- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ribuan Buruh PT Sritex Kena PHK, Komisi VII DPR: Dulu Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK


TS
save.indonesia
Ribuan Buruh PT Sritex Kena PHK, Komisi VII DPR: Dulu Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VII DPR Saleh Daulay mengungkit pernyataan pemerintah yang sempat menyebut bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) pada PT Sritex yang dinyatakan pailit.

Padahal, yang terjadi adalah PT Sritex telah melakukan PHK massal terhadap 10.000 buruhnya.
Saleh pun meminta agar pemerintah mencari jalan terbaik bagi para karyawan PT Sritex yang harus dirumahkan.
"Pada saat kami membahas hasil kunspek Komisi VII ke PT Sritex dengan Kemenperin beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian sempat menyampaikan bahwa pemerintah telah memiliki skema penanganan perusahaan itu. Dia memastikan tidak akan ada PHK karyawan dalam semua opsi yang ada," ujar Saleh kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2025).
Baca juga: Imbas Pailit yang Pahit, Sritex Group PHK 10.669 Karyawan
Saleh juga mendesak agar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) turun tangan dalam menangani penutupan PT Sritex ini.
Menurut dia, diperlukan keberpihakan dan kebijakan afirmatif untuk para karyawan.
"Sebagai menteri senior, saya yakin Pak AGK pasti memiliki jalan dan solusi," katanya.
Saleh mengatakan, PHK terhadap karyawan Sritex sangat menyedihkan dan memprihatinkan.
Dia menyebutkan, meski para karyawan sudah bekerja profesional dan mematuhi aturan, mereka ujung-ujungnya tetap menjadi korban.
"Dalam situasi dan kondisi seperti ini, mereka yang kelihatannya harus rela berkorban. Padahal, kebutuhan mereka saat ini tengah meningkat. Memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran," ujar Saleh.
Sementara itu, Saleh menyadari bahwa tidak mudah mencari pekerjaan yang pas dan sesuai di tengah situasi perekonomian saat ini.
Dia pun mendorong agar pemerintah harus proaktif membantu, mengingat mereka yang terdampak PHK tidak punya tempat untuk mengadu.
"Mereka masyarakat kelas menengah. Tidak berpikiran ke langit. Sehari-hari hanya fokus menghidupi keluarga. Dan yang pasti, mereka juga sangat cinta Indonesia," kata Saleh.
Sebelumnya, sebanyak total 10.965 orang karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk Group (Sritex Group) terkena PHK karena perusahaan yang jatuh pailit.
Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah yang bersumber dari informasi pihak kurator Sritex Group.
Dari data tersebut terungkap bahwa pelaksanaan PHK terjadi pada Januari dan Februari 2025.
Dengan rincian, bulan Januari, PHK terjadi terhadap 1.065 orang karyawan PT. Bitratex Semarang.
Kemudian, pada Februari ini, PHK terjadi per 26 Februari 2025. Rinciannya yakni, PHK sebanyak 8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo.
Lalu, PHK sebanyak 956 karyawan PT Primayuda Boyolali 956 orang. Selanjutnya, PHK terhadap 40 orang karyawan PT Sinar Panja Jaya Semarang.
Selain itu, ada PHK sebanyak 104 orang karyawan di PT Bitratex Semarang.
Ribuan Buruh PT Sritex Kena PHK, Komisi VII DPR: Dulu Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Halaman 2 - Kompas.com

Padahal, yang terjadi adalah PT Sritex telah melakukan PHK massal terhadap 10.000 buruhnya.
Saleh pun meminta agar pemerintah mencari jalan terbaik bagi para karyawan PT Sritex yang harus dirumahkan.
"Pada saat kami membahas hasil kunspek Komisi VII ke PT Sritex dengan Kemenperin beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian sempat menyampaikan bahwa pemerintah telah memiliki skema penanganan perusahaan itu. Dia memastikan tidak akan ada PHK karyawan dalam semua opsi yang ada," ujar Saleh kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2025).
Baca juga: Imbas Pailit yang Pahit, Sritex Group PHK 10.669 Karyawan
Saleh juga mendesak agar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) turun tangan dalam menangani penutupan PT Sritex ini.
Menurut dia, diperlukan keberpihakan dan kebijakan afirmatif untuk para karyawan.
"Sebagai menteri senior, saya yakin Pak AGK pasti memiliki jalan dan solusi," katanya.
Saleh mengatakan, PHK terhadap karyawan Sritex sangat menyedihkan dan memprihatinkan.
Dia menyebutkan, meski para karyawan sudah bekerja profesional dan mematuhi aturan, mereka ujung-ujungnya tetap menjadi korban.
"Dalam situasi dan kondisi seperti ini, mereka yang kelihatannya harus rela berkorban. Padahal, kebutuhan mereka saat ini tengah meningkat. Memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran," ujar Saleh.
Sementara itu, Saleh menyadari bahwa tidak mudah mencari pekerjaan yang pas dan sesuai di tengah situasi perekonomian saat ini.
Dia pun mendorong agar pemerintah harus proaktif membantu, mengingat mereka yang terdampak PHK tidak punya tempat untuk mengadu.
"Mereka masyarakat kelas menengah. Tidak berpikiran ke langit. Sehari-hari hanya fokus menghidupi keluarga. Dan yang pasti, mereka juga sangat cinta Indonesia," kata Saleh.
Sebelumnya, sebanyak total 10.965 orang karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk Group (Sritex Group) terkena PHK karena perusahaan yang jatuh pailit.
Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah yang bersumber dari informasi pihak kurator Sritex Group.
Dari data tersebut terungkap bahwa pelaksanaan PHK terjadi pada Januari dan Februari 2025.
Dengan rincian, bulan Januari, PHK terjadi terhadap 1.065 orang karyawan PT. Bitratex Semarang.
Kemudian, pada Februari ini, PHK terjadi per 26 Februari 2025. Rinciannya yakni, PHK sebanyak 8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo.
Lalu, PHK sebanyak 956 karyawan PT Primayuda Boyolali 956 orang. Selanjutnya, PHK terhadap 40 orang karyawan PT Sinar Panja Jaya Semarang.
Selain itu, ada PHK sebanyak 104 orang karyawan di PT Bitratex Semarang.
Ribuan Buruh PT Sritex Kena PHK, Komisi VII DPR: Dulu Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Halaman 2 - Kompas.com






MemoryExpress dan 3 lainnya memberi reputasi
4
421
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan