- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pidato Jokowi Dibayar Tuntas Demo Mahasiswa Indonesia Gelap di Bawah Tirani Prabowo


TS
mabdulkarim
Pidato Jokowi Dibayar Tuntas Demo Mahasiswa Indonesia Gelap di Bawah Tirani Prabowo
Pidato Jokowi di HUT Ke-17 Gerindra Dibayar Tuntas Via Demo Mahasiswa Indonesia Gelap dengan Nyanyian di Bawah Kuasa Tirani Prabowo

Feny Faradian
- Senin, 17 Februari 2025 | 19:46 WIB
Demo mahasiswa berlangsung dengan kumandang nyanyian Di Bawah Kuasa Tirani Prabowo.
AYOINDONESIA.COM -- Tagar Indonesia Gelap masih terus dinaikkan di media sosial sebagai bentuk dukungan demo mahasiswa hari ini, Senin, 17 Februari 2025.
Dikutip dari akun @barengwarga, diunggah beberapa video yang memperlihatkan simpul koalisi warga sipil dan mahasiswa berkumpul di titik aksi patung kuda.
Ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas yang kumpul menjadi satu secara serempak menyanyikan mars "Di Bawah Kuasa Tirani Prabowo".
Pemilik akun bernama BarengWarga-#IndonesiaGelap ini mengabarkan jika massa aksi Trisakti masih tertahan di Harmoni.
Menyaksikan video massa aksi ini membuat warganet merinding dan terharu akan perjuangan mahasiswa lewat aksi demo ini.
"Merinding ya Allah, semoga semuanya lancar dan semuanya bisa sampai rumah dengan fisik yang tetap sehat tanpa terluka sedikit pun," tulis akun @zeishyboo_.
Dukungan warganet lain juga disampaikan dengan memberi motivasi Panjang umur perjuangan untuk seluruh massa aksi Indonesia Gelap.
Massa aksi ini seolah menjadi jawaban atas pidato Jokowi pada HUT Ke-17 Gerindra yang mengatakan tidak ada yang berani kritik Prabowo.
Netizen mengingatkan Jokowi dan Prabowo untuk tetap membuka mata hati karena rakyat selalu punya jalan untuk menang.
"@jokowi kan lu bilang kemarin nggak ada yang berani kritik @prabowo. Liat nih jangan buta mata buta hati ya," ketikan ketus dari @anrealitychaser.
Akun @Fatim25330677 memberikan pendapat tentang tuntutan-tuntutan Rakyat di tahun 2025 ini setelah 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tritura Tiga Tuntutan Rakyat 2025 yakni Tangkap dan adili Jokowi, Lengserkan Gibran dan pecat semua Menteri produk Jokowi serta Turunkan harga-harga kebutuhan pokok," terangnya.***
https://www.ayoindonesia.com/nasiona...prabowo?page=2
Diminta Bubar, Massa Demo Indonesia Gelap Lempar Botol dan Kayu ke Polisi

Kompas.com - 17/02/2025, 19:48 WIB Dinda Aulia Ramadhanty, Akhdi Martin Pratama Tim Redaksi 1 Lihat Foto Massa aksi Indonesia Gelap yang memadati ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY) JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi Indonesia Gelap memilih tetap bertahan saat aparat kepolisian meminta mereka membubarkan diri dari depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, aparat kepolisian menginstruksikan agar massa demo Indonesia Gelap membubarkan diri karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB lewat. Arahan itu sontak memicu amarah massa, hingga terjadinya pelemparan botol plastik hingga kayu ke arah polisi.
Perwakilan massa yang berada di atas mobil komando menyerukan agar massa tetap bertahan.
Massa juga diimbau tidak bertindak anarkistis. Aksi lempat botol dan kayu itu akhirnya mereda. Namun, massa yang terdiri dari para mahasiswa itu memutuskan tetap bertahan di lokasi untuk menunggu perwakilan dari pemerintah menemui mereka.
Massa terus bertahan di Jalan Medan Merdeka Barat hingga pukul 19.20 WIB. Sambil bertahan, sejumlah massa juga sempat membakar ban di lokasi.
Akibatnya, kepulan asap memenuhi area di sekitar patung Arjuna Wjaya atau patung kuda. Sebagai informasi, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin
Mereka memprotes sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat Indonesia.
Lima tuntutan yang menjadi fokus penyampaian aspirasi di unjuk rasa “Indonesia Gelap” adalah sebagai berikut: Pertama, mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran. Kedua, mengevaluasi seluruhnya program makan bergizi gratis yang dilihat masih kurang tepat dalam realisasinya
. Ketiga, mencabut pasal RUU Minerba yang menyebutkan, kampus dapat mengolah izin tambang demi menjaga independensi akademik.
Keempat, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi.
Kelima, mahasiswa memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam mengambil atau membuat kebijakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/...ayu-ke-polisi.
Demo Indonesia Gelap, BEM SI Tuntut Prabowo Copot Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro

Koordinator Pusat BEM SI Satria Naufal Putra Ansar menyebut salah satu menteri yang harus dicopot adalah Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonego.
17 Februari 2025 | 19.26 WIB
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia bersama Koalisi Masyarakat Sipil melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Monas, Jakarta, 17 Februari 2025. Aksi timbul atas keresahan masyarakat terhadap kinerja kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Setelah seratus hari masa pemerintahan, kebijakan yang dibuat dianggap justru semakin menyengsarakan masyarakat Indonesia. Tempo/Ilham Balindra
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025. Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk.
Koordinator Pusat BEM SI Satria Naufal Putra Ansar mengatakan salah satu menteri yang harus dicopot adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. “Rombak kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis, khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat, adalah Mendiktisaintek,”[/] kata dia kepada Tempo di tengah massa aksi.
Tuntutan tersebut, kata dia, diajukan karena saat ini Indonesia sedang mengalami darurat pendidikan. Satria juga meminta agar pemerintah memberikan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis. “Selain itu batalkan pemangkasan anggaran pendidikan,” ujarnya.
Menurut pantauan Tempo, sekitar pukul 16.00 WIB, ribuan mahasiswa dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, UPN Veteran Jakarta, dan kampus lainnya berkumpul di area Monas, depan Perpustakaan Nasional. Mereka berjalan beriringan menuju Patung Kuda sambil berteriak, “Hidup mahasiswa!”, “Cabut kebijakan efisiensi anggaran!”
Hingga hampir pukul 19.00 WIB aksi masih berlangsung. Massa aksi juga bertambah dari berbagai kampus, salah satunya dari UIN Syarif Hidayatullah.
Sebagai informasi, tagar Indonesia Gelap yang juga menjadi trending topik di akun media sosial X sepanjang Senin, menurut Satria Naufal, adalah cermin ketakutan warga Indonesia terhadap nasib masa depan bangsa. "Bagi kami, Indonesia Gelap sudah cukup mewakilkan ketakutan, kekhawatiran, serta kesejahteraan warga," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Februari 2025.
Menurut Satria, di bawah kepemimpinan Prabowo, masyarakat justru sering kali dibayangi oleh isu dan kebijakan yang tidak mendukung kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, aksi demonstrasi ini menjadi pengingat bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan. "Teguran bagi pemerintah untuk terus melihat pada seluruh aspek dalam menjalankan pemerintahan," kata Satria.
https://www.tempo.co/politik/demo-in...negoro-1208348
Jika Aksi Indonesia Gelap Tak Digubris, BEM UI Ancam Demo Lebih Besar
https://asset.kompas.com/crops/z3-ws...b9a23bc09.jpeg
Kompas.com - 17/02/2025, 15:24 WIB Dinda Aulia Ramadhanty, Ambaranie Nadia Kemala Movanita Tim Redaksi 2 Lihat Foto Mahasiswa Universitas Indonesia yang akan berangkat ke Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, untuk aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap”, Senin (17/2/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)
DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Iqbal Cheisa Wiguna menyampaikan, mereka bakal demo lanjutan jika aksi “Indonesia Gelap” tidak memperoleh perhatian serius pemerintah. Hal itu tergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah dalam menyikapi protes para mahasiswa di patung kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
“Mungkin akan ada aksi-aksi lanjutan lainnya yang pastinya akan lebih besar ke depannya,” kata Iqbal kepada wartawan di Lapangan FISIP UI, Senin
Pada aksi hari ini, Iqbal memperkirakan sekitar 1.000 mahasiswa berangkat dari Kampus UI di Depok menuju Jakarta pada pukul 12.00 WIB.
Jika tak bisa sampai ke depan Istana, rombongan mahasiswa akan memusatkan aksi di patung kuda.
“Teman-teman UI kita akan bergabung dengan massa nasional nanti bersama BEM Seluruh Indonesia dan bersama Aliansi Masyarakat Sipil. Kita akan fokuskan massa ini di Istana Negara, apabila kita tidak sampai ke sana, mungkin kita akan mentok di Patung Kuda,” ujar Iqbal.
Pengamatan Kompas.com di Patung Kuda pukul 14.25 WIB, baru terlihat kelompok mahasiswa dari UHAMKA dan UPN Veteran Jakarta yang sudah tiba. Meski barikade beton sudah terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat, para mahasiswa belum memulai aksi dan masih berada di trotoar jalan akibat hujan lumayan deras. Sementara lalu lintas di sekitar Patung Kuda terpantau padat akibat penutupan salah satu ruas jalan ini
. Sebagai informasi, BEM UI menggelar aksi dengan membawa lima tuntutan dalam aksi hari ini. Pertama, mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
Kedua, mengevaluasi seluruhnya program MBG yang dilihat masih kurang tepat dalam realisasinya
. Ketiga, mencabut pasal RUU Minerba yang menyebutkan, kampus dapat mengolah izin tambang demi menjaga independensi akademik
. Keempat, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi. Kelima, mahasiswa memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam mengambil atau membuat kebijakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/...o-lebih-besar.
perkembangan gerakan mahasiswa di Jakarta

Feny Faradian
- Senin, 17 Februari 2025 | 19:46 WIB
Demo mahasiswa berlangsung dengan kumandang nyanyian Di Bawah Kuasa Tirani Prabowo.
AYOINDONESIA.COM -- Tagar Indonesia Gelap masih terus dinaikkan di media sosial sebagai bentuk dukungan demo mahasiswa hari ini, Senin, 17 Februari 2025.
Dikutip dari akun @barengwarga, diunggah beberapa video yang memperlihatkan simpul koalisi warga sipil dan mahasiswa berkumpul di titik aksi patung kuda.
Ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas yang kumpul menjadi satu secara serempak menyanyikan mars "Di Bawah Kuasa Tirani Prabowo".
Pemilik akun bernama BarengWarga-#IndonesiaGelap ini mengabarkan jika massa aksi Trisakti masih tertahan di Harmoni.
Menyaksikan video massa aksi ini membuat warganet merinding dan terharu akan perjuangan mahasiswa lewat aksi demo ini.
"Merinding ya Allah, semoga semuanya lancar dan semuanya bisa sampai rumah dengan fisik yang tetap sehat tanpa terluka sedikit pun," tulis akun @zeishyboo_.
Dukungan warganet lain juga disampaikan dengan memberi motivasi Panjang umur perjuangan untuk seluruh massa aksi Indonesia Gelap.
Massa aksi ini seolah menjadi jawaban atas pidato Jokowi pada HUT Ke-17 Gerindra yang mengatakan tidak ada yang berani kritik Prabowo.
Netizen mengingatkan Jokowi dan Prabowo untuk tetap membuka mata hati karena rakyat selalu punya jalan untuk menang.
"@jokowi kan lu bilang kemarin nggak ada yang berani kritik @prabowo. Liat nih jangan buta mata buta hati ya," ketikan ketus dari @anrealitychaser.
Akun @Fatim25330677 memberikan pendapat tentang tuntutan-tuntutan Rakyat di tahun 2025 ini setelah 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tritura Tiga Tuntutan Rakyat 2025 yakni Tangkap dan adili Jokowi, Lengserkan Gibran dan pecat semua Menteri produk Jokowi serta Turunkan harga-harga kebutuhan pokok," terangnya.***
https://www.ayoindonesia.com/nasiona...prabowo?page=2
Diminta Bubar, Massa Demo Indonesia Gelap Lempar Botol dan Kayu ke Polisi

Kompas.com - 17/02/2025, 19:48 WIB Dinda Aulia Ramadhanty, Akhdi Martin Pratama Tim Redaksi 1 Lihat Foto Massa aksi Indonesia Gelap yang memadati ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY) JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi Indonesia Gelap memilih tetap bertahan saat aparat kepolisian meminta mereka membubarkan diri dari depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, aparat kepolisian menginstruksikan agar massa demo Indonesia Gelap membubarkan diri karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB lewat. Arahan itu sontak memicu amarah massa, hingga terjadinya pelemparan botol plastik hingga kayu ke arah polisi.
Perwakilan massa yang berada di atas mobil komando menyerukan agar massa tetap bertahan.
Massa juga diimbau tidak bertindak anarkistis. Aksi lempat botol dan kayu itu akhirnya mereda. Namun, massa yang terdiri dari para mahasiswa itu memutuskan tetap bertahan di lokasi untuk menunggu perwakilan dari pemerintah menemui mereka.
Massa terus bertahan di Jalan Medan Merdeka Barat hingga pukul 19.20 WIB. Sambil bertahan, sejumlah massa juga sempat membakar ban di lokasi.
Akibatnya, kepulan asap memenuhi area di sekitar patung Arjuna Wjaya atau patung kuda. Sebagai informasi, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin
Mereka memprotes sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat Indonesia.
Lima tuntutan yang menjadi fokus penyampaian aspirasi di unjuk rasa “Indonesia Gelap” adalah sebagai berikut: Pertama, mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran. Kedua, mengevaluasi seluruhnya program makan bergizi gratis yang dilihat masih kurang tepat dalam realisasinya
. Ketiga, mencabut pasal RUU Minerba yang menyebutkan, kampus dapat mengolah izin tambang demi menjaga independensi akademik.
Keempat, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi.
Kelima, mahasiswa memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam mengambil atau membuat kebijakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/...ayu-ke-polisi.
Demo Indonesia Gelap, BEM SI Tuntut Prabowo Copot Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro

Koordinator Pusat BEM SI Satria Naufal Putra Ansar menyebut salah satu menteri yang harus dicopot adalah Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonego.
17 Februari 2025 | 19.26 WIB
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia bersama Koalisi Masyarakat Sipil melakukan aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Monas, Jakarta, 17 Februari 2025. Aksi timbul atas keresahan masyarakat terhadap kinerja kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Setelah seratus hari masa pemerintahan, kebijakan yang dibuat dianggap justru semakin menyengsarakan masyarakat Indonesia. Tempo/Ilham Balindra
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025. Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk.
Koordinator Pusat BEM SI Satria Naufal Putra Ansar mengatakan salah satu menteri yang harus dicopot adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. “Rombak kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis, khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat, adalah Mendiktisaintek,”[/] kata dia kepada Tempo di tengah massa aksi.
Tuntutan tersebut, kata dia, diajukan karena saat ini Indonesia sedang mengalami darurat pendidikan. Satria juga meminta agar pemerintah memberikan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis. “Selain itu batalkan pemangkasan anggaran pendidikan,” ujarnya.
Menurut pantauan Tempo, sekitar pukul 16.00 WIB, ribuan mahasiswa dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, UPN Veteran Jakarta, dan kampus lainnya berkumpul di area Monas, depan Perpustakaan Nasional. Mereka berjalan beriringan menuju Patung Kuda sambil berteriak, “Hidup mahasiswa!”, “Cabut kebijakan efisiensi anggaran!”
Hingga hampir pukul 19.00 WIB aksi masih berlangsung. Massa aksi juga bertambah dari berbagai kampus, salah satunya dari UIN Syarif Hidayatullah.
Sebagai informasi, tagar Indonesia Gelap yang juga menjadi trending topik di akun media sosial X sepanjang Senin, menurut Satria Naufal, adalah cermin ketakutan warga Indonesia terhadap nasib masa depan bangsa. "Bagi kami, Indonesia Gelap sudah cukup mewakilkan ketakutan, kekhawatiran, serta kesejahteraan warga," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Februari 2025.
Menurut Satria, di bawah kepemimpinan Prabowo, masyarakat justru sering kali dibayangi oleh isu dan kebijakan yang tidak mendukung kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, aksi demonstrasi ini menjadi pengingat bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan. "Teguran bagi pemerintah untuk terus melihat pada seluruh aspek dalam menjalankan pemerintahan," kata Satria.
https://www.tempo.co/politik/demo-in...negoro-1208348
Jika Aksi Indonesia Gelap Tak Digubris, BEM UI Ancam Demo Lebih Besar
https://asset.kompas.com/crops/z3-ws...b9a23bc09.jpeg
Kompas.com - 17/02/2025, 15:24 WIB Dinda Aulia Ramadhanty, Ambaranie Nadia Kemala Movanita Tim Redaksi 2 Lihat Foto Mahasiswa Universitas Indonesia yang akan berangkat ke Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, untuk aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap”, Senin (17/2/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)
DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Iqbal Cheisa Wiguna menyampaikan, mereka bakal demo lanjutan jika aksi “Indonesia Gelap” tidak memperoleh perhatian serius pemerintah. Hal itu tergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah dalam menyikapi protes para mahasiswa di patung kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
“Mungkin akan ada aksi-aksi lanjutan lainnya yang pastinya akan lebih besar ke depannya,” kata Iqbal kepada wartawan di Lapangan FISIP UI, Senin
Pada aksi hari ini, Iqbal memperkirakan sekitar 1.000 mahasiswa berangkat dari Kampus UI di Depok menuju Jakarta pada pukul 12.00 WIB.
Jika tak bisa sampai ke depan Istana, rombongan mahasiswa akan memusatkan aksi di patung kuda.
“Teman-teman UI kita akan bergabung dengan massa nasional nanti bersama BEM Seluruh Indonesia dan bersama Aliansi Masyarakat Sipil. Kita akan fokuskan massa ini di Istana Negara, apabila kita tidak sampai ke sana, mungkin kita akan mentok di Patung Kuda,” ujar Iqbal.
Pengamatan Kompas.com di Patung Kuda pukul 14.25 WIB, baru terlihat kelompok mahasiswa dari UHAMKA dan UPN Veteran Jakarta yang sudah tiba. Meski barikade beton sudah terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat, para mahasiswa belum memulai aksi dan masih berada di trotoar jalan akibat hujan lumayan deras. Sementara lalu lintas di sekitar Patung Kuda terpantau padat akibat penutupan salah satu ruas jalan ini
. Sebagai informasi, BEM UI menggelar aksi dengan membawa lima tuntutan dalam aksi hari ini. Pertama, mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
Kedua, mengevaluasi seluruhnya program MBG yang dilihat masih kurang tepat dalam realisasinya
. Ketiga, mencabut pasal RUU Minerba yang menyebutkan, kampus dapat mengolah izin tambang demi menjaga independensi akademik
. Keempat, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi. Kelima, mahasiswa memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam mengambil atau membuat kebijakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/...o-lebih-besar.
perkembangan gerakan mahasiswa di Jakarta
0
783
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan