Diduga Malapraktik, Kaki Pasien di RS Medan Diamputasi Tanpa Izin
Panji Satrio
3–4 minutes

Medan, Beritasatu.com – Seorang ibu rumah tangga bernama Julita Surbakti (43), pasien Rumah Sakit Mitra Sejati Medan, diduga menjadi korban malapraktik setelah kakinya diamputasi tanpa persetujuan keluarga. Awalnya, keluarga hanya menyetujui operasi pada jari kaki yang mengalami infeksi akibat tertusuk paku.

Suasana di rumah sakit yang berlokasi di Jalan AH Nasution, Medan Johor itu mendadak ricuh. Keluarga korban yang didampingi kuasa hukum mengamuk, menuntut pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit atas tindakan medis yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Suami korban, Epredi Sembiring, menjelaskan peristiwa ini bermula saat istrinya mengalami infeksi di jari kaki akibat tertusuk paku. Julita kemudian dibawa ke RS Mitra Sejati untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan pada Kamis (20/2/2025), dokter menyarankan operasi karena salah satu jari kaki mengalami penghitaman.

Setelah berdiskusi, pihak keluarga menyetujui tindakan operasi hanya pada jari kaki, dan prosedur dijadwalkan pada Senin (24/2/2025).

"Sebelum operasi, saya mengisi formulir persetujuan yang menyatakan istri saya akan dibius dan menjalani operasi. Saya bahkan sempat bertanya kepada pegawai rumah sakit apakah ini akan berujung amputasi, dan mereka menjawab tidak, hanya jari yang dioperasi," ujar Epredi, Jumat (28/2/2025).

Namun, setelah operasi selesai, pihak keluarga dikejutkan dengan fakta kaki kanan Julita telah diamputasi.

"Sekitar pukul 18.00 WIB, anak saya dipanggil perawat dan diberi tahu kaki ibunya telah diamputasi. Kami sangat terkejut karena dalam surat persetujuan operasi tidak ada keterangan tentang amputasi," ungkapnya.

Epredi menuturkan setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit mengakui amputasi dilakukan karena kondisi emergency saat operasi berlangsung.

"Sekitar tengah malam, saya dipanggil oleh pihak manajemen rumah sakit. Mereka meminta maaf dan mengatakan amputasi dilakukan karena kondisi darurat saat operasi berlangsung," ujarnya.

Tidak terima dengan tindakan tersebut, keluarga berencana melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Utara untuk mencari keadilan.

"Ini adalah kelalaian dokter. Istri saya kini cacat seumur hidup. Kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum," tegas Epredi.

Hingga saat ini, pihak RS Mitra Sejati Medan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan malapraktik ini. Sementara itu, Julita Surbakti hanya bisa pasrah menerima kondisinya dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

https://www.beritasatu.com/sumut/287...asi-tanpa-izin


ngeri kali bah