Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
MSCI Cabut Perlahan dari Indonesia, Apa yang Salah dengan Pasar Kita?
BeritaInvestor.id – Kepercayaan investor global terhadap pasar saham Indonesia mengalami pukulan telak setelah MSCI (Morgan Stanley Capital International) kembali memangkas bobot dan jumlah saham Indonesia dalam indeksnya. Tren ini bukan terjadi secara tiba-tiba, tetapi telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, menandakan bahwa Indonesia mulai kehilangan daya tariknya di mata investor asing. Lantas, apa penyebab utama merosotnya kepercayaan MSCI terhadap pasar saham Indonesia? Bagaimana dampaknya bagi investor dan ekonomi nasional? Dan yang terpenting, apa yang harus dilakukan agar pasar saham Indonesia kembali menarik di mata dunia? Jumlah Saham Indonesia di MSCI Terus Menurun Berdasarkan data MSCI, SimInvest Research, dan Bloomberg, jumlah emiten Indonesia dalam indeks MSCI telah menyusut hampir setengahnya dalam 6 tahun terakhir:

MSCI Cabut Perlahan dari Indonesia, Apa yang Salah dengan Pasar Kita?

Angka ini menunjukkan bahwa lebih banyak saham yang keluar dibanding yang masuk, mengindikasikan bahwa MSCI semakin selektif dalam memilih saham Indonesia untuk masuk ke dalam indeksnya.

MSCI Kembali Menolak Saham-Saham Indonesia

Dalam review Februari 2025, MSCI mengumumkan bahwa tiga emiten Indonesia tidak akan dimasukkan ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index: Barito Renewables Energy (BREN) Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Petrosea (PTRO) MSCI menyatakan bahwa ketiga saham tersebut tidak memenuhi kriteria investability. Salah satu faktor utama adalah free float yang terlalu kecil, di mana sebagian besar sahamnya dikuasai oleh segelintir pemegang saham besar, sehingga sulit bagi investor institusi global untuk masuk. Khusus untuk BREN, saham ini sebelumnya juga dikeluarkan dari indeks FTSE Global Equity Series – Large Cap oleh FTSE Russell pada September 2024 karena hanya 11,66% sahamnya beredar di publik, sementara 97% sahamnya dikuasai oleh empat pemegang saham besar. Setelah dikeluarkan dari indeks FTSE, harga sahamnya anjlok -34% dalam waktu tiga hari.

Penyebab Utama Merosotnya Kepercayaan MSCI terhadap Indonesia

🔻 Banyak Emiten yang Bermain “Manipulasi untuk MSCI”
Banyak perusahaan di Indonesia sengaja menaikkan harga dan volume perdagangan sahamnya menjelang review MSCI agar bisa masuk ke indeks. Namun, setelah berhasil masuk, pemegang saham besar langsung melepas kepemilikannya, menyebabkan likuiditas menurun drastis. MSCI semakin sadar akan pola ini, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam memasukkan saham baru.

🔻 Turunnya Bobot Indonesia dalam MSCI
Pada 2024, bobot saham Indonesia dalam MSCI dipangkas dari 2,2% menjadi 1,5%. Ini berarti dana asing yang mengacu pada indeks MSCI mengurangi alokasinya ke saham-saham Indonesia, menyebabkan outflow modal dari pasar saham nasional.

🔻 Krisis Likuiditas di Pasar Saham Indonesia
Banyak saham yang masuk MSCI awalnya memiliki likuiditas tinggi, tetapi setelah beberapa bulan, volume perdagangannya turun drastis karena ditinggalkan oleh investor besar. Akibatnya, MSCI semakin skeptis terhadap stabilitas likuiditas saham-saham Indonesia.

🔻 Ketidakpastian Regulasi & Free Float yang Kecil
Saham seperti BREN dan beberapa emiten lain mengalami masalah free float yang sangat kecil, yang berarti mayoritas saham dikuasai oleh pemegang saham besar. Ini menyulitkan investor asing untuk bertransaksi dalam jumlah besar, karena likuiditasnya sangat terbatas.

🔻 Dominasi Sektor Komoditas
Saham di Indonesia masih sangat didominasi oleh sektor komoditas seperti batubara, sawit, dan nikel. Investor global cenderung lebih menyukai saham teknologi, keuangan, dan manufaktur yang lebih stabil dalam jangka panjang, seperti yang ada di India dan China.

Dampak bagi Investor & Pasar Saham Indonesia

📉 Investor Asing Makin Enggan Masuk ke Indonesia
Berkurangnya bobot Indonesia di MSCI berarti dana asing yang mengandalkan indeks ini akan berkurang, menyebabkan potensi arus keluar (capital outflow) dari pasar saham Indonesia.

📉 Saham yang Ditolak MSCI Berisiko Tertekan
Saham yang gagal masuk MSCI, seperti BREN, CUAN, dan PTRO, kemungkinan akan mengalami tekanan jual dari investor yang sebelumnya berharap saham ini masuk indeks.

📉 Indonesia Bisa Kehilangan Daya Saing di Pasar Global
Jika tren ini berlanjut, Indonesia berisiko kehilangan daya tariknya bagi investor global. India dan Thailand yang memiliki likuiditas lebih baik dan sektor ekonomi yang lebih beragam bisa menjadi tujuan investasi yang lebih menarik bagi dana asing.

Solusi agar MSCI Kembali Percaya pada Indonesia

Meningkatkan Free Float & Likuiditas Saham
Regulator dan emiten harus memastikan bahwa saham yang masuk MSCI memiliki free float yang cukup besar agar tetap menarik bagi investor institusi.

Menghindari Manipulasi Harga & Volume
BEI dan OJK harus lebih ketat dalam mengawasi pergerakan harga yang tidak wajar sebelum dan setelah rebalancing MSCI, untuk mencegah skenario “Manipulasi saham untuk MSCI”.

Mendorong Diversifikasi Sektor di Pasar Saham
Pemerintah dan pelaku pasar harus mendorong lebih banyak perusahaan berbasis teknologi, keuangan, dan manufaktur untuk go public, sehingga investor asing memiliki pilihan yang lebih beragam.

Meningkatkan Transparansi & Tata Kelola Emiten
Emiten harus lebih transparan dalam laporan keuangan dan tata kelola perusahaan agar lebih dipercaya oleh investor global.

Berita ini telah terbit pada situs Berita Investor. Baca lebih lengkap pada https://beritainvestor.id/msci-mulai...i-penyebabnya/


Berita bagus nih, ga cuma kritik, dikasih solusi juga.
Tinggal mau dikerjakan apa nggak..

emoticon-Wakaka
Diubah oleh jaguarxj220 21-02-2025 04:49
db84x4Avatar border
cahmedokAvatar border
qavirAvatar border
qavir dan 6 lainnya memberi reputasi
7
686
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan