompok pendukung paslon mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda, sehingga diharapkan hal itu tidak terulang lagi," sambung dia.

Saat ini ribuan anak panah beserta busurnya diamankan di Mapolres Puncak Jaya di Mulia.

Pertikaian antar pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya terkait Pilkada Serentak 2024 terjadi sejak awal bulan Februari lalu hingga menyebabkan tiga orang meninggal, 178 orang terluka dan 88 rumah dibakar.

Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Wendi.

Makhamah Konstitusi dalam putusannya memerintahkan dilakukan rekapitulasi penghitungan suara ulang di 22 distrik tanpa mengikutsertakan empat distrik yang tidak dilakukan rekapitulasi perhitungan suara ulang yaitu Distrik Mulia, Distrik Lumo, Distrik Tingginambut, dan Distrik Gurage.

https://voi.id/berita/466025/persone...di-puncak-jaya

Puncak Jaya Mencekam, Polisi Telusuri Dugaan Keterlibatan KKB
https://cenderawasihpos.jawapos.com/...ombes-beny.jpg
6 March 2025 23:00 PM

X

Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. (foto:Humas Polda Papua For Cepos)

JAYAPURA– Meski sudah didatangi Kapolda langsung, aksi saling serang antara pendukung pasangan calon (paslon) bupati 01 dan 02 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah masih terjadi. Bahkan hingga Selasa (4/3/2025) kedua kubu masih saling serang. Insiden kali ini memakan korban jiwa, dimana satu orang dari kubu paslon 02 dilaporkan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, kejadian bermula sekitar pukul 11.00 WIT. Pendukung paslon 01 diduga melakukan penganiayaan terhadap pendukung paslon 02 di Jalan Poros Kuburan Tujuh, Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya, pendukung paslon 02 membalas serangan terhadap kubu paslon 01 di sepanjang Kota Mulia sejak pagi hingga sore hari.

Insiden ini tidak hanya menewaskan satu orang, tetapi juga menyebabkan sejumlah rumah warga terbakar dan beberapa orang terluka akibat terkena panah dan batu.

“Hingga saat ini, kami belum dapat mendata secara rinci jumlah bangunan yang rusak atau korban yang terluka karena kedua kubu langsung mengevakuasi korban ke posko masing-masing. Namun, beberapa korban telah dibawa ke Rumah Sakit Mulia Puncak Jaya untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Benny.

Meskipun situasi di Puncak Jaya saat ini terlihat kondusif, aparat gabungan TNI-Polri tetap melakukan pengamanan ketat untuk mengantisipasi aksi lanjutan.

“Belum ada laporan mengenai pengungsi, namun kami akan terus memantau perkembangan situasi,” tambahnya.Pemerintah Daerah bersama kepolisian sedang berkoordinasi untuk mencari solusi damai guna menghentikan aksi saling serang ini, yang dinilai sangat berdampak negatif terhadap pembangunan di Puncak Jaya.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan Pemda untuk melakukan perdamaian,” ungkapnya.


Sementara itu, Satgas Humas Operasi Damai Cartenz juga sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah ada keterlibatan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) dalam insiden ini. “Kami akan melakukan penyelidikan apakah ada keterlibatan KKB atau tidak,” tegas Kasatgas Humas ODC, Yusuf Sutejo. (rel/ade)

https://cenderawasihpos.jawapos.com/...erlibatan-kkb/
efek Pilkada membuat masyarakat jadi korban di mana pembakaran banyak bangunan..
0
171
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan