- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai Tolak program Makan Bergizi Gratis


TS
mabdulkarim
Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai Tolak program Makan Bergizi Gratis

Tampak Siswa siswi SD disalah satu sekolah di Kabupaten Paniai saat memegang Pamflet bertuliskan "berikan kami pendidikan gratis bukan makanan gratis, " Senin (24/2/2025) - Doc. Aliansi Pelajar
SHARE
Nabire, Jubi – Pelajar Se Kabupaten Paniai yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai menggelar Longmarch sejauh 4 kilometer. Dimulai dari lapangan Karel Gobai menuju ke Kantor Bupati di Madi, Senin (24/2/2025).
Koordinator lapangan Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai Alpius Tebai mengatakan, tujuan diselenggarakan aksi itu untuk menolak program nasional makan bergizi gratis yang digadang-gadang Presiden Republik Indonesia dan wakilnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Tebai mengatakan yang dibutuhkan pelajar di kabupaten Paniai adalah pendidikan gratis. Bukan makanan gratis.
“Makanan bergizi itu selalu disiapkan oleh orang tua kami. Mereka menyiapkan kami makan sehari tiga kali. Soal makanan kami tidak susah. Karena alam juga ikut menyediakan segalanya. Yang kami susah adalah biaya pendidikan. Kami meminta pendidikan harus digratiskan,”katanya.

Aksi Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) . Jubi/Hengky Yeimo
Tebai mengatakan, siswa dan siswi se kabupaten Paniai meminta kepada Pemerintah Kabupaten Paniai dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, agar melanjutkan pernyataan sikapnya ke pemerintah pusat.
“Penolakan ini dilakukan agar ke depan tidak ada program makanan bergizi gratis itu lagi. Melainkan pendidikan digratiskan, sarana prasarana dilengkapi,” katanya.
Koordinator lapangan umum Apornalis Domai Yogi, menyampaikan program makanan bergizi yang dijalankan tidak sesuai dengan harapan siswa dan dinilai tidak efektif.
“Kami ingin pemerintah lebih fokus pada pendidikan gratis daripada memberikan makanan yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan kami,”katanya.
Yogi mengakui di sisi lain, beberapa guru dan orang tua menyayangkan aksi ini. Mereka beralasan program itu bertujuan untuk meningkatkan gizi serta kesehatan dan kualitas belajar siswa.
“Meskipun kami diberi penjelasan terkait makan siang gratis, Namun, mereka juga memahami bahwa akses pendidikan gratis merupakan harapan banyak keluarga di Paniai, selama ini aspirasi itu tidak pernah tersampaikan sehingga kami sampaikan hari ini,” katanya.
Yogi, mengklaim sumber dari makanan bergizi gratis yang diberikan kepada siswa sekolah di Paniai, seperti daging dan beras, berasal dari luar Paniai. Menurutnya hal itu berisiko. Daging yang disuguhkan bisa terkontaminasi jika tidak dijaga higienitasnya.
“Kami butuh makanan yang benar-benar bergizi, bukan sekadar gratis karena beberapa fakta makan siang gratis tidak sehat dikonsumsi, banyak kasus di Indonesia menyebabkan pingsan sakit perut dan lain lain ,” katanya.
Kepala Sekolah Dasar (SD) Yegeka Enarotali Paniai Nurdiyanto mengatakan, pada hari ini, Senin 24 Januari 2025, beberapa guru di Sekolah Dasar Yegeka Enarotali ikut mengawal aspirasi dari Aliansi Siswa dan Pelajar (ASP) Paniai yang melakukan aksi demo damai “Menolak Makanan Bergizi Gratis, Menuntut Pendidikan Gratis”.
“Kami sangat memahami pergumulan hati para orang tua murid, khususnya orang tua anak-anak asli Papua, terhadap program makan gratis ini. Kami memilih untuk memahami dan menghargai kegelisahan orang tua dan anak-anak siswa. Sehingga kami juga bertanggungjawab memastikan anak-anak yang ikut kegiatan itu berjalan aman ,”katanya.

Longmarch pada Aksi Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) . Jubi/Hengky Yeimo
Nurdiyanto mengatakan, anak-anak kami yang ikut aksi ini baru duduk di bangku SD kelas V dan VI.
“Kami, para guru, mengambil kebijakan hanya anak-anak anak di bangku kelas V dan VI yang boleh hadir dan ikuti undangan aksi dari aliansi. Oleh karena itu hari kami, khususnya para guru lelaki SD Yegeka Enarotali Paniai, hadir sambil sekadar membawakan minum dan permen untuk anak anak didik kami,”katanya.
Nurdiyanto mengatakan, dirinya sebetulnya sedih karena pihaknya melihat sedikit guru-guru ada ditengah-tengah para siswa. Padahal banyak guru-guru yang sudah mendapatkan pekerjaan tetap, baik sebagai pegawai maupun kontrak di Paniai.
“Kehadiran guru menurut kami penting karena tugas kita adalah menemani dan melayani pergumulan anak didik kita. Pekerjaan guru adalah pekerjaan pelayanan dengan hati dan nurani. Apa yang menjadi keresahan anak didik wajib kita dengarkan dan coba pahami. Tetapi kami tetap bersyukur, Terima Kasih Tuhan, aksi damai berlangsung dengan baik. Anak-anak sudah ungkapkan isi hatinya,”katanya.
Aksi itu dijaga ketat aparat kepolisian Resor Paniai. Aspirasi peserta aksi diterima langsung oleh asisten 1 Soleman Boma, Anggota DPRD Kabupaten Paniai, Kapolres Paniai.
Asisten 1 Kabupaten Paniai Soleman Boma menerima aspirasi dari Aliansi Pelajar Se Kabupaten Paniai. Dia mengatakan aspirasi akan dilanjutkan kepada bupati terpilih.
“Aspirasi yang disampaikan oleh para pelajar ini akan disampaikan di Bupati dan DPRD Paniai, dibahas lebih lanjut terkait aspirasi dari pelajar sekabupaten Paniai,” katanya.(*)
https://jubi.id/meepago/2025/aliansi...ergizi-gratis/
WARGANET MEMUJI GERAKAN PARA PELAJAR PANIAI MELAWAN PROGRAM PRABOWO DAN MENGECAM PROGRAM MAKAN GRATIS PRABOWO
(padahal ini strategi KNPB OPM yang memprovokasi pelajar untuk menolak makan gratis dan malah mendapat angin segar dari warganet Twitter)



Diubah oleh mabdulkarim 24-02-2025 12:29


PakOke memberi reputasi
1
237
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan