Dalam sebuah laporan video yang baru-baru ini dirilis, terungkap tuduhan serius terhadap beberapa pemimpin agama Palestina yang diduga telah memanfaatkan khotbah Jumat sebagai sarana untuk menyebarkan pesan kebencian dan retorika anti-Semit. Tuduhan ini mencuat di tengah ketegangan yang meningkat antara Gaza dan Israel, di mana konflik yang berkepanjangan antara kedua belah pihak telah kembali memanas.



Laporan tersebut mencakup klaim bahwa dalam beberapa khotbah yang disampaikan oleh pemimpin agama, terdapat seruan langsung untuk melakukan kekerasan terhadap orang Yahudi. Salah satu contoh yang disebutkan melibatkan seorang pejabat senior yudisial Palestina, Abdullah Harb, yang dikatakan telah berdoa untuk penghancuran orang Yahudi selama khotbah Jumat. Hal ini menjadi perhatian serius karena khotbah tersebut dinilai telah berisi provokasi yang berpotensi mendorong tindakan kekerasan.

Selain itu, beberapa khotbah yang dilaporkan menyertakan seruan untuk membunuh orang Yahudi “satu per satu,” yang menunjukkan adanya dorongan langsung untuk melakukan tindakan yang sangat ekstrem. Ini menjadi aspek yang sangat meresahkan, mengingat posisi para pemimpin agama ini dalam struktur masyarakat Palestina.

Laporan tersebut menyatakan bahwa seruan kebencian tidak hanya datang dari individu atau kelompok kecil, tetapi berasal dari pemimpin agama tingkat tinggi, termasuk hakim syariah dan pejabat pengadilan syariah di Palestina. Posisi dan pengaruh yang dimiliki oleh para ulama ini memungkinkan mereka untuk memengaruhi banyak orang dalam masyarakat. Kata-kata mereka, yang disiarkan dan diterima oleh banyak pengikut, berpotensi mendorong tindakan yang lebih jauh dan meningkatkan ketegangan di tengah masyarakat yang sudah rentan terhadap kekerasan.

Penting untuk dicatat bahwa retorika yang disampaikan dalam khotbah ini bukanlah hal baru, namun intensitas dan eksplisitnya seruan untuk kekerasan dapat berakibat fatal, terutama dalam konteks yang sensitif seperti konflik Palestina-Israel. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa selama enam bulan terakhir, organisasi pemantau media, Palestinian Media Watch (PMW), menemukan setidaknya lima insiden di mana pemimpin agama Palestina menyerukan kekerasan dalam khotbah mereka.

Palestinian Media Watch (PMW), sebagai lembaga yang mengawasi dan menganalisis media di wilayah Palestina, mengklaim telah menemukan sejumlah bukti yang mendukung tuduhan ini. Dalam beberapa khotbah yang direkam, terdapat frasa-frasa yang jelas mengandung ajakan untuk melakukan kekerasan, contohnya, 

“Ya Allah, hitunglah orang Yahudi satu per satu dan bunuh mereka satu per satu.”

Ungkapan-ungkapan ini menambah bobot tuduhan bahwa ada penyebaran ideologi kebencian yang meresap dalam masyarakat.

sumber gambar dan berita CBN News