Jalan Tak Ada, Sekolah Pun Minim, Pegunungan Bintang Papua Minta Dikecualikan dari Efisiensi Anggaran

PRFM News - 22 Feb 2025, 19:00 WIB Penulis: Mohammad Bagus Rachmadi Editor: Rian Firmansyah Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana saat menyampaikan keterangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 20 Februari 2025./ ANTARA /

BANDUNG, PRFMNEWS - Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar daerahnya dikecualikan dari kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025. Permintaan ini disampaikan mengingat kondisi infrastruktur di wilayah tersebut yang masih jauh dari memadai.

"Harapannya, Bapak Presiden, kembalikan dana itu supaya kami bisa jalan," kata Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana dilansir ANTARA, Jumat 21 Februari 2025.

"Kalau tidak, nanti kami sulit membangun, karena di sana kan masih daerah baru yang perlu membuka jalan, jembatan, listrik, air bersih, bangun sekolah dasar," katanya.

Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp170 miliar dari total Rp1,2 triliun yang diterima Kabupaten Pegunungan Bintang berpotensi menghambat pembangunan di sektor infrastruktur.

Spei menyebutkan, bahwa dana efisiensi tersebut mencakup anggaran untuk pembangunan jalan, Dana Alokasi Umum (DAU) infrastruktur, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan dana Otonomi Khusus (Otsus) di bidang pendidikan.

"Akibatnya, pembangunan fisik tahun ini menjadi nol," ucap Spei.

Saat ini, dari 34 distrik yang ada di Pegunungan Bintang, hanya tujuh distrik di wilayah ibu kota yang telah memiliki akses jalan. Itu pun sebagian besar masih berupa jalan tanah yang sulit dilalui.


: https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/...iensi-anggaran
Belum lagi sekolah dibakar sama KKB atau bangunan dibakar massa ngamuk
jalanan dibangun dan yang kerja ditembaki KKB




Masyarakat Jayawijaya Butuh Jalan Penghubung Sentra Produksi Pertanian

Tayang: Sabtu, 22 Februari 2025 22:35 WIT
Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoMasyarakat Jayawijaya Butuh Jalan Penghubung Sentra Produksi Pertanian
Tribun-Papua.com/Vina Humas Pemkab Jayawijaya
SAWAH DI JAYAWIJAYA: Pamerintah dan masyarakat Kabupaten Jayawijaya saat panen padi di Distrik Hubikiak pada Februari 2025. Masyarakat mengharapkan dukungan jalan penghubung sentra produksi pertanian yang memudahkan mereka dalam pengangkutan atau pendistribusian.

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan membutuhkan dukungan jalan yang memadai untuk menghubungkan sentra produksi pertanian dengan jalan utama, sehingga memudahkan mereka dalam mengangkut hasil pertanian.

Aspirasi itu disampaikan masyarakat kepada pemerintah saat panen padi di Kampung Kosihilapok, Hubikiak tidak lama ini.

Masyarakat yang mengelola 19 kolam persawahan atau 8,5 hektare lahan sawah di sana, menanam dua jenis padi untuk menghasilkan beras merah dan putih. Bibit padi yang dikembangkan berasal dari Toraja.

Kepala Dinas Pertanian Jayawijaya Handri Tetelepta mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat itu melalui dinas pekerjaan umum (DPU) sebab mereka yang membidangi hal itu.


"Tetapi kita tetap terus mendorong dalam semua proses musrenbang maupun perencanaan-perencanaan sehingga ke depan itu, sentra produksi dapat terhunung dengan jalan yang memadai," katanya.

Perlu diketahui bahwa petani asli Jayawijaya yang dahulu hanya mengembangkan ubi jalar, talas dan singkong serta sayur mayur, kini bisa menanam padi.

Sebagian kawasan di Jayawijaya sangat potensial untuk pengembangan sawah padi sebab berada di pinggiran Kali Baliem yang setiap saat bisa menyuplai kebutuhan air untuk mengairi sawah-sawah tersebut. Hanya saja sebagian besar lokasi persawahan, jauh dari jalan utama sehingga petani kesulitan mengambil hasil panen mereka.(*)

https://papua.tribunnews.com/2025/02...ksi-pertanian.
masyarakat Papua pegunungan butuh bantuan bangun jalan