- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Sudah di Rp16.578/US$, Lampaui Level Terlemah saat Pandemi


TS
jaguarxj220
Rupiah Sudah di Rp16.578/US$, Lampaui Level Terlemah saat Pandemi
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah terbenam melemah ke level Rp16.578/US$ pada Jumat siang, melampaui level terlemah dalam sejarah yang pecah pada Pandemi Covid-19 pada Maret lima tahun silam.
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot menyentuh Rp16.578/US$ pada pukul 11:01 WIB, tergerus 0,77% dibanding posisi hari sebelumnya dan telah melampaui level terlemah dalam sejarah yang terakhir terlihat pada saat resesi perekonomian di Rp16.575/US$ pada 23 Maret 2020. Pada pukul 11:43 WIB, rupiah bertahan kembali ke Rp16.570/US$, kemungkinan tertolong intervensi Bank Indonesia.
Secara teknikal, rupiah memiliki level support terdekat yang menjadi support krusial di Rp16.600/US$ setelah menjebol titik terkuat di Rp16.550/US$.
Di kawasan Asia, rupiah menjadi yang terlemah kedua setelah won Korsel yang juga tergerus 0,93%. Pelemahan melanda semua mata uang Asia sejak pagi tadi, kecuali yen dan yuan offshore.
Lonjakan lagi indeks dolar AS telah melibas semua mata uang yang menjadi lawannya. The greenback kembali lagi menjadi aset paling diburu setelah Presiden AS Donald Trump memberi tambahan tarif impor pada China sebesar 10% yang akan berlaku mulai 4 Maret nanti, setelah sebelumnya telah mengenakan 10% tarif pada Tiongkok pada awal Februari.
Kejatuhan rupiah memperburuk kondisi pasar saham dan obligasi domestik. IHSG ambles hingga 2,86% ke level terlemah sejak 30 September 2021 lalu sampai penutupan sesi pertama perdagangan siang ini.
Adapun harga obligasi negara juga berjatuhan. Imbal hasil surat utang negara naik di semua tenor terutama tenor pendek 1Y yang naik hingga 15,7 basis poin sampai siang ini menyentuh 6,557%.
Sementara tenor 5Y naik 4,4 basis poin ke 6,888%. Tenor 10Y naik 1,5 basis poin di level 6,933%.
Kenaikan yield terbanyak juga diperlihatkan oleh tenor 7Y yang naik hingga 6,8 basis poin siang ini menyentuh 6,903%.
Intervensi BI
Bank Indonesia sudah berjaga di pasar dan agresif mengintervensi kejatuhan rupiah di pasar.
"Kami masuk ke pasar dengan berani untuk mempertahankan supply demand valas untuk menjaga kepercayaan apsar," kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...-saat-pandemi/
Anjayy.. Merokettt nih gann...
Gas terusss...
922 lagi menuju 17.500..
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot menyentuh Rp16.578/US$ pada pukul 11:01 WIB, tergerus 0,77% dibanding posisi hari sebelumnya dan telah melampaui level terlemah dalam sejarah yang terakhir terlihat pada saat resesi perekonomian di Rp16.575/US$ pada 23 Maret 2020. Pada pukul 11:43 WIB, rupiah bertahan kembali ke Rp16.570/US$, kemungkinan tertolong intervensi Bank Indonesia.
Secara teknikal, rupiah memiliki level support terdekat yang menjadi support krusial di Rp16.600/US$ setelah menjebol titik terkuat di Rp16.550/US$.
Di kawasan Asia, rupiah menjadi yang terlemah kedua setelah won Korsel yang juga tergerus 0,93%. Pelemahan melanda semua mata uang Asia sejak pagi tadi, kecuali yen dan yuan offshore.
Lonjakan lagi indeks dolar AS telah melibas semua mata uang yang menjadi lawannya. The greenback kembali lagi menjadi aset paling diburu setelah Presiden AS Donald Trump memberi tambahan tarif impor pada China sebesar 10% yang akan berlaku mulai 4 Maret nanti, setelah sebelumnya telah mengenakan 10% tarif pada Tiongkok pada awal Februari.
Kejatuhan rupiah memperburuk kondisi pasar saham dan obligasi domestik. IHSG ambles hingga 2,86% ke level terlemah sejak 30 September 2021 lalu sampai penutupan sesi pertama perdagangan siang ini.
Adapun harga obligasi negara juga berjatuhan. Imbal hasil surat utang negara naik di semua tenor terutama tenor pendek 1Y yang naik hingga 15,7 basis poin sampai siang ini menyentuh 6,557%.
Sementara tenor 5Y naik 4,4 basis poin ke 6,888%. Tenor 10Y naik 1,5 basis poin di level 6,933%.
Kenaikan yield terbanyak juga diperlihatkan oleh tenor 7Y yang naik hingga 6,8 basis poin siang ini menyentuh 6,903%.
Intervensi BI
Bank Indonesia sudah berjaga di pasar dan agresif mengintervensi kejatuhan rupiah di pasar.
"Kami masuk ke pasar dengan berani untuk mempertahankan supply demand valas untuk menjaga kepercayaan apsar," kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...-saat-pandemi/
Anjayy.. Merokettt nih gann...
Gas terusss...
922 lagi menuju 17.500..




admiralgobalbag dan db84x4 memberi reputasi
2
291
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan