- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
RI Kembali Alami Deflasi 0,48% pada Februari 2025


TS
jaguarxj220
RI Kembali Alami Deflasi 0,48% pada Februari 2025
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi deflasi pada Februari 2025 mencapai 0,48% secara bulanan (month-to-month/mtm). Artinya, ada penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,99 pada Januari 2025 menjadi 105,48 pada Februari 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indonesia terjadi deflasi 0,09% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan deflasi 1,24% dalam perhitungan tahun kalender (year-to-date/ytd).
"Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar ialah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar 3,59% dan memberi andil deflasi 0,52%, karena komoditas yang dominan mendorong dominan kelompok ini adalah diskon tarif listrik dengan andil deflasi 0,67%," tutur Amalia.
Sementara itu, komoditas yang juga memberikan andil deflasi karena penurunan harga beberapa pangan bergejolak, seperti daging ayam ras, dengan andil deflasi 0,06%, bawang merah, dan cabai merah juga mengalami penurunan harga pada Februari, sehingga memberikan andil deflasi masing-masing 0,05% dan 0,04%.
Sebelumnya, kalangan ekonom memproyeksi Indonesia akan kembali mengalami deflasi pada Februari 2025. Tren ini berlanjut setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi pada Januari 2025 mencapai 0,76% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau terdalam sejak 1999.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memproyeksi deflasi bulanan berturut-turut pada Februari 2025 didorong oleh penurunan harga pangan.
“Indeks Harga Konsumen Indonesia Februari 2025 diperkirakan akan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,08% [mtm], melanjutkan deflasi 0,76% [mtm] pada Januari 2025,” ujar Josua kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (3/3/2025).
Josua mengatakan tren deflasi bulanan tersebut disebabkan oleh penurunan harga pangan, didorong oleh peningkatan pasokan makanan. Oleh karena itu, Josua mengantisipasi deflasi bulanan yang signifikan pada kelompok harga bergejolak.
Sementara itu, inflasi Harga yang Diatur Pemerintah diproyeksikan akan mencatat inflasi bulanan dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi. Laju inflasi inti bulanan diperkirakan akan menurun dari 0,3% (mtm) menjadi 0,23% (mtm) pada Februari 2025. Namun demikian, inflasi inti pada bulan lalu sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global dan depresiasi rupiah.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...februari-2025/
Luar biasa mantap ini deflasi-nya...
Coba makin ditingkatkan ya, bagus ini deflasinya..
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indonesia terjadi deflasi 0,09% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan deflasi 1,24% dalam perhitungan tahun kalender (year-to-date/ytd).
"Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar ialah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar 3,59% dan memberi andil deflasi 0,52%, karena komoditas yang dominan mendorong dominan kelompok ini adalah diskon tarif listrik dengan andil deflasi 0,67%," tutur Amalia.
Sementara itu, komoditas yang juga memberikan andil deflasi karena penurunan harga beberapa pangan bergejolak, seperti daging ayam ras, dengan andil deflasi 0,06%, bawang merah, dan cabai merah juga mengalami penurunan harga pada Februari, sehingga memberikan andil deflasi masing-masing 0,05% dan 0,04%.
Sebelumnya, kalangan ekonom memproyeksi Indonesia akan kembali mengalami deflasi pada Februari 2025. Tren ini berlanjut setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi pada Januari 2025 mencapai 0,76% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau terdalam sejak 1999.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memproyeksi deflasi bulanan berturut-turut pada Februari 2025 didorong oleh penurunan harga pangan.
“Indeks Harga Konsumen Indonesia Februari 2025 diperkirakan akan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,08% [mtm], melanjutkan deflasi 0,76% [mtm] pada Januari 2025,” ujar Josua kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (3/3/2025).
Josua mengatakan tren deflasi bulanan tersebut disebabkan oleh penurunan harga pangan, didorong oleh peningkatan pasokan makanan. Oleh karena itu, Josua mengantisipasi deflasi bulanan yang signifikan pada kelompok harga bergejolak.
Sementara itu, inflasi Harga yang Diatur Pemerintah diproyeksikan akan mencatat inflasi bulanan dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi. Laju inflasi inti bulanan diperkirakan akan menurun dari 0,3% (mtm) menjadi 0,23% (mtm) pada Februari 2025. Namun demikian, inflasi inti pada bulan lalu sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global dan depresiasi rupiah.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...februari-2025/
Luar biasa mantap ini deflasi-nya...
Coba makin ditingkatkan ya, bagus ini deflasinya..







aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
540
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan