- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
OJK Soroti Daya Beli Melemah: Penjualan Mobil Hingga Rumah Turun


TS
jaguarxj220
OJK Soroti Daya Beli Melemah: Penjualan Mobil Hingga Rumah Turun
Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti permintaan domestik yang melemah, tercermin dari penurunan penjualan kendaraan, penjualan semen, serta penjualan rumah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia cukup terkendali dengan menunjukkan inflasi 0,76% pada Januari 2025. Dalam hal ini, inflasi inti tercatat sebesar 2,26%, yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik.
"Namun, perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya, di antaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan, baik mobil dan motor, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah," tutur Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Periode Februari 2025, Selasa (4/3/2025).
Dari sisi suplai, PMI manufaktur pada Januari 2025 tercatat naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2. Menurut dia, Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global, terlihat dari pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung. Pada Januari 2025, neraca perdagangan menunjukkan surplus US$3,45 miliar atau tumbuh 71% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Di sisi kebijakan, Mahendra mengaku bahwa regulator mendukung implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Perubahan atas PP Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, atau Pengolahan Sumber Daya Alam. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan cadangan devisa negara.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ga-rumah-turun
Yang naik penjualan Bakso, Mie yang harganya 10ribuan...
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia cukup terkendali dengan menunjukkan inflasi 0,76% pada Januari 2025. Dalam hal ini, inflasi inti tercatat sebesar 2,26%, yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik.
"Namun, perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya, di antaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan, baik mobil dan motor, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah," tutur Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Periode Februari 2025, Selasa (4/3/2025).
Dari sisi suplai, PMI manufaktur pada Januari 2025 tercatat naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2. Menurut dia, Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global, terlihat dari pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung. Pada Januari 2025, neraca perdagangan menunjukkan surplus US$3,45 miliar atau tumbuh 71% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Di sisi kebijakan, Mahendra mengaku bahwa regulator mendukung implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Perubahan atas PP Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, atau Pengolahan Sumber Daya Alam. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan cadangan devisa negara.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...ga-rumah-turun
Yang naik penjualan Bakso, Mie yang harganya 10ribuan...







BALI999 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
378
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan