Berita ini menyajikan analisis mendalam mengenai sengketa hukum yang terjadi antara penyanyi terkenal, Agnes Monica, dan pencipta lagu Aribias. Perselisihan ini berfokus pada isu hak ekonomi dan hak cipta lagu, dan diskusi ini menghadirkan berbagai pandangan dari sejumlah narasumber terkemuka.

Di antaranya adalah Ahmad Dani Prasetya yang menjabat Ketua Asosiasi Komposer Indonesia sekaligus seorang anggota DPR, Dr. Mariano yang merupakan ahli hukum, serta Mas Piyu, seorang musisi yang memahami seluk-beluk industri musik.



Sengketa hukum ini dipicu oleh permintaan Aribias untuk berdiskusi dengan Agnes Monica mengenai hak ekonomi dari lagu yang diciptakannya. Aribias secara aktif mencoba untuk menghubungi Agnes, namun upayanya berulang kali tidak mengantarkan hasil, karena tidak ada tanggapan dari pihak Agnes. Dalam kondisi tersebut, Aribias terpaksa mengirimkan somasi sebagai langkah resmi untuk menegur pihak Agnes atas ketidakresponsifan mereka.

Setelah somasi tersebut tidak diindahkan, Aribias mengambil langkah lebih lanjut dengan membawa perkara ini ke pengadilan niaga. Tindakan hukum ini dilakukan untuk mencari keadilan dan mendapatkan hak-haknya, mengingat pentingnya pemenuhan hak ekonomi bagi pencipta lagu dalam industri musik yang semakin berkembang.

Dalam diskusi yang berlangsung, Ahmad Dani dan Mas Piyu melontarkan kritik tajam terhadap sikap Agnes Monica dalam mengatasi sengketa tersebut. Mereka menyoroti beberapa poin kritis yang dianggap mencerminkan perilaku yang tidak profesional dan menyalahi etika hukum:

- Pertama, Agnes tidak menunjukkan itikat baik untuk menanggapi permintaan pencipta lagu untuk berdiskusi. Ketiadaan dialog ini memunculkan kesan bahwa ia mengabaikan kepentingan dan hak pencipta.
- Kedua, adanya pengabaian terhadap somasi yang telah dikirimkan oleh Aribias menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap proses hukum yang berlaku.
- Ketiga, Agnes memilih untuk tidak hadir dalam persidangan di pengadilan niaga, yang dicermati sebagai lambang ketidakpatuhan terhadap otoritas hukum.

Para narasumber menilai perilaku Agnes Monica sebagai contoh buruk yang dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat, terutama terhadap bagaimana hukum seharusnya dipatuhi. Alih-alih menjalani proses hukum yang transparan, Agnes lebih memilih untuk membahas isu ini dalam podcast Deddy Corbuzier, yang dianggap sebagai langkah yang tidak tepat mengingat situasi hukum yang sedang berlangsung.

Perbincangan tentang sengketa ini sekaligus menyoroti tantangan yang dihadapi oleh banyak pencipta lagu di Indonesia dalam mendapatkan hak ekonomi mereka. Dalam konteks ini, Asosiasi Komposer Indonesia (AKSI) berupaya untuk memperjuangkan hak-hak para pencipta lagu, supaya mereka dapat menerima royalti yang sepadan dengan karya yang mereka ciptakan.

sumber gambar dan berita TvOneNews