"Jika kamu ingin seseorang tidak goyah saat krisis menghantam, latihlah ia sebelum krisis itu datang"
- Seneca -

Inilah salah satu titik temu antara
Stoikisme & ISLAM.

Dalam lslam, ada sebuah ibadah yang diwajibkan bagi para umatnya, yakni PUASA.

Dan dalam Stoikisme, seperti yang disampaikan oleh Seneca, kita dianjurkan untuk "Latihan Menderita'".

Latihan menderita disini maksudnya bahwa kita disuruh untuk mencoba melakukan/menjalani hidup dibawah standar hidup kita.

Bagi kamu yang terbiasa naik mobil, coba sesekali naik angkutan umum. Bagi kamu yang terbiasa makan sesuai seleranya, coba sesekali untuk makan yang sederhana atau bahkan tidak makan pada durasi wakta tertentu.

Bagi kamu yang terbiasa hidup dengan smartphone, coba sesekali nonaktifkan itu dan simpan di lemarimu.

Latihan ini pada intinya, untuk mengukur apakah kita bisa melepaskan kenikmatan yang sebetulnya kita bisa nikmati selama durasi waktu tertentu?

Saat melakukan ini, coba tanyakan pada dirimu, apakah hidup seperti ini sungguh menakutkan?

Menurut William Irvine, ada 3 manfaat dengan kita melakukan "Latihan Menderita" ini.



#1 Menjadi Lebih Tangguh
Ini akan menjadikan diri kita lebih siap apabila hidup kita bener2 berada di bawah roda kehidupan. Karena kita tidak bisa menghentikan roda itu untuk berputar, kita hanya bisa melatih diri apabila giliran kitalah yang berada di bawah.

#2 Lebih Percaya Diri
Saat kita menyadari bahwa kita cukup kuat untuk menahan lapar & dahaga, jalan kaki pulang pergi kerja, tidur tanpa alas yang empuk, maka perlahan kita akan menjadi lebih percaya diri. Karena telah melatih diri kita untuk merasakan 'kesengsaraan', daripada sama sekali tidak pernah melatihnya.


#3 Menjaga Kenikmatan
Para psikolog menemukan bahwa apapun yang membuat kita senang, pada akhirnya kita akan kehilangan kenikmatan akan hal tersebut, seiring berjalannya waktu. Sehingga, kita akan lebih menghargai atau mensyukuri atas apa yang telah kita miliki.

Jika kita terbiasa makan siang walaupun lauk seadanya, lalu saat ininkita sedang berpuasa, maka kita akan jauh lebih mensyukurinya, saat kita tidak lagi berpuasa.