- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Tergulung Kebangkitan Dolar AS, Terburuk Kedua di Asia


TS
jaguarxj220
Rupiah Tergulung Kebangkitan Dolar AS, Terburuk Kedua di Asia
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah ternyata tidak mampu memperoleh dukungan penguatan meski ada banyak sentimen positif terutama dari perkembangan di dalam negeri.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ketika Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memulai pertemuan menentukan kebijakan bunga acuan, rupiah spot dibuka melemah 0,12% di level Rp16.235/US$.
Pelemahan rupiah hari ini sepertinya lebih karena faktor eksternal. Pagi ini, semua mata uang Asia juga terjebak di zona merah dengan pelemahan terbatas. Peso memimpin pelemahan dengan penurunan nilai 0,31%, lalu rupiah 0,25%, baht 0,19%, yen 0,16%, dolar Taiwan 0,15%, dolar Taiwan 0,15%.
Sementara won juga tergerus 0,13%, yuan Tiongkok 0,12%, yuan offshore 0,10%, dolar Singapura juga melemah 0,09% dan dolar Hong Kong 0,01%.
Pagi ini, indeks dolar AS kembali bangkit dengan kenaikan 0,23% di awal pembukaan pasar Asia dan makin menguat mendekati lagi zona 107.
Pelemahan mata uang Asia yang juga menyeret rupiah pagi ini kemungkinan karena komentar terbaru pejabat Federal Reserve Christopher Waller.
Waller, melansir Bloomberg, menyatakan, data ekonomi AS sejauh ini masih mendukung ditahannya Fed fund rate. Data inflasi yang dilansir pekan lalu, menurut pejabat The Fed, terbilang agak mengecewakan hingga memperkuat perkiraan bahwa inflasi PCE yang baru akan diumumkan nanti akan kembali membunyikan alarm.
Analisis teknikal
Rupiah pagi ini telah menembus level support terdekat di Rp16.250/US$ dan selanjutnya akan menuju Rp16.300/US$ bila pelemahan berlanjut.
Rupiah memiliki support terkuat ada di level Rp16.400/US$.
Rupiah memiliki level resistance di Rp16.180/US$ yang menjadi resistance terdekat sebelum break resistance selanjutnya dengan target di Rp16.150/US$ sampai dengan Rp16.100/US$.
Apabila kembali berhasil break resistance tersebut, rupiah berpotensi menguat lanjutan dengan menuju level Rp16.000/US$ sebagai resistance potensial.
Sentimen positif
Sejatinya rupiah memiliki cukup banyak sentimen positif dari perkembangan di dalam negeri.
Arus masuk modal asing mulai kembali di pasar saham pada awal pekan, setelah membukukan penjualan berturut-turut dalam 10 hari perdagangan.
Pada perdagangan Senin kemarin, asing membukukan net buy saham Rp1,07 triliun, yang menjadi pembelian sehari terbesar sejak 17 Oktober lalu. Di pasar surat utang negara, pergerakan yield juga cenderung turun di awal pekan di mana SUN 10Y kini ada di 6,751% dan 2Y ada di 6,484% seperti dilansir dari data Bloomberg.
Rupiah juga akan mendapatkan sokongan positif dari aturan baru terkait Devisa Hasil Ekspor.
Presiden Prabowo Subianto telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 yang mewajibkan eksportir menyimpan 100% DHE di dalam negeri selama 12 bulan.
Kebijakan tersebut adalah revisi dari PP 36 Tahun 2023 yang sebelumnya mewajibkan penempatan hanya 30% DHE selama tiga bulan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, aturan baru DHE itu bisa membantu rupiah lebih stabil menyusul pasokan valas lebih banyak di dalam negeri.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari kinerja perdagangan RI pada Januari. Surplus neraca dagang melejit mencapai US$ 3,45 miliar, jauh melampaui dugaan pasar di angka US$ 1,77 miliar dan melompat dari capaian bulan sebelumnya sebesar US$ 1,24 miliar.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...kedua-di-asia/
Bajjer tolong bantu donk ini Rupiah.
Itu ada ORI027 lagi dijual, dibeli donk..
Kalau perlu jual ginjal dulu aja..
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ketika Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memulai pertemuan menentukan kebijakan bunga acuan, rupiah spot dibuka melemah 0,12% di level Rp16.235/US$.
Pelemahan rupiah hari ini sepertinya lebih karena faktor eksternal. Pagi ini, semua mata uang Asia juga terjebak di zona merah dengan pelemahan terbatas. Peso memimpin pelemahan dengan penurunan nilai 0,31%, lalu rupiah 0,25%, baht 0,19%, yen 0,16%, dolar Taiwan 0,15%, dolar Taiwan 0,15%.
Sementara won juga tergerus 0,13%, yuan Tiongkok 0,12%, yuan offshore 0,10%, dolar Singapura juga melemah 0,09% dan dolar Hong Kong 0,01%.
Pagi ini, indeks dolar AS kembali bangkit dengan kenaikan 0,23% di awal pembukaan pasar Asia dan makin menguat mendekati lagi zona 107.
Pelemahan mata uang Asia yang juga menyeret rupiah pagi ini kemungkinan karena komentar terbaru pejabat Federal Reserve Christopher Waller.
Waller, melansir Bloomberg, menyatakan, data ekonomi AS sejauh ini masih mendukung ditahannya Fed fund rate. Data inflasi yang dilansir pekan lalu, menurut pejabat The Fed, terbilang agak mengecewakan hingga memperkuat perkiraan bahwa inflasi PCE yang baru akan diumumkan nanti akan kembali membunyikan alarm.
Analisis teknikal
Rupiah pagi ini telah menembus level support terdekat di Rp16.250/US$ dan selanjutnya akan menuju Rp16.300/US$ bila pelemahan berlanjut.
Rupiah memiliki support terkuat ada di level Rp16.400/US$.
Rupiah memiliki level resistance di Rp16.180/US$ yang menjadi resistance terdekat sebelum break resistance selanjutnya dengan target di Rp16.150/US$ sampai dengan Rp16.100/US$.
Apabila kembali berhasil break resistance tersebut, rupiah berpotensi menguat lanjutan dengan menuju level Rp16.000/US$ sebagai resistance potensial.
Sentimen positif
Sejatinya rupiah memiliki cukup banyak sentimen positif dari perkembangan di dalam negeri.
Arus masuk modal asing mulai kembali di pasar saham pada awal pekan, setelah membukukan penjualan berturut-turut dalam 10 hari perdagangan.
Pada perdagangan Senin kemarin, asing membukukan net buy saham Rp1,07 triliun, yang menjadi pembelian sehari terbesar sejak 17 Oktober lalu. Di pasar surat utang negara, pergerakan yield juga cenderung turun di awal pekan di mana SUN 10Y kini ada di 6,751% dan 2Y ada di 6,484% seperti dilansir dari data Bloomberg.
Rupiah juga akan mendapatkan sokongan positif dari aturan baru terkait Devisa Hasil Ekspor.
Presiden Prabowo Subianto telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 yang mewajibkan eksportir menyimpan 100% DHE di dalam negeri selama 12 bulan.
Kebijakan tersebut adalah revisi dari PP 36 Tahun 2023 yang sebelumnya mewajibkan penempatan hanya 30% DHE selama tiga bulan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, aturan baru DHE itu bisa membantu rupiah lebih stabil menyusul pasokan valas lebih banyak di dalam negeri.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari kinerja perdagangan RI pada Januari. Surplus neraca dagang melejit mencapai US$ 3,45 miliar, jauh melampaui dugaan pasar di angka US$ 1,77 miliar dan melompat dari capaian bulan sebelumnya sebesar US$ 1,24 miliar.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...kedua-di-asia/
Bajjer tolong bantu donk ini Rupiah.
Itu ada ORI027 lagi dijual, dibeli donk..
Kalau perlu jual ginjal dulu aja..






tekkengodprime dan 3 lainnya memberi reputasi
4
272
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan