- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Melihat patung Budha


TS
ayomembaca
Melihat patung Budha
berikut ini adalah kisah nyata. dan
demi keamanan, saya akan merahasiakan nama nama orang yang terlibat.
saya meminta pembaca untuk jangan menilai cerita ini sebagai suatu yang sangat buruk. tetapi biarlah ini menjadi pengalaman buruk sekaligus pelajaran berharga bagi saya.
jangan hakimi saya. di akhir cerita saya ingin mendapatkan kometar mengenai mengapa Ron bisa seperti itu? apa alasannya?
***
pada suatu hari, seorang teman mampir kerumah saya, sebut saja namanya Ron. dia bersama tiga orang lainnya mengajak saya memancing di laut. karena saya juga suka memancing, saya pun menerima ajakan mereka.
kita berlima segera berangkat menuju ke tempat tujuan sembari membawa peralatan pancing masing masing. hari itu langit agak mendung. dengan sesekali angin kencang menerpa.
sesampainya di laut, kami segera memancing dg penuh semangat. tetapi tidak seperti biasanya.
hingga tiba pada siang harinya. kami belum banyak mendapat tangkapan ikan.
cuma dapat tiga ekor ikan, itupun ukurannya agak kecil. dua ekor kerapu, dan seekor patin.
sementara langit nampak semakin gelap, sorot matahari terhalang mendung tebal. angin dingin pun terus bertiup.
karena tidak banyak mendapat ikan, kami tidak lagi bersemangat untuk memancing. juga karena cuaca yang tak cerah, dan mungkin akan segera turun hujan. kami memutuskan untuk segera pulang. kami cepat cepat melangkah, agar segera sampai dirumah sebelum hujan datang. tetapi baru sampai di tengah perjalanan akhirnya gerimis datang juga, makin lama makin deras, angin dingin juga terus berhembus semakin membuat tidak nyaman. dan kebetulan di situ ada bekas bangunan rumah dari pembudidayaan udang yang telah bangkrut. kami mampir di situ untuk berteduh. sambil ngerokok. kami berbincang-bincang.
ngomongin sepak bola, kerjaan sampai ngomongin masalah seks. hampir satu jam kami berteduh. dan hujan pun akhirnya reda. kami segera melangkah untuk melanjutkan perjalanan menuju ke rumah. di perjalanan, salah satu teman saya mengusulkan untuk bikin acara karena hari ini dan esok mereka masih santai dirumah. mereka ingin minum minum sambil menyewa PlayStation. "biasa lah acara anak muda" katanya, saya setuju saja. karena gak ingin mengecewakan mereka dan nampaknya terdengar asyik juga. untuk urusan kerja bisa bolos dulu lah.. pikirku
kami sepakat beli minuman dan menyewa PlayStation. acara nya itu dirumah saya. kami pun segera menuang minuman dan bermain game bersama. suasana pun semakin ceria. aku ikutan minum tetapi tidak sampai muntah, cuma puyeng puyeng doang. tetapi teman saya yang bernama Ron itu memang seorang pemabuk, belum puas kalau belum sampai tandas.
karena kepala mereka sudah terasa berat. mereka istirahat beberapa jam. tidur tidur. dan setelah agak kuat, barulah mereka pulang. saya ikut mengantarkan Ron. berboncengan kami naik motor. tiba-tiba di tengah perjalanan, Ron minta turun. karena ingin kencing katanya. saya pun menurutinya, saya berhenti di samping kelenteng. Sementara Ron sibuk mencari tempat kencing. setelah Ron selesai dengan urusannya, ia pun kembali menghampiri kami, tetapi memang dasarnya si Ron ini tipe orang yang random, dan sedikit kurang ajar, sambil berjalan sempoyongan dia masuk ke kelenteng. menghampiri patung Budha yang ada di situ. seperti umumnya patung budha. patung itu berkalungkan tasbih besar atau apalah namanya dengan kain berwarna merah sebagai pakaiannya. patung itu tampak sangat besar.
kami yang masih bingung dengan ulah Ron. akhirnya berteriak teriak mengajaknya untuk segera pulang. "heh..!! ngapain kamu kesitu,.. g**lok"
tapi karena sudah teler, Ron tak mau mendengarkan. malahan tanpa kami pernah pikir sebelumnya. Ron itu nyengir sambil menatap wajah patung itu. "ngapain kamu disini sendirian. emang gak capek apa duduk di sini terus" katanya. sambil cengengesan. dan memegang tangan patung
dengan serta merta, seketika bencana pun datang, Ron yang baru saja cengengesan. dengan masih melihat wajah patung tersebut. tiba-tiba matanya terbelalak. dengan tanpa alasan yang jelas di berlari keluar. dia ketakutan setengah mati. badanya pun menggigil. kami bertanya padanya ada apa sebenarnya. tapi Ron cuma menjawab bahwa patung itu wajahnya mirip seperti setan. seperti setan yang sedang murka. Katanya
mendengar jawaban Ron, kami juga ikut ketakutan. dengan ter gopoh gopoh segera menyalakan kendaraan lalu ngacir menuju kerumah Ron. sepanjang perjalanan Ron tak habis habisnya memaki-maki. sampai di rumah dia langsung muntah muntah dan badanya semakin gemetar. karena kami takut terjadi sesuatu yang serius. akhirnya memanggil tetua kampung untuk mengobatinya. dan barulah esok harinya Ron telah sehat kembali. meskipun masih punya perasaan takut. tapi kata tetua kampung Ron sudah menghardik patung itu. oleh sebab itu patung itu marah
kami yang mendengar cerita yang di sampaikan olehnya pun akhir terbahak bahak sambil mengatakan dasar G**lok..
***
tamat
demi keamanan, saya akan merahasiakan nama nama orang yang terlibat.
saya meminta pembaca untuk jangan menilai cerita ini sebagai suatu yang sangat buruk. tetapi biarlah ini menjadi pengalaman buruk sekaligus pelajaran berharga bagi saya.
jangan hakimi saya. di akhir cerita saya ingin mendapatkan kometar mengenai mengapa Ron bisa seperti itu? apa alasannya?
***
pada suatu hari, seorang teman mampir kerumah saya, sebut saja namanya Ron. dia bersama tiga orang lainnya mengajak saya memancing di laut. karena saya juga suka memancing, saya pun menerima ajakan mereka.
kita berlima segera berangkat menuju ke tempat tujuan sembari membawa peralatan pancing masing masing. hari itu langit agak mendung. dengan sesekali angin kencang menerpa.
sesampainya di laut, kami segera memancing dg penuh semangat. tetapi tidak seperti biasanya.
hingga tiba pada siang harinya. kami belum banyak mendapat tangkapan ikan.
cuma dapat tiga ekor ikan, itupun ukurannya agak kecil. dua ekor kerapu, dan seekor patin.
sementara langit nampak semakin gelap, sorot matahari terhalang mendung tebal. angin dingin pun terus bertiup.
karena tidak banyak mendapat ikan, kami tidak lagi bersemangat untuk memancing. juga karena cuaca yang tak cerah, dan mungkin akan segera turun hujan. kami memutuskan untuk segera pulang. kami cepat cepat melangkah, agar segera sampai dirumah sebelum hujan datang. tetapi baru sampai di tengah perjalanan akhirnya gerimis datang juga, makin lama makin deras, angin dingin juga terus berhembus semakin membuat tidak nyaman. dan kebetulan di situ ada bekas bangunan rumah dari pembudidayaan udang yang telah bangkrut. kami mampir di situ untuk berteduh. sambil ngerokok. kami berbincang-bincang.
ngomongin sepak bola, kerjaan sampai ngomongin masalah seks. hampir satu jam kami berteduh. dan hujan pun akhirnya reda. kami segera melangkah untuk melanjutkan perjalanan menuju ke rumah. di perjalanan, salah satu teman saya mengusulkan untuk bikin acara karena hari ini dan esok mereka masih santai dirumah. mereka ingin minum minum sambil menyewa PlayStation. "biasa lah acara anak muda" katanya, saya setuju saja. karena gak ingin mengecewakan mereka dan nampaknya terdengar asyik juga. untuk urusan kerja bisa bolos dulu lah.. pikirku
kami sepakat beli minuman dan menyewa PlayStation. acara nya itu dirumah saya. kami pun segera menuang minuman dan bermain game bersama. suasana pun semakin ceria. aku ikutan minum tetapi tidak sampai muntah, cuma puyeng puyeng doang. tetapi teman saya yang bernama Ron itu memang seorang pemabuk, belum puas kalau belum sampai tandas.
karena kepala mereka sudah terasa berat. mereka istirahat beberapa jam. tidur tidur. dan setelah agak kuat, barulah mereka pulang. saya ikut mengantarkan Ron. berboncengan kami naik motor. tiba-tiba di tengah perjalanan, Ron minta turun. karena ingin kencing katanya. saya pun menurutinya, saya berhenti di samping kelenteng. Sementara Ron sibuk mencari tempat kencing. setelah Ron selesai dengan urusannya, ia pun kembali menghampiri kami, tetapi memang dasarnya si Ron ini tipe orang yang random, dan sedikit kurang ajar, sambil berjalan sempoyongan dia masuk ke kelenteng. menghampiri patung Budha yang ada di situ. seperti umumnya patung budha. patung itu berkalungkan tasbih besar atau apalah namanya dengan kain berwarna merah sebagai pakaiannya. patung itu tampak sangat besar.
kami yang masih bingung dengan ulah Ron. akhirnya berteriak teriak mengajaknya untuk segera pulang. "heh..!! ngapain kamu kesitu,.. g**lok"
tapi karena sudah teler, Ron tak mau mendengarkan. malahan tanpa kami pernah pikir sebelumnya. Ron itu nyengir sambil menatap wajah patung itu. "ngapain kamu disini sendirian. emang gak capek apa duduk di sini terus" katanya. sambil cengengesan. dan memegang tangan patung
dengan serta merta, seketika bencana pun datang, Ron yang baru saja cengengesan. dengan masih melihat wajah patung tersebut. tiba-tiba matanya terbelalak. dengan tanpa alasan yang jelas di berlari keluar. dia ketakutan setengah mati. badanya pun menggigil. kami bertanya padanya ada apa sebenarnya. tapi Ron cuma menjawab bahwa patung itu wajahnya mirip seperti setan. seperti setan yang sedang murka. Katanya
mendengar jawaban Ron, kami juga ikut ketakutan. dengan ter gopoh gopoh segera menyalakan kendaraan lalu ngacir menuju kerumah Ron. sepanjang perjalanan Ron tak habis habisnya memaki-maki. sampai di rumah dia langsung muntah muntah dan badanya semakin gemetar. karena kami takut terjadi sesuatu yang serius. akhirnya memanggil tetua kampung untuk mengobatinya. dan barulah esok harinya Ron telah sehat kembali. meskipun masih punya perasaan takut. tapi kata tetua kampung Ron sudah menghardik patung itu. oleh sebab itu patung itu marah
kami yang mendengar cerita yang di sampaikan olehnya pun akhir terbahak bahak sambil mengatakan dasar G**lok..
***
tamat






bukhorigan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
370
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan