- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ironi Keadilan: Anak Yatim Kelaparan Diarak,Retret Pejabat Habiskan Rp 13 Miliar


TS
jihadabdul28
Ironi Keadilan: Anak Yatim Kelaparan Diarak,Retret Pejabat Habiskan Rp 13 Miliar

Di satu sisi, seorang anak muda yang diduga mencuri pisang karena kelaparan diarak di hadapan warga. Sementara itu, di sisi lain, para kepala daerah mengikuti retret di Magelang yang menghabiskan anggaran negara hingga Rp 13 miliar.Dua peristiwa ini menggambarkan jurang ketimpangan yang masih nyata di negeri ini.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang anak dengan tubuh kurus terlihat membawa tandu pisang, diduga hasil curian karena kelaparan. Di sekelilingnya, warga berkerumun, beberapa tampak merekam momen tersebut. Tulisan dalam video itu berbunyi, "Dia salah, kita juga salah membiarkan dia kelaparan." Kalimat ini menyentuh banyak orang yang mempertanyakan, apakah benar mencuri karena lapar lebih besar kesalahannya dibandingkan membiarkan orang kelaparan?
Di saat yang sama, pemberitaan tentang retret kepala daerah di Magelang yang menghabiskan anggaran Rp 13 miliar menuai kritik tajam. Foto-foto yang beredar menunjukkan para pejabat mengenakan seragam loreng, mengikuti pelatihan di lingkungan militer. Kegiatan ini disebut-sebut bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan dan disiplin. Namun, banyak yang mempertanyakan urgensi pengeluaran sebesar itu di tengah kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesulitan ekonomi.
Kontras antara anak miskin yang dihukum karena mencuri makanan dan pejabat yang menikmati fasilitas mewah dengan dana besar menimbulkan pertanyaan besar tentang keadilan sosial. Apakah hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas?
Masyarakat berharap pemerintah lebih memperhatikan ketimpangan sosial ini. Bukan hanya dengan retorika, tetapi dengan kebijakan nyata yang berpihak kepada rakyat kecil, agar tak ada lagi anak yang harus mencuri demi sekadar bertahan hidup.
0
197
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan